Pengembangan Inovasi Taman Diabetes di Desa Benteng

Nafidzah Alifia
Mahasiswa di IPB University yang gemar berbagi melalui tulisan.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2023 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nafidzah Alifia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman diabetes yang berada di Perumahan Ciampea Asri RW 06. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Taman diabetes yang berada di Perumahan Ciampea Asri RW 06. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata - Tematik atau KKN-T merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program sarjana IPB University. Pada tahun 2022 IPB University mengadakan dua periode KKN-T, yaitu periode Juni dan Desember. Periode Juni 2022 mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN-T yang tersebar di wilayah pulau Jawa dan di luar pulau Jawa, sedangkan untuk periode Desember 2022 dilaksanakan di sekitar lingkar kampus IPB Darmaga. Desa Benteng, Kecamatan Ciampea merupakan salah satu desa yang dipilih sebagai lokasi pelaksanaan KKN-T periode Desember kali ini yang mengirimkan sembilan mahasiswanya dari berbagai program studi. Perlu diketahui, Desa Benteng sudah sering kali menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh IPB. Desa Benteng menjadi salah satu desa yang sudah sering menjalin kerja sama dengan IPB dalam rangka pengembangan-pengembangan inovasi. Salah satu inovasi yang dikembangkan di Desa Benteng ini adalah Taman Diabetes yang terletak di Perumahan Ciampea Asri RW 06, Desa Benteng. Taman ini didirikan pada tahun 2022 yang diinisiasi oleh Dosen IPB University yaitu Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si. yang juga merupakan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) mahasiswa KKN Desa Benteng.
ADVERTISEMENT
Taman Diabetes ini diharapkan dapat menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar Perumahan Ciampea Asri dalam pencegahan dan pengobatan diabetes secara mandiri. Waktu yang terbilang masih cukup singkat, tentunya inovasi Taman Diabetes ini masih memerlukan pengembangan. Hadirnya perwakilan mahasiswa IPB University di lingkup RW 06 Desa Benteng ini tentunya diharapkan dapat membantu pengembangan inovasi Taman Diabetes ini. Setelah berdiskusi dengan DPL dan juga stakeholder di lingkungan RW 06, mahasiswa membuat program kerja dalam pengembangan Taman Diabetes ini. “Tanaman di sini sudah beberapa kali dipanen, seperti sambiloto, keji beling, kumis kucing. Sudah pernah juga kami coba lakukan pengeringan menggunakan cahaya matahari, namun cuaca terkadang suka tiba-tiba hujan, jadi pengeringan belum maksimal, akibatnya tanaman tidak tahan disimpan dalam jangka waktu yang lama” Ujar Ibu Rina selaku ketua Posyandu Kecapi Desa Benteng.
ADVERTISEMENT
Program kerja yang dicanangkan berupa Pelatihan Pengolahan Pascapanen Tanaman Obat Diabetes dan Pengolahan Ramuan Obat Diabetes. Program pelatihan dilakukan sebanyak dua kali dengan topik berkelanjutan. Pelatihan pertama yang dilaksanakan pada tanggal 05 Januari 2023 dengan topik yang diberikan adalah teknik pemanenan dan pengolahan pasca panen tanaman obat. Pelatihan dibawakan oleh Bapak Taopik Ridwan dari Biofarmaka LPPM IPB yang mengedukasi masyarakat RW 06 Desa Benteng dalam melakukan tahapan pemanenan. Tahapan dimulai dari pemanenan, pencucian, sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering, dan pengepakan. Selain itu salah satu cara paling tradisional dalam mengeringkan tanaman obat yaitu dengan memanfaatkan cahaya matahari, umumnya menghabiskan waktu selama 2-3 hari. Akan tetapi, kegiatan pelatihan ini memberi cara alternatif kepada masyarakat dengan menggunakan oven kompor yang sudah dimodifikasi sehingga cocok untuk mengeringkan tanaman obat. Saat menggunakan oven tersebut, kegiatan pengeringan hanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan suhu di bawah 50-55°C tergantung pada bagian tanaman yang dikeringkan.
Penyampaian materi mengenai pengeringan tanaman obat oleh Bapak Taopik Ridwan dari LPPM IPB. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Pelatihan kedua memberikan materi berupa pengolahan dan metode dalam mengonsumsi tanaman obat untuk diabetes. Pelatihan kedua dibawakan oleh Drh. Min Rahminiwati, M.S. Ph.D. yang dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2023 dengan tujuan untuk memberikan edukasi agar masyarakat Desa Benteng RW 06 mendapat pengetahuan mengenai dosis dan takaran yang tepat antara tanaman obat dengan pelarutnya (air). Dalam pelatihan ini diberikan pengetahuan mengenai beberapa teknik dalam meramu tanaman obat, seperti direbus, diseduh, dihancurkan, dioles, dihirup, dll. Pemakaian tanaman obat yang ada di taman diabetes, seperti sambiloto, kumis kucing, miana, dan daun sendok dapat dilakukan dengan cara direbus, diseduh, dan direndam. Perebusan dapat dilakukan dengan skema perbandingan 3 gelas air menjadi 1 gelas air dengan takaran 7 gram daun tanaman obat yang sudah dikeringkan. Adapun penyeduhan dapat dilakukan dengan menggunakan air panas sebanyak 90 mL, sedangkan perendaman memerlukan waktu selama 30 menit.
Praktik pembuatan ramuan obat diabetes bersama warga RW 06. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Melalui kedua pelatihan ini, diharapkan masyarakat RW 06 dapat menerapkan apa yang sudah disampaikan dalam kedua pelatihan tersebut sehingga masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat sebagai pengobatan alternatif serta mengurangi resiko terkena penyakit diabetes.
ADVERTISEMENT