Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perilaku Baik Fair Trade: Membangun Ekonomi Berkelanjutan dan Keadilan Sosial
30 Juni 2024 9:32 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Luh Eka Puja Aryanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berangkat dari banyaknya kritik terhadap Free Trade yang menciptakan Gap antara negara maju dengan negara miskin, kondisi kerja yang tidak aman, anak-anak dibawah umur dipekerjakan paksa, pekerja yang mendapatkan upah tidak layak, produsen memiliki pilihan yang terbatas, bahkan hingga merusak lingkungan. Hal ini kemudian memunculkan Fair Trade sebagai alternatif dari Free Trade yang tidak adil.
ADVERTISEMENT
Apa itu Fair Trade?
Fair Trade atau perdagangan adil merupakan perdagangan yang berdasarkan pada dialog dan saling menghormati dengan tujuan untuk menciptakan keadilan dan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan kondisi perdagangan yang lebih adil dan memihak pada hak-hak kelompok produsen kecil, terutama yang berada di negara-negara miskin akibat dari praktek kebijakan perdagangan internasional.
Fair Trade bukan hanya sekedar skema sertifikasi semata, dibalik Fair Trade terdapat gerakan global untuk perubahan yang lebih baik lagi. Fair Trade percaya cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan memberikan upah petani dan pekerja dengan harga yang layak untuk hasil panen dan hasil kerja mereka. Hal ini sejalan dengan prinsip utama dari Fair Trade untuk memberdayakan produsen dan pekerja serta keberlanjutan lingkungan (Fair Trade International, nd)
ADVERTISEMENT
Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan 10 prinsip Fair Trade yang dirumuskan oleh World Fair Trade Organization (WFTO):
1. Creating Opportunities for Economically Disadvantaged Producers (menciptakan peluang bagi Produsen Kecil)
Pengurangan kemiskinan melalui perdagangan merupakan tujuan utama dari organisasi yang tergabung dalam WTO.
2. Transparency and Accountability (Transparansi dan Akuntabilitas)
Memastikan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan penghitungan secara transparan dan menghormati sensitivitas dan kerahasiaan informasi yang tersedia.
Melibatkan karyawan, anggota, dan produsen dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa informasi yang relevan selalu tersedia untuk rekan dagang. Jaringan komunikasi terjalin baik dan terbuka untuk semua level rantai persediaan
3. Fair Trading Practices (Melakukan Praktek Perdagangan)
ADVERTISEMENT
melakukan praktek perdagangan yang fokus pada sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk kesejahteraan produsen kecil tidak semata-mata mengejar keuntungan.
pesanan dibayar sesuai kesepakatan dan mengacu pada standar. Pembayaran uang muka sampai dengan 50% memungkinkan sesuai permintaan.
Saat pesanan dibatalkan bukan karena kesalahan produsen atau supplier, harus tersedia kompensasi yang cukup untuk mengganti produk yang telah siap.
Organisasi bekerja secara kooperatif dengan organisasi fair trade lainnya untuk menghindari adanya persaingan yang tidak sehat.
menghindari duplikasi (peniruan) pola dan desain organisasi lainnya tanpa seijin pihak yang bersangkutan.
Fair Trade mengakui, mempromosikan, dan melindungi identitas budaya dan keterampilan tradisional dari produsen-produsen kecil sebagai cerminan dari desain kerajinan mereka, produk makanan, dan servis lain yang terkait.
ADVERTISEMENT
4. Payment of a Fair Price (Pembayaran yang layak / Adil dalam Pembayaran)
Saat penentuan struktur harga Fair Trade sudah tersedia, inilah yang akan digunakan sebagai standar minimum. Pembayaran yang layak menyediakan imbalan sosial yang bisa diterima (dalam konteks lokal) dan memastikan penghitungan pembayaran pada persamaan hak antara pekerja laki-laki dan perempuan.
5. Ensuring no Child labor and Forced labor (Memastikan tidak ada Tenaga Kerja Anak dan Tenaga Kerja Paksa)
Organisasi yang membeli produk Fair Trade dari kelompok produsen baik secara langsung maupun melalui perantara memastikan tidak ada tenaga kerja paksa yang bekerja dalam proses produksi dan produsen memenuhi aturan PBB mengenai Hak Anak dan hukum lokal / nasional mengenai tenaga kerja anak. Segala jenis keterlibatan anak dalam proses produksi produk fair trade (termasuk belajar kesenian tradisional atau kerajinan) selalu dilaporkan dan diawasi dan tidak membawa akibat yang merugikan untuk kesejahteraan anak, keamanan, keperluan pendidikan, dan kebutuhan untuk bermain.
ADVERTISEMENT
6. Commitment to Nondiscrimination, Gender Equity and Women’s Economic Empowerment and Freedom of Association (Komitmen untuk Tidak Mendiskriminasi, Mengutamakan Kesetaraan Gender, dan Kebebasan Berasosiasi)
Tidak boleh membedakan perlakuan dalam perekrutan, pemberian imbalan, akses untuk pelatihan, promosi, jangka waktu pensiun berdasarkan pada ras, kasta, asal negara, agama, kekurangan fisik, gender, orientasi seksual, keanggotaan dalam organisasi, keterlibatan dalam politik, status HIV, atau umur.
Memenuhi Hak wanita hamil dan ibu menyusui.
Hak karyawan untuk membentuk dan ikut serta dalam perkumpulan/serikat pekerja. Ketika hak untuk terlibat dalam perkumpulan dagang / serikat pekerja dibatasi oleh hukum dan atau lingkungan politik, organisasi akan memungkinkan adanya asosiasi independen untuk para karyawan.
Organisasi bekerja secara langsung dengan produsen untuk memastikan wanita selalu dibayar untuk kontribusi mereka dalam proses produksi, dan saat wanita melakukan hal yang sama dengan laki-laki, mereka dibayar dengan tarif/standar yang sama.
ADVERTISEMENT
7. Ensuring Good Working Conditions (Memastikan Kondisi Kerja yang Layak)
Menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk karyawan dan atau anggota. Ini sesuai dengan standar minimum hukum lokal/nasional dan konvensi ILO mengenai kesehatan dan keselamatan.
Jam kerja dan kondisi kerja untuk karyawan dan atau anggota (ataupun yang bekerja di rumah) disesuaikan juga dengan kondisi ini, sesuai dengan hukum lokal/nasional dan konvensi ILO.
Organisasi Fair Trade peduli dengan kondisi dan keselamatan kelompok produsen yang mereka ajak bekerja sama. Mereka mengacu pada landasan, untuk menumbuhkan kepedulian akan isu kesehatan dan keselamatan dan meningkatkan penerapan pentingnya kesehatan dan keselamatan pada kelompok produsen.
8. Providing Capacity Building (Meningkatkan Kapasitas)
ADVERTISEMENT
Mengembangkan kegiatan spesifik untuk membantu para produsen meningkatkan keterampilan manajemen, kapabilitas produksi, dan akses untuk pasar lokal/regional/internasional/ baik itu pasar Fair Trade maupun pasar mainstream (non fair trade).
9. Promoting Fair Trade (Mempromosikan / Mensosialisasikan Fair Trade)
Menumbuhkan kepedulian terhadap tujuan-tujuan Fair Trade dan kebutuhan untuk keadilan dalam dunia perdagangan melalui Fair Trade. Ini dilakukan sesuai dengan kemampuan advokasi masing-masing organisasi anggota. Organisasi menyediakan pelanggan mereka informasi mengenai organisasi, produk, dan para produsen yang bekerja sama atau anggota yang menghasilkan produk. Promosi / sosialisasi ini selalu menggunakan teknik yang jujur.
10. Respect for the Environment (Menghormati keberlanjutan Lingkungan)
Memaksimalkan penggunaan bahan baku dari sumber yang berkelanjutan dan dikelola secara berkelanjutan, sebisa mungkin produk lokal.
ADVERTISEMENT
Menggunakan teknologi produksi yang menggunakan konsumsi energi yang rendah dan dimana sebisa mungkin menggunakan teknologi energi yang bisa diperbaharui yang meminimalisir emisi gas rumah kaca. Mereka memperhatikan mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan. Para produsen komoditas pertanian Fair Trade meminimalisasi dampak lingkungan mereka dengan menggunakan pupuk organik atau pestisida seminim mungkin, menggunakan metode produksi manapun yang memungkinkan.
Para pembeli dan importir produk Fair Trade memberikan prioritas untuk membeli produk yang terbuat dari bahan baku yang berasal dari sumber yang berkelanjutan, dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Semua organisasi menggunakan bahan daur ulang atau material yang mudah terurai untuk kemasan jangka panjang, dan produk dikirim sebisa mungkin menggunakan sarana laut.
Manfaat Perilaku Baik Fair Trade
Berdasarkan 10 prinsip Fair Trade tersebut, dapat diketahui jika Fair Trade memiliki perilaku baik terhadap produsen, pekerja, dan lingkungan. Berikut manfaat perilaku baik Fair Trade
ADVERTISEMENT
Dengan memastikan produsen menerima harga yang wajar, Fair Trade membantu mengurangi kemiskinan di komunitas produsen. Pendapatan yang lebih tinggi memungkinkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.
Dengan kondisi kerja yang lebih baik dan upah yang layak berarti pekerja dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Mereka dapat bekerja dalam lingkungan yang aman dan sehat, serta memiliki waktu dan sumber daya untuk menikmati kehidupan di luar pekerjaan.
Fair Trade juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal dengan memberdayakan produsen kecil dan komunitas mereka. Keuntungan yang diperoleh dari perdagangan yang adil sering kali diinvestasikan kembali dalam proyek-proyek lokal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Selain itu, Fair Trade melakukan praktik produksi yang berkelanjutan yang kemudian membantu melindungi lingkungan dari kerusakan lebih lanjut. Produsen Fair Trade sering kali menjadi pelopor dalam adopsi teknik pertanian ramah lingkungan dan konservasi sumber daya alam (Pekerti, nd)
ADVERTISEMENT
Lalu apa saja sih contoh produk dari Fair Trade ini?
Beberapa produk yang sering dikaitkan dengan Fair Trade adalah kopi, coklat, teh, dan kerajinan tangan. Misalnya, koperasi kopi wanita Gayo yang terlibat dalam Fair Trade telah berhasil meningkatkan pendapatan mereka dan menginvestasikan kembali keuntungan dalam komunitas mereka. Demikian juga, para pengrajin di Indonesia yang memproduksi barang-barang kerajinan tangan untuk pasar Fair Trade telah mendapatkan akses ke pasar internasional, yang secara signifikan meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka.
Perilaku baik dalam Fair Trade bukan hanya tentang memastikan perdagangan yang adil bagi produsen di negara berkembang tetapi juga tentang menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Fair Trade, kita dapat membantu membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup, dan melestarikan lingkungan. Fair Trade merupakan contoh nyata bagaimana perdagangan dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Dengan mengadopsi dan mendukung produk-produk Fair Trade, kita sebagai konsumen dapat berkontribusi pada perubahan positif ini dan menjadi bagian dari solusi untuk tantangan global yang kita hadapi saat ini.
Sumber
10 Prinsip Fair Trade. (2015). Pekerti.com. https://pekerti.com/fair-trade-2/10-prinsip-fair-trade/
Key benefits of Fairtrade. (2023). Fairtrade International. https://www.fairtrade.net/about/key-benefits-of-fairtrade