Konten dari Pengguna

Menggugat Patriarki: Menuju Kesetaraan Gender yang Lebih Baik

Maulidah Aulia
Mahasiswa UIN GUSDUR PEKALONGAN
15 Oktober 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maulidah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://www.shutterstock.com/image-vector/furious-man-threatening-woman-female-says-2442457475
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-vector/furious-man-threatening-woman-female-says-2442457475
Secara harfiah,istilah ‘patriaki’ dimaknai sebagai “rule of the father” dan pada mulanya digunakan sebagai sebutan untuk keluarga yang segala peraturannya ditentukan dan didominasi oleh laki-laki (sultana,2010).
ADVERTISEMENT
Patriarki adalah struktur sosial di mana laki-laki memegang kekuasaan dominan dalam aspek-aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, dan budaya. Dalam banyak budaya, norma-norma patriarkal telah membentuk pandangan kita tentang gender, mendorong anggapan bahwa laki-laki harus menjadi pencari nafkah, sementara perempuan dianggap sebagai pengurus rumah tangga.
Banyak perempuan melaporkan bahwa mereka merasakan dampak langsung dari norma-norma patriarkal dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sering kali merasa terbatas dalam memilih karier, pendidikan, atau bahkan keputusan sehari-hari di rumah. Beberapa mengungkapkan perasaan frustrasi karena harus menghadapi stereotip yang menganggap mereka lebih cocok dalam peran domestik.
Ada beberapa dampak negatif patriaki
• Ketidaksetaraan gender : Patriarki sering kali menciptakan kesenjangan yang signifikan dalam akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan. Perempuan sering kali tidak diberi kesempatan yang sama untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
• Kekerasaan terhadap perempuan : Sistem patriarki berkontribusi pada tingginya angka kekerasan domestik dan seksual. Dengan norma yang menormalisasi kekuasaan laki-laki atas perempuan, banyak yang merasa terjebak dalam situasi berbahaya.
• Pembatasaan pemilihan hidup : Perempuan sering kali dihadapkan pada tekanan untuk memenuhi peran tradisional, yang dapat membatasi ambisi dan pilihan hidup mereka.
Gerakan melawan patriaki
Di tengah tantangan ini, gerakan feminisme telah muncul sebagai suara penentang patriarki. Melalui kampanye dan aktivisme, perempuan di seluruh dunia berjuang untuk hak-hak mereka, memperjuangkan kesetaraan dalam pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan.
• Feminisme sebagai Respons : Bagi banyak perempuan, feminisme menjadi jalan untuk mengekspresikan penolakan terhadap patriarki. Mereka melihat gerakan ini sebagai alat untuk memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan. Feminisme memberikan ruang bagi perempuan untuk berbicara, saling mendukung, dan beraksi untuk menciptakan perubahan. Beberapa perempuan terlibat dalam kampanye yang berfokus pada kesetaraan gaji, penghapusan kekerasan terhadap perempuan, dan hak reproduksi.
ADVERTISEMENT
• Perubahan Positif di Masyarakat : Meskipun patriarki masih kuat, banyak perempuan juga melihat adanya perubahan positif dalam masyarakat. Mereka mengamati bahwa semakin banyak laki-laki yang terlibat dalam peran domestik dan pengasuhan anak. Keterlibatan ini diharapkan dapat mengurangi beban yang selama ini ditanggung oleh perempuan dan mempromosikan pembagian tugas yang lebih adil.
• Pentingnya Solidaritas : Perempuan sering menekankan pentingnya solidaritas antara satu sama lain. Mereka percaya bahwa dengan saling mendukung, mereka dapat lebih efektif dalam menentang patriarki. Komunitas yang kuat dan terhubung dapat menjadi sumber kekuatan dalam perjuangan melawan penindasan.
• Harapan untuk Generasi Mendatang : Banyak perempuan menyatakan harapan bahwa generasi mendatang akan hidup dalam masyarakat yang lebih setara. Mereka berpendapat bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai perubahan ini. Dengan mendidik anak-anak tentang kesetaraan dan menghormati perbedaan, mereka percaya bahwa siklus patriarki dapat diputus.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pandangan perempuan mengenai patriarki mencerminkan keragaman pengalaman dan harapan. Dari kesadaran akan ketidakadilan hingga upaya untuk menciptakan perubahan, suara perempuan sangat penting dalam perjuangan melawan patriarki. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengedukasi generasi mendatang, perempuan dapat terus berjuang untuk dunia yang lebih adil dan setara. Dialog yang terbuka dan dukungan kolektif akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini.