Konten dari Pengguna

COVID-19, Sistem Imun, dan Vaksin

Anisah Husna Hasibuan
Mahasiswa Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Juli 2024 6:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anisah Husna Hasibuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/vectors/rakyat-masker-coronavirus-covid-19-5306374/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/vectors/rakyat-masker-coronavirus-covid-19-5306374/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah mengubah kehidupan di seluruh dunia. Sejak pertama kali muncul pada akhir 2019, penyakit ini telah menimbulkan tantangan besar bagi sistem kesehatan global. Dalam upaya melawan COVID-19, pemahaman tentang cara kerja sistem imun dan pengembangan vaksin telah menjadi kunci utama. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana sistem imun bekerja melawan infeksi SARS-CoV-2 dan bagaimana vaksin membantu melindungi kita dari virus ini.
ADVERTISEMENT
Cara Kerja Sistem Imun
Sistem imun adalah pertahanan tubuh terhadap patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama: imunitas bawaan (innate immunity) dan imunitas adaptif (adaptive immunity).
1. Imunitas Bawaan
Imunitas bawaan adalah garis pertahanan pertama yang tidak spesifik dan cepat merespons patogen. Komponen utamanya termasuk:
Barier Fisik: Kulit, lendir, dan cairan tubuh yang mencegah masuknya patogen.
Sel-sel Imun: Makrofag, neutrofil, dan sel pembunuh alami (natural killer cells) yang menelan dan menghancurkan patogen.
Protein dan Molekul Sinyal: Protein seperti interferon dan sitokin yang mengoordinasikan respons imun dan membantu menghambat replikasi virus.
2. Imunitas Adaptif
Imunitas adaptif adalah garis pertahanan kedua yang lebih spesifik dan membutuhkan waktu untuk berkembang. Komponen utamanya termasuk:
ADVERTISEMENT
Limfosit B: Sel B menghasilkan antibodi yang secara khusus menargetkan antigen (protein asing) dari patogen.
Limfosit T: Sel T membantu mengidentifikasi dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus. Ada dua jenis utama sel T: sel T pembantu (helper T cells) dan sel T pembunuh (cytotoxic T cells).
Ketika SARS-CoV-2 masuk ke tubuh, sistem imun mengenali protein spike (S) pada permukaan virus sebagai ancaman. Sel B dan sel T kemudian diaktifkan untuk melawan infeksi.
Cara Kerja Vaksin COVID-19
Vaksin COVID-19 dirancang untuk merangsang respons imun tanpa menyebabkan penyakit. Ada beberapa jenis vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan, masing-masing menggunakan pendekatan yang berbeda:
1. Vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna)
Vaksin mRNA mengandung instruksi genetik dalam bentuk RNA messenger (mRNA) yang mengkode protein spike SARS-CoV-2. Setelah disuntikkan, sel-sel tubuh menggunakan mRNA ini untuk memproduksi protein spike. Sistem imun kemudian mengenali protein spike sebagai antigen dan menghasilkan respons imun.
ADVERTISEMENT
2. Vaksin Vektor Virus (AstraZeneca dan Johnson & Johnson)
Vaksin vektor virus menggunakan virus yang tidak berbahaya (vektor) untuk mengirimkan gen yang mengkode protein spike SARS-CoV-2 ke dalam sel tubuh. Selanjutnya, sel-sel tubuh memproduksi protein spike dan memicu respons imun.
3. Vaksin Protein Subunit (Novavax)
Vaksin protein subunit mengandung fragmen dari protein spike yang telah diproduksi dan dimurnikan di laboratorium. Protein ini langsung merangsang sistem imun untuk menghasilkan antibodi tanpa menggunakan virus atau materi genetik virus.
4. Vaksin Virus Inaktif atau Attenuated
Vaksin ini menggunakan virus SARS-CoV-2 yang telah dilemahkan atau diinaktivasi. Virus yang dilemahkan atau mati ini tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi tetap memicu respons imun.
Keamanan dan Efikasi Vaksin
ADVERTISEMENT
Vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Efek samping yang paling umum adalah ringan dan sementara, seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, dan kelelahan. Efek samping serius sangat jarang terjadi.
Sistem imun kita bekerja dengan cara yang sangat canggih untuk melawan infeksi seperti COVID-19. Vaksin telah menjadi alat yang sangat efektif dalam melawan pandemi ini, membantu mengurangi penularan, keparahan penyakit, dan kematian. Dengan terus mendukung penelitian dan distribusi vaksin, kita dapat bergerak menuju akhir pandemi dan kembali ke kehidupan yang lebih normal.
Anisah Husna Hasibuan, Mahasiswa Tadris Biologi UIN Jakarta.