Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sistem Komunikasi Perkotaan: Rahasia Bertahannya Budaya Kampung Trisari
21 Maret 2025 12:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Tasya Dwi namira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ketika masyarakat pindah ke kota, modernisasi sering mengubah budaya kampung. Namun, di Jl. Trisari, Kelurahan Sidodadi, tradisi gotong royong, yasinan, dan acara tahunan tetap lestari meskipun modernisasi sedang berkembang. Fenomena ini menarik untuk dipelajari dari sudut pandang Sistem Komunikasi Indonesia (SKI), yang menekankan pentingnya pentingnya komunikasi untuk mempertahankan identitas budaya di tengah perkembangan kota.
ADVERTISEMENT
Komunikasi: Kunci Bertahannya Budaya Kampung
Di Jl. Trisari, pola komunikasi tradisional digunakan bersama dengan teknologi modern untuk membuat sistem komunikasi unik yang menjaga kebersamaan warga.
- Pengumuman Publik di Tempat Ibadah
Masjid bukan hanya tempat untuk beribadah tetapi juga tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat. Pengumuman ataupun kegiatan biasanya dilakukan setelah salat berjamaah setiap kali ada kegiatan sosial. Metode ini masih efektif, terutama bagi mereka yang sering datang ke masjid.
Misalnya , orang-orang di Jl. Trisari berkumpul setelah salat Dzuhur pada 16 Maret 2025 untuk menghadiri kegiatan yang diadakan oleh DPD Ikatan Pengembangan Kepribadian Indonesia (IPRISIA). Masjid yang digunakan sebagai alat komunikasi ini menunjukkan bahwa metode komunikasi konvensional masih dapat menjangkau masyarakat dengan sukses.
- Undangan Pertemuan
- Grup WhatsApp: Meningkatkan Distribusi Informasi
Di Jl. Trisari, WhatsApp digunakan sebagai alat pendukung untuk mengingatkan aktivitas seperti gotong royong dan yasinan, namun komunikasi tatap muka masih penting.
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa kegiatan masih menggunakan metode konvensional seperti:
Acara Sosial yang Menjaga Kebersamaan Warga
Selain komunikasi yang kuat, budaya kampung di Jl. Trisari tetap hidup berkat kegiatan sosial yang rutin. Ada beberapa di antaranya:
- Acara Tahunan: Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus
Hari Kemerdekaan selalu menjadi peristiwa penting. Orang-orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua, berpartisipasi dalam berbagai lomba untuk membuat orang berkumpul dan mempererat keakraban.
- Acara Bulanan: Gotong Royong Membersihkan Lingkungan Sekitar
Pada Maret tahun lalu, saya melihat warga Jl. Trisari berkumpul untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan. Para bapak-bapak tampak sibuk membuat tenda untuk acara Senam Sehat dan Bazar Murah, sementara ibu-ibu menyiapkan makanan dan minuman yang akan disantap bersama setelah kegiatan selesai. Gotong royong ini menjadi bukti nyata bahwa budaya kampung masih terjaga di tengah kehidupan perkotaan.
ADVERTISEMENT
- Acara Mingguan: Bersantai dan Yasinan
Setiap malam Jumat, saya menyaksikan ibu-ibu di Jl. Trisari berkumpul untuk melaksanakan yasinan rutin. Mereka duduk rapi dengan busana muslim dan melantunkan Surah Yasin bersama-sama. Setelah doa, mereka bersantai dan menikmati hidangan sederhana yang telah disiapkan. Suasana menjadi lebih akrab.
Selain berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, ibu-ibu ini juga rutin mengikuti senam akhir pekan untuk tetap kompak. Warga tetap merasa memiliki keterikatan satu sama lain meskipun mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri karena kegiatan ini dilakukan secara teratur.
Kesimpulan: Budaya Kampung Bisa Bertahan di Kota!
Karena perpaduan komunikasi modern dan tradisional, budaya kampung di Jl. Trisari masih hidup. WhatsApp, undangan langsung, dan masjid tidak digunakan untuk saling menggantikan.
ADVERTISEMENT
Jl. Trisari adalah contoh nyata bagaimana budaya kampung dapat tetap hidup di tengah modernisasi, asalkan sistem komunikasinya tetap kuat.
Jika Anda berpikir bahwa hidup di kota membuat orang menjadi individualis, datanglah ke Jl. Trisari dan rasakan bagaimana kebersamaan masih hidup.
Daftar Pustaka
Nurudin. (2017). Sistem Komunikasi Indonesia. Rajawali Pers.
Rogers, E. M. (1983). Diffusion of Innovations. Free Press.