Terapi Ikan Bersama Ikan Garra Rufa

Zhafira Putri Kharima A
Mahasiswi Universitas Padjadjaran , Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Konten dari Pengguna
22 Agustus 2021 7:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zhafira Putri Kharima A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terapi Ikan Bersama Ikan Garra Rufa , Sumber Gambar : zhaafirakharima in Canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Terapi Ikan Bersama Ikan Garra Rufa , Sumber Gambar : zhaafirakharima in Canva.com
ADVERTISEMENT
Gejala penyakit otot dapat muncul jika kita terlalu banyak beraktivitas. Sehingga, area otot kita terasa pegal-pegal. Di masa pandemi ini, terutama para pelajar dan mahasiswa sering kali duduk di tempat dalam jangka waktu yang panjang untuk mengikuti kelas online. Hal yang sama juga terjadi pada pegawai atau karyawan yang melaksanakan work from home. Kondisi ini tentunya berpotensi menimbulkan nyeri pada otot kaki dan otot-otot lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain penyakit pada otot, tak jarang kita juga mengalami stres. Misalnya disebabkan oleh tugas yang menumpuk, pekerjaan yang tidak selesai, dan lain sebagainya. Ditambah lagi kekhawatiran akan pandemi covid-19 yang sedikit banyaknya turut mempengaruhi mental kita dan menimbulkan stres. Semakin bertambah parah ketika kestabilan perekonomian kita juga terganggu karena pandemi.
Untuk diketahui, stres adalah penyakit mental yang sangat merugikan diri kita sendiri dan terkadang juga berdampak pada orang lain. Untuk itu, kita harus menghindari stres agar mental kita tidak terganggu. Salah satu upaya untuk menjaga kondisi mental kita tetap baik di masa pandemi ini adalah dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan di rumah sekaligus bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik.
Seperti yang sudah disinggung di awal tulisan tadi, terapi ikan merupakan satu dari sekian banyak cara untuk menghindari stres dan meredakan nyeri pada otot. Dalam dunia perikanan yang ruang lingkupnya sangat luas ini, terdapat banyak jenis dan spesies ikan yang kaya akan manfaat, salah satunya ikan Garra Rufa.
ADVERTISEMENT
Ikan Garra Rufa atau disebut juga Doctor Fish adalah jenis ikan yang dapat membantu mengangkat sel kulit mati pada kaki dan dapat memberikan efek rileks jika digunakan untuk terapi. Ikan jenis ini sering dibudidayakan karena manfaatnya pada kesehatan. Bahkan, masyarakat Asia Barat dan Timur Tengah kerap menjadikan ikan ini sebagai hewan peliharaan dan membudidayakannya di kolam atau melalui akuarium di rumah. Di Indonesia, ikan Garra Rufa ini cenderung dibudidayakan pada kolam-kolam untuk menarik wisatawan melakukan terapi ikan.
Namun, terlepas dari manfaatnya, kolam ikan Garra Rufa sebenarnya dapat menimbulkan risiko penyakit baru. Pasalnya, kolam ikan yang sama-sama digunakan oleh wisatawan bisa menimbulkan risiko penularan penyakit kulit. Sebab, kita tidak tahu kondisi kaki mereka yang mencelupkan kakinya pada kolam ikan ini.
ADVERTISEMENT
Namun, terlepas dari situ, ada salah satu metode untuk membudidayakan Ikan Garra Rufa. Yaitu, dengan Metode Monokultur. Metode Monokultur merupakan metode yang membudidayakan organisme dalam satu jenis saja. Metode ini sangat cocok digunakan untuk membudidayakan ikan Garra Rufa karena hanya fokus membudidayakan satu jenis saja. Dengan Metode ini, membudidayakan ikan Garra Rufa bisa di lakukan dirumah, dengan kata lain, resiko penularan penyakit kulit tidak akan terjadi.
Di bawah ini, ada cara untuk membudidayakan ikan Garra Rufa, yakni:
1. Pastikan lahan untuk kolam ikan memadai. Dalam pembudidayaan untuk pemula, bisa menggunakan akuarium terlebih dahulu (ukuran Akuarium kurang lebih 80 x 40 cm). Setelah ikan tumbuh dan berkembang biak, bisa dipindahkan ke kolam yang dibuat khusus untuk terapi ikan.
ADVERTISEMENT
2. Siapkan aerator beserta selangnya lalu siapkan tumbuhan air atau bisa menggunakan rumbai-rumbai yang terbuat dari tali rafia. Namun, lebih baik menggunakan tumbuhan air agar ada pakan alami dan lebih aman untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan. Tumbuhan air atau rumbai-rumbai berfungsi untuk proses perkawinan indukan dengan jantan.
3. Lalu, siapkan air dan pasir.
4. Siapkan juga daun ketapang minimal 4 buah. Daun ketapang ini berfungsi untuk mengatasi jamuran.
5. Isi akuarium atau kolam dengan air sumur dan diamkan selama 6 jam.
6. Setelah didiamkan selama enam jam, masukan aerator dan selangnya, tumbuhan atau rumbai-rumbai tali rafia, pasir, dan daun ketapang ke dalam kolam atau akuarium. Susun dengan rapi agar ikan nyaman berada di kolam sekaligus menghindari ikan jadi stres.
ADVERTISEMENT
7. Lalu, pilihlah indukan yang sehat dan tidak cacat pada bagian tubuhnya, warnanya cerah, dan panjang tubuh minimal 10 cm. Cara membedakan jantan dan indukan yang matang terletak pada perut betina yang terlihat buncit, melebar ke arah lateral samping, dan jika ditekan perlahan oleh jari akan terasa lembek.
8. Selanjutnya masukan indukan dan jantan minimal 5 sampai 10 pasang.
9. Selama proses pembudidayaan ini, pengecekan secara rutin harus dilakukan untuk memastikan ikan sehat dan pembudidayaan berjalan dengan baik.
10. Pemberian pakan pada ikan Garra Rufa ini cukup 2 atau 3 kali sehari. Terkhusus anak Garra Rufa yang menetas akan memakan plankton. Sedangkan yang sudah dewasa dapat diberikan pakan berupa pelet dan cacing sutra atau cacing darah yang teksturnya kecil dan halus.
ADVERTISEMENT
11. Jika ikan sudah tumbuh dan berkembang, ikan bisa dipindahkan ke dalam kolam khusus terapi ikan dan siap untuk terapi.
Berbagai manfaat bisa didapatkan melalui budidaya ikan ini, selain bisa bermanfaat untuk yang membudidayakan, hal ini juga akan bermanfaat untuk pelestarian ikan yang penuh manfaat ini.Ini juga bisa dijadikan sumber budidaya yang dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Melalui hal-hal kecil yang bisa dilakukan dirumah, ternyata bisa berdampak sangat besar bagi negeri ini dan sekitar kita.