Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Menjaga Resiliensi Ekonomi Indonesia di Tengah Gejolak Ketegangan Geopolitik
3 Maret 2025 8:51 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Ahmad Rizky Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonomi dunia saat ini semakin memanas, dengan ketegangan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah, kawasan Indo-Pasifik, dan perang dagang AS-Tiongkok yang memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Implikasinya adalah melemahnya nilai tukar rupiah, meningkatnya proteksionisme dari negara tujuan yang menghambat perdagangan, serta perubahan dalam aliran investasi asing. Harga energi yang tidak stabil dapat memicu inflasi dan berdampak pada daya beli masyarakat. Sektor-sektor seperti pertambangan dan perkebunan pun merasakan dampaknya, dengan penurunan permintaan dari negara-negara mitra dagang yang turut mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Di tengah situasi ini, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang responsif dan adaptif untuk menjaga ketahanan ekonomi. Penyelarasan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih fleksibel mungkin diperlukan untuk merespons tekanan dari luar.

Dampak Ketegangan Geopolitik terhadap Ekonomi Indonesia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Laporan Data Resiliensi Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 5,31%, sebelum mengalami sedikit penurunan menjadi 4,94% pada kuartal ketiga tahun 2023. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan pemulihan ke angka 5%, mencerminkan optimisme terhadap kemampuan Indonesia untuk mempertahankan stabilitas ekonomi meskipun menghadapi tantangan global.
ADVERTISEMENT
Konsumsi domestik tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan kontribusi sebesar 53% terhadap total PDB pada tahun 2024. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,82%, didukung oleh inflasi yang terkendali dan daya beli masyarakat yang relatif stabil. Sementara itu, investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) tumbuh sebesar 4,4%, memberikan kontribusi sebesar 29,3% terhadap PDB.
Faktor-Faktor Pendukung Resiliensi Ekonomi
ADVERTISEMENT
Evaluasi Efektivitas Kebijakan
Keberhasilan:
ADVERTISEMENT
Tantangan:
Ketegangan geopolitik global berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia, mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan moneter dan fiskal yang adaptif sebagai respons. Meskipun berhasil mempertahankan stabilitas ekonomi dalam situasi yang sulit, tantangan-tantangan yang ada tetap perlu diatasi untuk memperkuat ketahanan dan resiliensi ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Upaya diversifikasi dan pengurangan ketergantungan pada faktor eksternal menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT