news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Telemedicine: Wujud Inovasi Layanan Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19

Anggi Risma Dianti
Universitas Indonesia Maju Jakarta (Publich Health )
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 17:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Risma Dianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Telemedicine (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Telemedicine (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu masalah kesehatan dunia. Kebijakan physical distancing dan isolasi mandiri yang diterapkan untuk memutus mata rantai penularan penyakit membuat interaksi antara dokter dan pasien menjadi sulit.
ADVERTISEMENT
WHO (World Health Organization) mengumumkan angka resmi jumlah korban pandemi Covid-19 selama kurun 2020-2021. Berdasarkan data lembaga ini, ada sekitar 14,9 juta orang, atau dalam kisaran lebih luas yakni 13,3-16,6 juta orang, meninggal akibat pandemi. Angka tersebut diambil dari kasus kematian yang terkait langsung, dan diduga dipengaruhi pandemi Covid-19. Data dikumpulkan WHO sejak 1 Januari 2020-31 Desember 2021
Telemedicine dapat membantu mengatasi masalah dalam praktik medis di berbagai wilayah, di mana jarak antara pasien dan layanan medis mempengaruhi biaya layanan medis dan hasil penyakit pasien. Oleh karena itu, penggunaan Telemedicine akan meningkatkan kepuasan pasien dalam mengakses pelayanan medis dan meningkatkan kesehatan pasien. Kebijakan physical distancing dan isolasi mandiri yang diterapkan untuk memutus mata rantai penularan penyakit, interaksi antara dokter dan pasien menjadi sulit. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan yang tidak biasa dalam praktik dokter.
ADVERTISEMENT
Situasi pandemi saat ini membuat para dokter beradaptasi dengan situasi saat ini, salah satunya adalah penggunaan Telemedicine untuk memberikan pelayanan kesehatan. Sebuah inovasi telah muncul dimana Telemedicine didefinisikan sebagai pengiriman jarak jauh layanan kesehatan menggunakan sarana elektronik untuk diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera, penelitian dan pendidikan, dan pendidikan penyedia layanan kesehatan.
Penggunaan Telemedicine bermanfaat karena hemat biaya, meningkatkan hasil kesehatan, dan mendorong kepuasan pasien yang membutuhkan pengobatan, terutama mereka yang menderita penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan kanker. Rumah Sakit, Klinik dan Apotek, dan karena itu layanan Telemedicine sangat membantu masyarakat dan gaya hidup selama pandemi.
Keluhan yang dirasakan masyarakat khususnya Indonesia yang memiliki banyak pulau, belum banyak pelayanan kesehatan yang sampai di pedalaman, tentunya hanya daerah-daerah yang aksesnya lebih banyak seperti di Pulau Jawa yang membutuhkan pelatihan e-learning tenaga medis semakin ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Profesionalisme mereka dan oleh karena itu sudah sepenuhnya kompeten dan terbiasa menerapkan Telemedicine untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19, dalam hal ini Telemedicine adalah salah satu teknologi yang benar-benar tersedia untuk semua peluang untuk tinggal di rumah tanpa harus pergi ke rumah sakit dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan untuk sementara waktu.
Pandemi penggunaan Telemedicine dapat membantu masyarakat mengakses layanan medis. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter terkait kondisinya melalui Telemedicine tanpa harus ke rumah sakit, sehingga pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan selama waktu perjalanannya.
Dalam hal ini Telemedicine juga berdampak pada pembiayaan kesehatan yang dibutuhkan baik fasilitas dan transportasi dalam kunjungan pasien, praktek home care oleh seorang doketer maupun biaya rawat inap di Rumah Sakit yang belum direncanakan, e-health bisa membantu dalam sektor pelayanan kesehatan dan dampak penyakit pasien, dampak dari pemakaian jasa Telemedicine akan meningkatkan dan membuat kepuasan pasien untuk menggunakan akses layanan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
ADVERTISEMENT
Upaya dan bantuan serta dukungan dari semua tenaga kesehatan saling bersinergi untuk saling menyosialisasikan serta bisa mempraktekan dan menerapkan Telemedicine ini dalam mencapai untuk membangun ekosistem digital yang bisa menambah daya tarik masyarakat dalam hal ini peran dari masyarakat serta pemerintah harus bisa maksimal untuk mengawal serta pemanfaatan inovasi ini.