Konten dari Pengguna

Perkecambahan dan Perkembangan Tanaman Jagung (Zea Mays)

Ghaida Azka Suraya
Mahasiswa Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
30 Mei 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghaida Azka Suraya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Proses keluarnya tunas dari lembaga disebut dengan Perkecambahan (germinasi). Perkecambahan benih terjadi secara kompleks. Tahap awal terjadi imbibisi, kulit benih menjadi lunak dan hidrasi protoplasma. Tahap kedua, meningkatnya laju pertukaran gas pada benih. Tahap ketiga, bahan diuraikan dan dibentuk menjadi larut serta di transfer ke bagian tubuh. Tahap terakhir yaitu fotosintesis untuk menghasilkan energi untuk proses pertumbuhan sel baru. Pada perkecambahan terjadi pengelolaan cadangan makanan yang di simpan di jaringan penyimpan. Selama Perkecambahan, asupan zat-zat yang di butuhkan akan di simpan dan di bentuk agar dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
Benih berasal dari biji, sedangkan bibit berasal dari akar, batang, daun atau bagian vegetatif tumbuhan. Bibit dan benih merupakan bahan tanam. Bagian vegetatif tanaman digunakan untuk pembiakan tanaman. Berdasarkan bijinya tumbuhan dapat klasifikasi kan menjadi tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Dikotil dan monokotil termasuk dalam tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Tumbuhan monokotil memiliki biji berkeping tunggal, biji tumbuhan monokotil hanya memiliki satu daun lembaga sehingga bijinya tidak dapat membelah. Sedangkan tumbuhan dikotil memiliki dua keping biji, ciri khas tumbuhan berbunga ini mempunyai sepasang daun lembaga
Perkecambahan dibagi menjadi 2 macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan yang terjadi apabila daun lembaga terangkat ke atas dan berada di atas tanah disebut dengan epigeal atau kecambah berada di atas tanah. Perkecambahan ini apabila kotiledon berada di bagian luar biji dan berada di bawah tanah disebut dengan hypogeal atau perkecambahan di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Fase awal pertumbuhan atau setelah pembungaan dan pembuahan disebut fase vegetatif. Fase vegetatif terjadi tiga tahap yaitu terjadi penggandaan sel, perbesaran sel, dan sel melakukan tugasnya. Pembentukan dan perkembangan organ reproduksi terjadi pada fase generatif. Fase ini proses penebalan serabut, hormon pada kuncup bunga dibentuk, dan tahapan proses penyerapan air.
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah aerasi, air, cahaya dan suhu. Biji memiliki kandungan air yang rendah sehingga biji membutuhkan banyak jumlah air sebelum berlangsungnya proses perkecambahan. Faktor eksternal dalam perkembangan tumbuhan salah satunya faktor lingkungan, kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penyebab utama terhambatnya perkecambahan adalah kekeringan. Kekeringan akan menjadi dampak yang cukup buruk dan berlangsung lama apabila tidak segera di atasi. Masalah ini akan berakibat langsung pada tumbuhan dalam proses pembelahan dan perbesaran sel. Air digunakan oleh tanaman pada tahap pertumbuhan vegetatif seperti digunakan untuk pembesaran ukuran tanaman yang di wujudkan dalam proses pembelahan dan pembesaran sel, perbanyakan daun, serta pertumbuhan akar. Situasi kurangnya air akan mengakibatkan turunnya turgor pada sel tanaman yang mengakibatkan turunnya proses fisiologi.
ADVERTISEMENT
Media tanam menjadi pengaruh langsung terhadap tingkat kecepatan perkecambahan. Tanah merupakan media perkecambahan yang membuktikan secara langsung dengan media campuran tanah berupa pupuk kandang. Media perkecambahan optimum akan memberikan hasil yang terbaik bagi perkecambahan. Media perkecambahan yang kaya akan unsur hara dan air dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan pada tanaman. Campuran tanah dan pupuk kandang merupakan media yang baik bagi perkecambahan.
Olahan kotoran hewan dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. Unsur hara yang di kandung pupuk kandang berupa N, P, K dan kaya akan mineral. Unsur-unsur ini sangatlah penting bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang mudah terserap oleh tanaman karena pupuk kandang mengandung mikroorganisme yang dapat menyusun kembali unsur organik. Pupuk kandang yang bagus untuk media tanam ialah pupuk kandang yang steril dan sudah matang
ADVERTISEMENT
Jagung merupakan tanaman pangan yang bermanfaat bagi masyarakat untuk di jadikan bahan pangan. Tanaman jagung termasuk dalam tanaman C4, tanaman jenis ini membutuhkan enzim dalam mengolah karbondioksida (CO2) menjadi glukosa. Tanaman jagung termasuk tumbuhan monokotil yaitu tumbuhan dengan biji tunggal.
Penanaman pada perkecambahan di lakukan pada tanah yang dicampur pupuk kandang dan NPK, hal ini bertujuan agar benih dapat tumbuh secara optimal. Tanah yang subur mengandung kaya akan unsur hara seperti bahan organik yang diurai oleh tanah, bahan organik akan membuat tanah menjadi subur. Parameter yang digunakan pada perkecambahan yaitu total daun, tinggi tanaman, panjang akar, serta mengamati tipe akar pada tumbuhan.
Tahap awal sebelum dilakukannya penanaman pada biji, dilakukannya proses perendaman pada biji. Perendaman benih pada air dapat dilakukan untuk menyeleksi benih perkecambahan yang baik. Benih yang tidak bagus untuk ditanam akan mengapung. Sedangkan benih yang bagus untuk di tanam adalah benih yang berada di dasar air atau tenggelam. Benih-benih di rendam pada air dengan suhu hangat, kondisi ini akan membuka pori-pori pada kulit biji dan meningkatkan proses menyerapnya air ke dalam benih sehingga benih dapat melunak. Benih yang tidak bagus untuk dikecambahkan adalah benih yang menggapung, sedangkan benih yang tidak mengapung dapat dikecambahkan. Perendaman benih dapat mempermudah untuk menyeleksi benih-benih yang baik ditanam dan benih yang tidak bagus untuk ditanam. Salah satu faktor utama yang menjadi keberhasilan dalam budidaya tanaman adalah benih. Benih yang sudah diseleksi dapat di tanam di dalam tanah yang sudah dicampur oleh pupuk kandang dan NPK.
ADVERTISEMENT
Pemberian pupuk NPK dilakukan pada minggu kedua. Pot tanaman di berikan 1 gr atau 3 butir NPK. Perkecambahan tanaman jagung mulai tumbuh daun pada pada minggu kedua rata-rata tumbuh daun sebanyak 2-3 daun. Parameter minggu ke dua pengamatan terhadap tumbuhan yaitu pengamatan akar dengan mencabut 2 tanaman yang tumbuh pada masing-masing pot dan diukur panjang akarnya meliputi akar terpanjang dan akar terpendek. Tanaman jagung memiliki akar terpanjang 16 cm dan akar terpendeknya 3,5 cm. Selanjutnya diukur tinggi tanaman jagung, diperoleh tanaman yang tertinggi 24,5 cm dan terpendeknya 10 cm. Tanaman jagung termasuk ke dalam monokotil. Tumbuhan jagung memiliki tipe akar serabut dan memiliki bentuk daun memanjang. Tumbuhan monokotil memiliki tipe akar serabut. Persentase perkecambahan dapat diperoleh dengan membagi benih yang berkecambah dengan total benih dikali 100%
ADVERTISEMENT
Pengamatan minggu ketiga, terdapat tanaman jagung yang tumbuh menjadi layu dan kemudian tanaman tersebut mati. Faktor penyebab layunya tanaman disebabkan oleh faktor lingkungan berupa suhu dan kelembapan yang berlebihan. Tanaman jagung yang mati di sebabkan oleh terlalu lembabnya tanah sehingga terganggunya pertumbuhan tanaman. Faktor lingkungan seperti kelembapan tanah memberikan pengaruh bagi tanaman apabila kelembapan tanah tersebut terlalu tinggi dapat menggangu pertumbuhan tanaman sehingga air mengisi seluruh pori-pori tanah, hal ini menyebabkan kurangnya oksigen yang berada pada tanah yang akan di serap oleh akar sehingga tanaman tersebut mati. Kurangnya pemberian cahaya matahari pada tanaman jagung juga dapat menyebabkan layunya tanaman jagung. Tanaman jagung menyerap cahaya matahari dengan intensitas cukup tinggi. Tanaman C4 menyerap cahaya matahari yang cukup tinggi salah satunya adalah tanaman jagung.
ADVERTISEMENT
Perkecambahan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdapat dalam tumbuhan itu sendiri seperti hormon pada tumbuhan. Faktor eksternal perkecambahan mencangkup tingkat suhu, kelembapan, kondisi tanah, air, dan cahaya matahari. Benih yang baik meliputi benih yang memiliki warna yang cerah. Benih yang baik didapatkan melalui proses perendaman apabila benih tersebut tidak mengapung maka benih tersebut dapat ditanam. Penyebab gagalnya perkecambahan yaitu terlalu tinggi tingkat kelembapan tanah dan kurangnya penyinaran oleh cahaya matahari yang menyebabkan tanaman kekurangan klorofil akibat proses fotosintesis yang tidak optimal sehingga tanaman layu dan kemudian mati.
Ghaida Azka Suraya, mahasiswa Tadris Biologi UIN Jakarta.