Konten dari Pengguna

Move On : Lebih dari Sekadar Melupakan

Fanny Yolan Tamba
Seorang mahasiswi akuntansi aktif di Politeknik Keuangan Negara STAN
12 Juli 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fanny Yolan Tamba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Diolah Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Diolah Penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hilang dan temu selalu hadir dalam fase kehidupan semua orang. Dua kata ini seolah menjadi paket yang tidak dapat dipisahkan dan justru memiliki sifat yang bertolak belakang satu sama lain. Untuk setiap orang yang kita merasa bersyukur pernah bertemu dengannya maka kehilangan menjadi bagian terburuk dari sebuah perkenalan, Dan untuk setiap orang yang menimbulkan rasa sakit, trauma, dan meninggalkan bekas luka, maka kehilangan dianggap menjadi acara yang ditunggu-tunggu. Namun, bisa jadi bagi sebagian orang, kehilangan orang-orang pernah menyakiti bisa jadi lebih menyakitkan. Move On! Itu adalah frasa terbaik untuk setiap orang yang pernah kehilangan. Move on lebih dari sekadar melupakan tapi tentan bagaimana melanjutkan kehidupan dengan belajar dari orang-orang yang pernah hilang.
ADVERTISEMENT
Kata move on sebenarnya tidak hanya dapat didefinisikan sebagai langkah memulai yang baru akibat kehilangan seseorang. Ketika kita mengalami hal yang buruk, yang tidak sesuai dengan rencana awal, move on harus menjadi langkah awal untuk mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Move on adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks perasaan dan hubungan, yang mengacu pada proses menerima kenyataan, melepaskan masa lalu, dan melanjutkan hidup dengan perspektif yang baru. Istilah ini sering dikaitkan dengan berakhirnya sebuah hubungan romantis, tetapi juga dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti kehilangan pekerjaan, kegagalan dalam mencapai tujuan, atau kehilangan orang yang dicintai.
Mengapa Harus Move On?
1. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang terjebak dalam kenangan atau perasaan masa lalu yang negatif, hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Move on membantu individu melepaskan beban emosional tersebut dan fokus pada hal-hal positif di masa depan. Penelitian menunjukkan bahwa terus-menerus merenungi perasaan negatif dapat memperpanjang periode stres dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Dengan move on, individu dapat mengurangi tekanan emosional ini dan mencapai keseimbangan mental yang lebih baik.
2. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan melepaskan masa lalu, seseorang dapat lebih mudah menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam kehidupannya. Hal ini memungkinkan individu untuk menikmati momen-momen kecil dan merencanakan masa depan dengan lebih baik. Kualitas hidup yang baik tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik tetapi juga oleh kondisi emosional. Ketika seseorang mampu move on, mereka cenderung memiliki pandangan hidup yang lebih optimis, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
3. Membuka Peluang Baru
Berpegang pada masa lalu dapat menghalangi seseorang dari melihat peluang baru, baik dalam hubungan, karier, atau aspek kehidupan lainnya. Move on memungkinkan seseorang untuk membuka diri terhadap pengalaman dan kesempatan baru. Dunia ini penuh dengan peluang yang menunggu untuk dijelajahi, dan dengan move on, seseorang dapat membuka diri untuk mengalami hal-hal baru yang mungkin lebih baik dari masa lalu.
4. Membangun Hubungan yang Sehat
Dalam konteks hubungan romantis, move on dari hubungan yang telah berakhir memungkinkan individu untuk membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa luka emosional dari hubungan sebelumnya tidak mempengaruhi hubungan baru. Luka emosional yang tidak terselesaikan bisa menjadi penghalang dalam membangun kepercayaan dan kedekatan dengan orang baru. Dengan move on, seseorang dapat memulai hubungan baru dengan hati yang lebih bersih dan terbuka.
ADVERTISEMENT
Langkah Terbaik untuk Move On
1. Terima Kenyataan
Langkah pertama dalam proses move on adalah menerima kenyataan bahwa sesuatu telah berakhir. Ini bisa menjadi bagian yang paling sulit, tetapi sangat penting untuk memulai proses penyembuhan. Terima perasaan sedih, marah, atau kecewa sebagai bagian dari proses. Penerimaan adalah kunci untuk melangkah maju. Tanpa penerimaan, individu mungkin terus-menerus terjebak dalam siklus penyangkalan dan kemarahan yang hanya memperpanjang penderitaan.
2. Berikan Waktu untuk Diri Sendiri
Memberikan waktu untuk diri sendiri untuk merasakan dan memproses emosi adalah langkah penting. Jangan terburu-buru untuk merasa lebih baik atau memaksakan diri untuk melupakan. Biarkan waktu berjalan dan perasaan akan membaik seiring berjalannya waktu. Setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda dalam hal penyembuhan emosional. Penting untuk menghargai dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk mengalami proses ini tanpa tekanan eksternal.
ADVERTISEMENT
3. Fokus pada Diri Sendiri
Gunakan waktu ini untuk fokus pada pengembangan diri. Cari hobi baru, pelajari keterampilan baru, atau kembangkan minat yang telah lama diabaikan. Fokus pada diri sendiri dapat membantu mengalihkan pikiran dari masa lalu dan memulai babak baru dalam hidup. Dengan fokus pada pengembangan diri, individu dapat menemukan kembali kekuatan dan potensi mereka, yang mungkin terlupakan atau terabaikan selama masa-masa sulit.
4. Cari Dukungan
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika diperlukan. Berbicara tentang perasaan dengan orang lain dapat membantu meringankan beban emosional dan memberikan perspektif baru. Dukungan sosial adalah salah satu faktor kunci dalam proses penyembuhan emosional. Teman dan keluarga dapat memberikan dukungan emosional dan perspektif yang berguna, sementara profesional seperti psikolog atau konselor dapat membantu dengan teknik-teknik coping yang lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
5. Hindari Kontak dengan Masa Lalu
Dalam beberapa kasus, menghindari kontak dengan orang atau situasi yang mengingatkan pada masa lalu dapat membantu proses move on. Hal ini termasuk menghapus foto, pesan, atau barang-barang yang mengingatkan pada masa lalu. Menghindari kontak tidak berarti melarikan diri dari kenyataan, tetapi memberikan diri sendiri ruang untuk sembuh tanpa gangguan. Ini juga membantu dalam mengurangi godaan untuk kembali ke pola pikir atau kebiasaan lama yang tidak sehat.
6. Fokus pada Masa Depan
Mulailah merencanakan masa depan dan tetapkan tujuan yang ingin dicapai. Fokus pada masa depan dapat membantu mengalihkan pikiran dari masa lalu dan memberikan arah baru dalam hidup. Menetapkan tujuan baru memberikan sesuatu yang positif untuk dikejar, yang dapat menginspirasi dan memotivasi seseorang untuk terus bergerak maju.
ADVERTISEMENT
7. Maafkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Memaafkan adalah langkah penting dalam proses move on. Maafkan diri sendiri atas kesalahan yang mungkin telah dilakukan, dan maafkan orang lain yang mungkin telah menyakiti. Memaafkan tidak berarti melupakan, tetapi melepaskan beban emosional yang terkait. Proses memaafkan dapat membawa kedamaian batin dan membebaskan energi yang sebelumnya terperangkap dalam emosi negatif. Ini adalah langkah penting untuk mencapai keseimbangan emosional dan kedamaian pikiran.
Move On: Proses Berkelanjutan
Penting untuk diingat bahwa move on bukanlah proses instan. Ini adalah perjalanan yang memerlukan waktu dan usaha. Move on juga bukan sekadar melupakan masa lalu, tetapi lebih tentang menerima kenyataan, belajar dari pengalaman, dan melanjutkan hidup dengan perspektif yang lebih positif. Dengan langkah-langkah yang tepat, move on dapat menjadi awal dari babak baru yang lebih baik dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Move on adalah perjalanan menuju pembaruan diri, membuka peluang untuk menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar. Ini adalah proses yang memerlukan keberanian dan ketekunan, tetapi hasil akhirnya adalah kehidupan yang lebih sehat, bahagia, dan bermakna. Dengan memahami pentingnya move on dan langkah-langkah yang dapat diambil, setiap individu dapat menjalani proses ini dengan lebih bijak dan produktif.