Konten dari Pengguna

Pengembangan Diri Mulia Nasution: Dari Toko Mesin Jahit di Medan ke Kementerian

Fanny Yolan Tamba
Seorang mahasiswi akuntansi aktif di Politeknik Keuangan Negara STAN
27 Juni 2024 9:18 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fanny Yolan Tamba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Diolah Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Diolah Penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mulia Panusunan Nasution lahir di Panyabungan, sebuah kecamatan kecil di Sumatera Utara, yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Mandailing Natal. Sejak muda, Mulia sudah menunjukkan semangat yang kuat untuk merantau dan mencari ilmu, meskipun harus melawan harapan ayahnya yang menginginkannya menjadi juragan barang pecah belah atau saudagar kopi. Keputusan merantaunya adalah langkah awal dalam perjalanan panjang pengembangan diri yang mengantarkannya menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan periode 2006-2011, serta pemimpin dalam berbagai fase penting reformasi birokrasi dan keuangan negara. Mulia Nasution memulai perjalanannya di Medan sebagai pekerja di sebuah toko mesin jahit. Di sini, ia tidak hanya bekerja merakit mesin jahit, tetapi juga membentuk karakter melalui disiplin kerja dan tanggung jawab yang tinggi. Pengelola toko tersebut, seorang pemuda berusia 30-an, menjadi mentor pertama yang memberikan contoh betapa pentingnya bekerja dengan kesempurnaan dan disiplin. Ini sejalan dengan langkah pengembangan diri yang mencakup mengenali diri sendiri, tidak cepat puas, serta belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang ada di sekitar. Dari Medan, Mulia melanjutkan pendidikannya di Jawa, meskipun pada awalnya tanpa jaminan sumber biaya yang jelas. Tekadnya untuk terus belajar dan berkembang menjadi kekuatan pendorong utama dalam kehidupannya. Keputusan ini menunjukkan keberaniannya untuk berpikir solutif dan inovatif, salah satu langkah penting dalam pengembangan diri.
ADVERTISEMENT
Peran Pengembangan Diri dalam Karier Profesional
Ketika diangkat menjadi Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara pada 2001, Mulia memimpin Tim 16 dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Keuangan Negara. Perannya dalam merumuskan undang-undang reformis ini membuktikan kemampuan Mulia dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya, serta menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini adalah implementasi dari teori pengembangan diri yang mendorong kemauan belajar sepanjang hidup dan memberikan saran, bantuan, serta bimbingan untuk membantu orang lain mengembangkan potensi mereka.
Sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Mulia memimpin reformasi birokrasi di kementerian tersebut. Tugas ini melibatkan pembuatan program pengembangan jangka panjang dan menciptakan situasi yang mendorong organisasi untuk belajar secara berkelanjutan, sesuai dengan standar kompetensi jabatan ASN dalam PERMENPANRB No. 38 Tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Mengembangkan Sumber Daya Manusia: Meningkatkan Produktivitas dan Kepemimpinan
Selama masa jabatannya, Mulia Nasution berfokus pada pentingnya mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Ia meningkatkan kemampuan bawahannya dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan, dan petunjuk praktis yang jelas. Ini sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam PERMENPANRB No. 38 Tahun 2017, di mana seorang pemimpin harus membantu bawahan mempelajari proses, program, atau sistem baru, dan menggunakan metode lain untuk memastikan bahwa mereka memahami penjelasan atau pengarahan. Selain itu, Mulia juga memberikan pelatihan dan bimbingan, serta melakukan umpan balik atau evaluasi secara terus-menerus. Langkah-langkah ini meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas, dan kompetisi individu dalam lingkup kementerian. Hal ini tidak hanya menunjang karier individu tetapi juga menciptakan loyalitas dan menumbuhkan kepemimpinan di dalam organisasi.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Transformasional: Membangun Budaya Pembelajaran dan Inovasi
Kepemimpinan Mulia Nasution sangat erat dengan konsep kepemimpinan transformasional, di mana ia membangun budaya pembelajaran, melakukan monitoring dan coaching, serta meningkatkan motivasi dan keterlibatan bawahannya. Fokus pada kebutuhan individu menjadi prioritasnya, mendorong inovasi dan kreativitas di dalam kementerian. Sebagai Ketua Tim Transisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mulia menunjukkan kemampuan luar biasanya dalam mengompromikan berbagai ego dan latar belakang profesional dari lembaga-lembaga sebelumnya. Ia menyiapkan struktur organisasi, standar operasi, sistem teknologi informasi, hingga regulasi yang memberikan kepastian hukum. Tugas berat ini dilaksanakan dengan komunikasi yang efektif, akuntabilitas yang tinggi, dan transparansi dalam setiap langkah yang diambil, sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi pengembangan SDM menurut Shermon.
ADVERTISEMENT
Analisis PERMENPANRB No. 38 Tahun 2017: Standar Kompetensi Jabatan ASN dalam konteks pengembangan diri dan pengembangan orang lain Mulia P. Nasution :
Mulia P. Nasution menunjukkan pengembangan diri yang luar biasa sejak masa mudanya. Keputusan untuk merantau ke Medan dan kemudian ke Jawa demi mengejar pendidikan lebih tinggi, meski tanpa jaminan biaya yang jelas, mencerminkan tekad dan kemauan kuat untuk terus belajar dan berkembang. Pengalamannya bekerja di toko mesin jahit di Medan memberikan pelajaran berharga tentang disiplin kerja dan tanggung jawab, yang kemudian diterapkannya dalam karier birokrasi.
1. Meningkatkan Kemampuan Bawahan dengan Memberikan Contoh dan Penjelasan Cara Melaksanakan Pekerjaan
Mulia P. Nasution menunjukkan pengembangan diri yang luar biasa sejak masa mudanya. Keputusan untuk merantau ke Medan dan kemudian ke Jawa demi mengejar pendidikan lebih tinggi, meski tanpa jaminan biaya yang jelas, mencerminkan tekad dan kemauan kuat untuk terus belajar dan berkembang. Pengalamannya bekerja di toko mesin jahit di Medan memberikan pelajaran berharga tentang disiplin kerja dan tanggung jawab, yang kemudian diterapkannya dalam karier birokrasi.
ADVERTISEMENT
2. Memberikan Umpan Balik dan Membimbing
Sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Mulia memberikan teladan melalui disiplin dan integritas tinggi. Ia juga memastikan bawahannya memahami tugas-tugas mereka dengan memberikan penjelasan yang detail dan praktis. Contoh kepemimpinannya terlihat dalam berbagai reformasi birokrasi yang dipimpinnya, termasuk pembentukan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memerlukan pemahaman dan penerapan tugas-tugas baru secara tepat.
3. Menyusun Program Pengembangan Jangka Panjang dalam Rangka Mendorong Manajemen Pembelajaran
Mulia dikenal sebagai pemimpin yang sering memberikan umpan balik dan bimbingan kepada bawahannya. Pengalamannya dalam memimpin Tim 16 untuk penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Keuangan Negara menunjukkan kemampuannya dalam memberikan bimbingan yang jelas dan memastikan timnya bekerja efektif. Dalam konteks OJK, Mulia memastikan setiap anggota tim memahami peran dan tanggung jawab mereka melalui umpan balik yang terstruktur.
ADVERTISEMENT
4. Menciptakan Situasi yang Mendorong Organisasi untuk Mengembangkan Kemampuan Belajar secara Berkelanjutan dalam Rangka Mendukung Pencapaian Hasil
Mulia menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkelanjutan di berbagai institusi yang dipimpinnya. Di Kementerian Keuangan, ia mendorong budaya pembelajaran dengan mengadakan pelatihan rutin, workshop, dan seminar yang relevan. Di OJK, Mulia memastikan bahwa proses transisi dan struktur organisasi baru didukung oleh sistem pembelajaran yang kuat, sehingga setiap anggota memahami dan dapat mengimplementasikan tugas-tugas mereka secara efektif.
Kesimpulan
Kisah hidup Mulia P. Nasution adalah contoh nyata bagaimana pengembangan diri dan pengembangan orang lain dapat berjalan beriringan dan saling mendukung. Dari seorang anak Panyabungan yang merantau, bekerja di toko mesin jahit, hingga menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan dan pemimpin dalam reformasi keuangan negara, Mulia menunjukkan bahwa dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemauan untuk terus belajar, seseorang dapat mencapai puncak karier dan memberikan dampak positif yang luas bagi banyak orang. Prinsip-prinsip pengembangan diri yang diterapkannya tidak hanya meningkatkan kualitas dirinya tetapi juga meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepemimpinan di dalam organisasi yang dipimpinnya.
ADVERTISEMENT