Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perubahan Cara Pembelajaran Menjadi Virtual di Masa Pandemi
29 Agustus 2021 19:25 WIB
Tulisan dari Ferdinand Ravindo Tambunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung kurang lebih satu setengah tahun ini, telah memengaruhi banyak bidang yang terlibat didalamnya, baik itu bidang perekonomian, kesehatan, maupun pendidikan. Dalam bidang pendidikan sendiri efek dari pandemi covid-19 telah banyak merubah sistem yang sudah lama berjalan didalamnya menjadi sistem yang baru, akibat efek dari pandemi covid-19. Khususnya untuk bidang pendidikan, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran secara luas wabah covid-19 ini pemerintah mengeluarkan aturan bagi lembaga pendidikan (sekolah-sekolah dan perguruan tinggi) meminta anak didiknya untuk belajar di rumah dan melakukan pembelajaran secara daring. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan beberapa aturan yang berkaitan dengan upaya mencegah dan menangani covid-19 khususnya di lingkungan kementerian tersebut, yaitu Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) Pada Satuan Pendidikan, dan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang berisi tentang proses belajar di rumah melalui pembelajaran daring.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran yang sejak dulu dilakukan secara tatap muka kini berubah menjadi secara virtual. Para mahasiswa/i terpaksa melakukan pembelajaran dari rumah mereka masing-masing dan melakukan aktifitas yang dilakukan disekolah seperti sebelumnya, seperti belajar, berolahraga dan mengerjakan tugas. Namun tentu saja akibat pandemi covid-19 ini banyak fungsi dari sekolah atau universitas yang tidak berjalan seperti sebelumnya, akibat dilakukannya pembelajaran secara virtual. Hal ini sendiri awalnya menuai banyak kontroversi, terutama masyarakat yang belum terlalu mengerti dengan kemajuan teknologi. Tentu saja hal ini akan terasa baru dan bahkan aneh untuk sebagian orang, karena sistem pembelajaran yang dilakukan berbanding terbalik dengan sistem yang selama ini sudah diterapkan. Tantangan pembelajaran secara virtual atau tidak langsung adalah ketersediaan layanan internet, sebagian mahasiswa mengakses internet menggunakan layanan selular, dan sebagian kecil menggunakan layanan WiFi. Ketika kebijakan pembelajaran daring diterapkan, mahasiswa pulang ke kampung masing-masing. Mereka mengalami kesulitan sinyal selular ketika di daerah masing-masing, jikapun ada sinyal yang didapatkan sangat lemah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan pembelajaran secara virtual. Pembelajaran daring memiliki kelemahan ketika layanan internet lemah, dan intruksi dosen yang kurang dipahami oleh mahasiswa (Astuti, P., & Febrian, F.,2019). Tantangan lain yang dihadapi adalah kendala dalam pembiayaan pembelajaran daring. Mahasiswa mengungkapkan bahwa untuk mengikuti pembelajaran daring, mereka harus mengeluarkan biaya cukup mahal untuk membeli kuota data internet. Menurut mereka, pembelajaran dalam bentuk konferensi video telah menghabiskan banyak kuota data, sementara diskusi online melalui aplikasi pesan instan tidak membutuhkan banyak kuota.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran daring yang dilaksanakan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang dapat diakses dengan jaringan internet. Secara keseluruhan, mahasiswa puas dengan pembelajaran yang fleksibel. Dengan pembelajaran daring, mahasiswa tidak terkendala waktu dan tempat dimana mereka dapat mengikuti perkuliahan dari rumah masing-masing maupun dari tempat dimana saja. Dengan pembelajaran daring, dosen memberikan perkuliahan melalui kelas-kelas virtual yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun tidak terikat ruang dan waktu. Kondisi ini membuat mahasiswa dapat secara bebas memilih mata kuliah yang dikuti dan tugas mana yang harus dikerjakan lebih dahulu. Penelitian Sun et al., (2008) menginformasikan bahwa fleksibilitas waktu, metode pembelajaran, dan tempat dalam pembelajaran daring berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran. Ditemukan hasil penelitian yang unik dari penelitian ini yaitu mahasiswa merasa lebih nyaman dalam mengemukakan gagasan dan pertanyaan dalam pembelajaran daring. Mengikuti pembelajaran dari rumah membuat mereka tidak merasakan tekanan psikologis dari teman sebaya yang biasa mereka alami ketika mengikuti pembelajaran tatap muka. Ketidakhadiran dosen secara langsung atau fisik juga menyebabkan mahasiswa merasa tidak canggung dalam mengutarakan gagasan. Ketiadaaan penghambat fisik serta batasan ruang dan waktu menyebabkan peserta didik lebih nyaman dalam berkomunikasi (Sun et al., 2008). Lebih lanjut, pembelajaran secara daring menghilangkan rasa canggung yang pada akhirnya membuat mahasiswa menjadi berani berekpresi dalam bertanya dan mengutarakan ide secara bebas.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran daring memiliki tantangan khusus, yaitu lokasi mahasiswa dan dosen yang terpisah saat melaksanakan menyebabkan dosen tidak dapat mengawasi secara langsung kegiatan mahasiswa selama proses pembelajaran. Tidak ada jaminan bahwa mahasiswa sungguh-sungguh dalam mendengarkan ulasan dari dosen, sehingga mahasiswa menghayal lebih sering pada perkuliahan daring dibandingkan ketika kuliah tatap muka. Oleh karena itu disarankan pembelajaran daring sebaiknya diselenggarakan dalam waktu tidak lama mengingat mahasiswa sulit mempertahankan konsentrasinya apabila perkuliahan daring dilaksanakan lebih dari satu jam.
Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan, maka dilaksanakan pembelajaran daring sebagai solusi pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa memiliki sarana dan prasarana untuk melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran daring efektif untuk mengatasi pembelajaran yang memungkinan dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam kelas virual yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran daring dapat membuat mahasiswa belajar mandiri dan motivasinya meningkat. Namun, ada kelemahan pembelajaran daring yaitu mahasiswa tidak terawasi dengan baik selama proses pembelajaran daring. Lemah sinyal internet dan mahalnya biaya kuota menjadi tantangan tersendiri pembelajaran daring. Akan tetapi pembelajaran daring dapat menekan penyebaran Covid-19 dan perlahan-lahan mulai diterima dan diterapkan dengan baik dalam bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Surat Edaran Nomor 2 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Surat Edaran Nomor 3 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) Pada Satuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Surat Edaran Nomor 4 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)
Sadikin, A. & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Volume 6, Nomor 02, 217-220.
Rachmawati, S. (2020). Dampak Psikologis Pelajar Yang Timbul Akibat Covid-19. 5-9.