Konten dari Pengguna

Komunikasi Efektif antara Dokter dan Pasien : Kunci Keberhasilan Pengobatan

Athalia Rona Zain
Seorang mahasiswa program studi S-1 Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan minat pada bidang kesehatan, budaya, dan sosial. Teratrik untuk berbagi wawasan dan pemikiran melalui tulisan yang informatif dan inspiratif.
1 Desember 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Athalia Rona Zain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/dokter-wanita-yang-tidak-dikenal-memegang-tangan-pasiennya-membahas-pemeriksaan-gm1295966058-389526687?searchscope=image%2Cfilm)
zoom-in-whitePerbesar
(sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/dokter-wanita-yang-tidak-dikenal-memegang-tangan-pasiennya-membahas-pemeriksaan-gm1295966058-389526687?searchscope=image%2Cfilm)
ADVERTISEMENT
Dokter merupakan salah satu profesi pada bidang kesehatan yang berperan besar dalam menentukan diagnosis pasien dan perawatan apa saja yang dibutuhkan oleh pasien. Namun, peran dokter tidak hanya sebatas dalam memberikan tindakan medis semata. Peran dokter juga mencakup kemampuan komunikasi yang efektif dan empati pada pasien.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kedokteran, keahlian medis sering kali menjadi sorotan utama. Namun, di balik layar, kemampuan seorang dokter untuk berkomunikasi dengan pasien memiliki peran krusial dalam menentukan hasil perawatan. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara dokter dan pasien mampu meningkatkan kepatuhan pasien kepada dokter dan meningkatkan hasil kesehatan
Komunikasi efektif merupakan salah satu yang terpenting dalam penanganan medis. Seorang dokter harus mampu menjelaskan diagnosis dan pengobatan yang harus dijalani oleh pasien dengan cara yang mudah dipahami oleh pasien. Dokter yang mampu melakukan komunikasi efektif kepada pasien secara tidak langsung akan terbangun rasa percaya pasien kepada dokter dan menjadi kunci keberhasilan dalam pengobatan.
Komunikasi yang efektif juga berperan dalam mempererat hubungan antara dokter dan pasien. Ketika dokter menyampaikan informasi secara jelas dan menunjukkan empati, pasien akan merasa didengar dan dipahami. Misalnya, ketika pasien menjelaskan gejala atau keluhan yang dirasakannya, dokter yang mendengarkan dengan perhatian penuh serta merespons dengan rasa peduli dapat menciptakan hubungan yang lebih terbuka. Pasien yang merasa dimengerti akan lebih percaya kepada dokter dan lebih patuh terhadap rekomendasi pengobatan.
ADVERTISEMENT
Unsur “REACH” dalam Komunikasi Efektif
Sebuah komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat dimengerti oleh penerima dan penerima melakukan sebuah tindakan dari pesan tersebut tanpa ada hambatan apapun. Begitu pula yang terjadi antara dokter dan pasien. Komunikasi akan berjalan dengan efektif apabila pasien melakukan apa yang disarankan oleh sang dokter. Untuk bisa melakukan komunikasi yang efektif, seorang dokter harus mengetahui unsur-unsurnya. Dalam buku Komunikasi Interpersonal karya Suranto, Aw (2011:80-82), mengatakan bahwa komunikasi efektif memiliki unsur REACH yaitu :
1. Respect (Saling menghormati)
Sikap menghormati dan menghargai individu yang menjadi lawan bicara dari kita. Seorang dokter harus bisa menghargai pasien yang memiliki latar belakang, pandangan, dan nilai yang berbeda dari mereka agar terbangun hubungan saling percaya antara dokter dan pasien.
ADVERTISEMENT
2. Empathy (empati)
Empati yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi orang lain. Rasa empati ini akan membantu dokter dalam menyampaikan pesan dan informasi kepada pasien dengan sikap dan cara yang mudah diterima oleh pasien. Sehingga seorang dokter harus bisa memahami dan menempatkan diri pada posisi pasien agar mampu menyampaikan pesan dengan baik.
3. Audible (Dapat didengarkan)
Maksud dari poin ini adalah pesan yang disampaikan mampu didengarkan dan dimengerti dengan baik oleh lawan bicara. Saat seorang dokter mampu berempati kepada pasien, maka ia akan mampu untuk menyampaikan pesan dan informasi dengan baik kepada pasien.
4. Clarity (Kejelasan)
Kejelasan dalam poin ini adalah, pesan yang disampaikan harus jelas agar tidak menimbulkan makna yang lain. Seorang dokter harus bisa terbuka kepada pasien agar pasien mampu menyampaikan semua hal yang dirasakan terkait keluhannya agar mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
5. Humble (Rendah hati)
Sikap rendah hati mengacu pada sikap tidak sombong dan tidak memandang rendah orang lain. Pada poin ini, dokter harus bisa menjaga tutur katanya kepada pasien agar pasien tidak merasa dalam keadaan yang lebih rendah di hadapan dokter.
Manfaat Komunikasi Efektif
Manfaat dari penerapan komunikasi yang efektif dalam praktik kedokteran dapat dirasakan oleh kedua belah pihak. Beberapa manfaat utama tersebut meliputi:
1. Meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara dokter dan pasien.
Komunikasi yang baik mampu menciptakan hubungan yang erat antara pasien dan dokter. Pasien akan merasa nyaman untuk berbagi informasi pribadi kepada dokter dan dokter mampu memberikan penanganan sesuai kebutuhan.
2. Membantu dokter dalam mendapatkan informasi akurat untuk diagnosis yang tepat.
ADVERTISEMENT
Melalui komunikasi yang jelas, dokter akan mendapatkan informasi mendalam mengenai gejala, riwayat penyakit, dan keluhan pasien untuk memberikan diagnosis yang tepat.
3. Meningkatkan pemahaman pasien terhadap kondisi kesehatan dan rencana pengobatan
Penjelasan yang mudah dimengerti dari dokter dapat membantu pasien untuk lebih memahami kondisi kesehatan mereka serta alasan dilakukannya terapi pengobatan sehingga mereka akan lebih patuh terhadap prosedur pengobatan.
4. Mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pasien yang paham maksud dari proses pengobatan akan lebih termotivasi untuk menjalani terapi, yang berdampak pada pemulihan yang lebih cepat.
Komunikasi yang efektif antara pasien dan dokter memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kualitas perawatan medis. Kemampuan dokter dalam berkomunikasi dengan pasien dapat membangun hubungan saling percaya antara dokter dan pasien, serta meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang dijalani. Dengan komunikasi yang efektif, dokter mampu mendapatkan informasi yang akurat untuk diagnosis. Di sisi lain, pasien akan lebih memahami kondisi kesehatan mereka dan dan langkah pengobatan yang akan dijalani. Dengan demikian, komunikasi yang efektif dapat mempercepat penyembuhan pasien dan tidak hanya menjadikan profesi dokter sebagai penyembuh fisik, akan tetapi juga sebagai pendamping yang peduli dan paham kepada pasien.
ADVERTISEMENT
Athalia Rona, mahasiswa S-1 Kedokteran Universitas Airlangga.