Desa Wisata Penglipuran Tetap Konsisten Jaga Tradisi

Azka tyas
Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
6 Desember 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azka tyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Desa Penglipuran, Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Desa Penglipuran, Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bali mempunyai banyak pesona alam yang sangat indah, pulau yang sangat kaya akan budaya ini memiliki banyak objek wisata yang dapat dinikmati wisatawan, salah satunya adalah Desa Wisata Penglipuran. Siapa sih yang tidak tau Desa Wisata Penglipuran? Desa yang dinobatkan sebagai desa wisata terbaik di dunia oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).
ADVERTISEMENT
Desa Wisata Penglipuran terkenal karena kebudayaan dan adat yang masih sangat kental. Desa wisata ini sangat menjaga keasriannya hingga dijuluki Desa terbersih di dunia. Karena kebersihan tersebut menjadi daya tarik wisatawan akan desa wisata ini.
Salah satu Pura yang terdapat di Desa Panglipuran. Gambar : Azkatyas.
Tempat penyewaan baju adat di salah satu rumah masyarakat. Gambar : Azkatyas
Masyarakat yang terdapat di sini masih melestarikan budaya mereka dalam kehidupan sehari-hari, hal itu menjadikan salah satu keunikan Panglipuran Desa Wisata. Desa ini mengusung konsep Tri Mandala, karena terbagi menjadi 3 wilayah, yang pertama adalah Utama Mandala yaitu tempat berbentuk pura yang digunakan untuk beribadah atau tempat para dewa, yang kedua Madya Mandala yang dijadikan tempat tinggal, dan yang ketiga ada Nista Mandala atau makam.
Di desa ini memiliki peraturan dimana tidak boleh ada kendaran bermotor yang masuk kedalam desa, karena jika ada kendaraan bermotor akan mencemari udara disana. Peraturan ini dibuat untuk menjaga keasrian dan kebersihan desa. Masyarakat disini juga masih sangat memegang teguh adat dan tradisi Bali, disini kalian dapat melihat kehidupan masyarakat tradisional Bali yang autentik, dan menyaksikan upacara adat seperti upacara keagamaan pertunjukan musik dan tari Bali, serta masih banyak lagi aktivitas yang dapat kalian lakukan disini.
Foto ini diambil di Jalanan Desa Wisata Panglipuran yang asri. Gambar : Azka Tyas
Di Desa Panglipuran terdapat banyak hal yang menarik, desa ini memiliki kesepakatan bersama yang dijalani oleh masyarakat, yaitu larangan meletakkan jemuran di depan rumah dan tidak boleh keluar rumah jika waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 hingga 05.00 WIB. Ketika terdapat warga yang meninggal, akan dilakukan Upacara Ngaben dan menyembelih satu ekor sapi sebagai korban suci.
ADVERTISEMENT
Warga laki-laki yang terdapat di desa ini juga tidak boleh memiliki istri lebih dari satu, jika terdapat orang yang melanggar akan dikucilkan dari pemukiman warga, tempat pengucilan itu dinamakan Karang Memadu.
Penduduk Desa Panglipuran tidak ada satu pun yang melanggar aturan ini. Desa Panglipuran mempunyai adat sendiri yang biasa disebut Ngrebeg atau Ngelawang, di desa ini tradisi Ngrebeg akan dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Masyarakat Desa Panglipuran sangat taat dalam menjaga tradisi dan mempertahankan budaya.