Buku “GHOST FLEET” adalah FAKTA ! ini BUKTINYA. Oleh : Indra Wardhana

090271 Rush
Menulis ketika logika sudah tidak lagi berbicara.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2018 23:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari 090271 Rush tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku “GHOST FLEET” adalah FAKTA ! ini BUKTINYA. Oleh : Indra Wardhana
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buku “GHOST FLEET” adalah FAKTA ! ini BUKTINYA.
PERSPEKTIF PENGGEMAR KOMIK (tanda KUTIP) MELAWAN PEMBACA JURNAL ILMIAH, TENTU BERBEDA.
ADVERTISEMENT
Oleh : Indra Wardhana
Aktivis 90
16 tahun menggeluti bidang perminyakan dan 7 tahun di bidang Risk Management and Security.
-----------
Sebagai TANDA bagi Indonesia, bahwa INDOENESIA adalah HARTA KARUN bagi kedua negara tersebut. “The joint China-U.S. exercises to help bring order to the waters around the former Republic of Indonesia are a sign our future together will be a strong one,” cuplikan dari buku GHOST FLEET, halaman 26
-----------
Gaduh serta heboh dalam setiap isu politik selalu tampak rapih tertulis di berbagai media online maupun media surat kabar, tidak tertinggal kegaduhan itu juga melanda berbagai kelompok diskusi kecil dari berbagai macam ideologi serta warna, entah kapan semua ini akan berhenti, tentu anda masing-masing tahu jawabannya, karena andalah para penonton kegaduhan tersebut, juga penulis.
ADVERTISEMENT
Isu yang muncul saat ini tentang sebuah buku dengan judul “GHOST FLEET” yang di karang oleh : PW Singer dan August Cole.
Perbedaan pemahaman yang tidak perlu untuk ditafsirkan terjadi karena berbeda KAPASITAS pengetahuan, INI FAKTA !, SALAH SATU di antara banyaknya perbedaan yang sangat mendasar dalam memahami buku tersebut adalah salah satu kelompok berasal dari para penggemar KOMIK (tentu anda yang membaca tulisan ini, mengerti maksud penulis  8-) , dan yang lain adalah PEMBACA jurnal ILMIAH, sementara posisi penulis tidak seperti kedua kelompok tersebut. Penulis adalah pembaca buku dari kedua kelompok tersebut, ya KOMIK dan juga jurnal ILMIAH.
Karena alasan perbedaan antara penulis dan kedua kelompok pembaca tersebut, penulis mencoba untuk menelaah kembali tentang BUKU yang berjudul “GHOST FLEET” dari kacamata penulis.
ADVERTISEMENT
ISI BUKU :
BUKU yang berjudul “GHOST FLEET” Menulis tentang masa depan geopolitik, masa yang penuh tantangan dan pertaruhan. Di ceritakan kisahnya tentang perang masa depan antara Amerika Serikat di dan Cina, serta Rusia di sisi lain. Penulis melukiskan skenario Perang Dingin yang mendidih berubah panas dengan salvo pembukaan yang terjadi di luar angkasa dan berlanjut di dunia maya. Si penulis menggabungkan antara politik, perkembangan sosial, dan sains. Dalam arti itu, PW Singer dan Cole sebagai penulis, dengan latar belakang ahli strategi kebijakan luar negeri yang berbasis di Washington, menyeimbangkan seluruh hasil penelitian tentang Amerika dan China dalam perspektif teknologi pertahanan dirangkul perkembangan geopolitik yang sedang berlangsung dengan hasil kemampuan mereka menciptakan visi terpercaya tentang bagaimana perang dunia berikutnya akan terjadi . Terbukti bahwa kemampuan mereka berdua dalam karir serta jabatan sebagai peneliti dan ahli teknis pertahanan serta keamanan mampu menghasilkan sebuah buku yang sangat lengkap.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pertempuran terjadi di medan pertempuran konvensional seperti udara, darat, dan laut. Pasukan China memanfaatkan kesempatan ketika pasukan Amerika tidak mencurigai akan adanya serangan kejutan seperti yang pernah terjadi di pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbor-Hawaii. (Seperti serangan dadakan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Jepang terhadap Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat yang tengah berlabuh di Pangkalan AL Pearl Harbor, Hawaii, pada hari Minggu pagi, 7 Desember 1941). Serangan itu telah direncanakan dan dipersiapkan lama, sehubungan adanya penemuan gas oleh China di dekat Palung Mariana, dasar itulah yang mengilhami China untuk bertindak tanpa ragu serta takut akan sanksi ekonomi Amerika Serikat. Pertempuran yang terjadi dilengkapi dengan fitur sistem persenjataan baru seperti “RAILGUN”
ADVERTISEMENT
(Railgun adalah senjata yang menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk memberikan energi kinetik yang sangat tinggi ke proyektil (misalnya APFSDS ) daripada menggunakan propelan konvensional. Sementara senjata militer bertenaga ledak tidak mudah mencapai kecepatan moncong lebih dari sekitar 2 km / detik, railgun dapat dengan mudah melebihi 3 km / detik. Untuk proyektil yang sama, jangkauan railgun dapat melebihi senjata konvensional. Kekuatan destruktif proyektil tergantung pada energi kinetiknya pada titik benturan dan karena kecepatan RAILGUN yang besar yang diluncurkan proyektil, gaya destruktifnya mungkin jauh lebih besar daripada proyektil yang diluncurkan secara konvensional dengan ukuran yang sama) milik Angkatan Laut AS, dan "STIMS" (STIMS adalah salah satu bagian keperluan termpur tentara Amerika, bersifat stimulan kuat yang berasal dari bahan kimia berfungsi untuk memberikan dorongan yang kuat dan bersifat sementara yang dipergunakan pada bagian vital tentara seperti jantung dan paru-paru) buatan yang dapat meningkatkan waktu reaksi serta kewaspadaan tentara, serta pesawat tempur tak berawak (DRONE) yang mengandalkan program komputer dalam pertempuran udara dengan sistim kecepatan tinggi.
ADVERTISEMENT
Penulis Ghost Fleet juga memperlihatkan kepada pembaca metode perang baru yang terjadi yaitu: Perang cyber (hacking/peretasan) dan perang luar angkasa. Kedua penulis buku tersebut, yang memang memiliki pengalaman dalam melakukan konstruksi pertempuran secara ilmiah serta melakoni bidang ini selama bertahun-tahun, memberikan gambaran dalam buku tersebut secara nyata, dan tentu saja hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh ahlinya yang memiliki wawasan mendalam , maka hanya Singer dan Cole – lah yang dapat melakukannya. Keberhasilan penggunaan Cina terhadap teknologi laser berbasis ruang angkasa secara pre-emptif menonaktifkan satelit militer Amerika serta peralatan komunikasi mereka, memang saat ini belum ada preseden dalam sejarah tentang hal itu, tetapi Singer dan Cole berpendapat bahwa cepat atau lambat hal tersebut bisa saja terjadi karena perkembangan teknologi ruang angkasa yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
eskipun demikian, terlepas dari kekurangan yang ada, Singer dan Cole's Ghost Fleet mendapat nilai tinggi dalam kemampuannya untuk mengkomunikasikan konsep teknis yang canggih dan futuristik tentang peperangan dan peralatan berteknologi tinggi yang memang ada di dunia nyata, dengan latar belakang pertarungan geopolitik yang menarik antara beberapa negara militer terkuat di dunia.
Tujuan utama Buku “Ghost Fleet” adalah untuk menginformasikan kepada para profesional yang bergerak di bidang keamanan dan pertahanan, sekaligus buku ini berfungsi untuk menerjemahkan konsep teknis canggih dengan ilustrasi praktis. Buku ini memberikan pembaca dengan suatu gambaran besar yang masuk akal tanpa ada alasan lain, bahwa suatu hari nanti bisa menjadi kenyataan adanya perang dengan kekuatan besar.
ADVERTISEMENT
Sisi FAKTA dari buku GHOST FLEET yang NYATA dan terbuktikan bagaimana kedua Negara ADIDAYA saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di seluruh DUNIA sekaligus menjadi musuh, dapat dilihat pada ulasan di bawah sebagai berikut :
1. Perang yang digambarkan sebagai perang Dunia III bukanya tidak dapat dihindari antara AS dan China, tetapi saat ini di dunia, mereka adalah dua kekuatan adidaya politik, ekonomi dan militer yang terkemuka, keduanya sekarang memiliki strategi militer yang berfokus pada banyak hal dan terlibat dalam perlombaan senjata yang tumbuh dengan pesat dari kelima generasi jet tempur ke kapal perang hingga senjata cyber. dan secara statistik, kekuatan besar lah yang telah menimbulkan peperangan hampir 73% dari waktu sejarah peradaban manusia. Dan kita perlu untuk mengantisipasi situasi tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Buku ini dikatakan NOVEL? tetapi jika anda sudah membaca buku tersebut, maka anda akan melihat ratusan catatan kaki berdasarkan peristiwa nyata dan referensi teknologi yang ada saat ini.
3. Tentang kebangkitan perusahaan-perusahaan militer swasta seperti Black Water / G4S dan — lima tahun yang lalu — munculnya robot-robot dalam perang… Tren ini adalah salah satu kenyataan, tetapi salah dimengerti. Jika Anda melihat data mentah, China jelas meningkat sebagai kekuatan besar ekonomi, politik, dan militer, dan kita melihat bahwa dalam segala hal dari ekonomi bergerak menuju posisi nomor satu di dunia, seperti kenaikan anggaran dan pengeluaran militer yang lebih besar dari periode-periode sebelumnya. Mereka membangun kapal perang terbanyak pada tahun 2013, hingga 2017. Tetapi ada kecenderungan lain, karena kedua kekuatan besar ini terlibat dalam perlombaan senjata. Risiko tambahan ini terungkap ketika Anda melihat rencana Cina dan rencana AS. Kedua militer sedang bersiap untuk melakukan sesuatu. Itulah inti dari strategi "offset" AS yang baru, yaitu tentang membuat teknologi generasi baru untuk mencegah atau mengalahkan Cina. Dan itu adalah pusat dari strategi Cina yang lebih berani, di mana ia mendefinisikan kembali pemikirannya tentang "pertahanan aktif" dari wilayahnya ke kekuatan global.
ADVERTISEMENT
Masalahnya adalah bahwa keduanya memiliki pemikiran bahwa setiap konflik hrus diselesaikan dengan cara "pendek" dan "menghancurkan" seperti yang telah mereka kemukakan. Ada banyak tingkat kepercayaan yang berlebihan, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, tercatat misalnya polling di China bahwa 74 persen masyarakat berpikir militer mereka mampu mengalahkan AS dalam perang. Ini tidak hanya membuat perang lebih mungkin. Dari perspektif AS, tentunya mereka melihat apa yang bisa mereka lakukan dan kemudian bereaksi terhadap itu.
4. Buku GHOST FLEET mendorong kita untuk menghadapi asumsi-asumsi kita, membantu kita memahami perspektif lain, dan memicu imajinasi kita dengan cara-cara yang tidak bisa dilakukan oleh nonfiksi. Buku ini juga memberikan peringatan kepada kita semua, ketika kelemahan teknologi kadang-kadang hanya dapat terungkap setelah timbulnya bencana, tentu hal itu terlambat.
ADVERTISEMENT
5. Buku ini membantu menunjukkan bahwa ada berbagai asumsi yang dimatangkan ke dalam strategi kedua pihak yang seharusnya membuat kita khawatir. Di sisi AS, mereka memiliki rencana baru untuk mencoba mengulangi pengalaman Perang Dingin untuk "mengimbangi" China seperti yang mereka lakukan terhadap Uni Soviet terdahulu, dengan berpacu mengembangkan teknologi generasi baru. Tetapi abad 21 bukanlah situasi yang tenang dari strategi Perang Dingin. Cina bukan hanya saingan politik dan militer, tetapi juga dalam hal ekonomi, yang tidak pernah ada sebelumnya di masa perang dingin dengan Uni Soviet – sekarang Rusia . Bukan hanya menjadi negara dengan ekonomi nomor 1 di dunia, tetapi CINA mengintegrasikan perdagangan, investasi, dan ide-ide luar dengan cara yang tidak pernah bisa dilakukan oleh model Soviet tertutup. Pada gilirannya, sementara kita ketahui, bahwa AS tidak memimpin pada bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
6. Negara-negara dunia yang kuatir terhadap sistim kebijakan politik dan ekonomi CHINA yang dikemas menjadi 1 paket seperti Australia, Inggris, Amerika, Taiwan, India, Indonesia, Vietnam, Philipina, Eropa dan serta Afrika dan masih banyak yang lain.
7. Negara-negara yang mengalami krisis hutang dengan China serta pengambilan asset mereka seperti Srilanka, dan beberapa negara Afrika (https://edition.cnn.com/2018/02/18/asia/sri-lanka-ex-leader-comeback-intl/index.html)
8. Pemerintah china telah membunuh 20-an orang Amerika yang dianggap sebagai mata-mata FBI, CIA dari tahun 2010 – 2012 (https://www.independent.co.uk/news/world/americas/china-killed-or-imprisoned-20-us-spies-fbi-cia-a7747686.html)
9. Negara-negara dengan kekuatiran masuknya Ideologi Komunis dan disikapi dengan tindakan Darurat seperti Amerika, Australia, Taiwan, Indonesia dan negara-negara lainnya.
10. Ancaman china terhadap Amerika http://www.newsweek.com/china-military-launch-war-games-warning-us-north-korea-nuclear-crisis-647576
11. CIA - China adalah ancaman bagi Amerika http://www..bbc.com/news/world-us-canada-42867076
ADVERTISEMENT
12. ANCAMAN AMERIKA ke CHINA, Amerika Serikat juga baru-baru ini bermaksud untuk mengadopsi tindakan militer baru terhadap China. Amerika Serikat, "dilansir oleh Wall Street Journal" pada bulan Februari 2018, mengutip sumber-sumber militer anonim, untuk mengatasi peningkatan pesat dari kekuatan militer China, Departemen Pertahanan AS sedang mempertimbangkan penggelaran Marinir Expeditionary Force (MEU) ke Asia Timur, Amerika Serikat akan mengurangi kehadiran militer di Timur Tengah untuk tujuan ini . Hal ini dilaporkan bahwa, MEU akan melakukan penyebaran di wilayah darat, udara serta pasukan tempur, penyebaran ini merupakan bagian dari penyesuaian strategi global AS. Tulisan asli : 除了领先的军事实力,美国近日也有意对中国采取新的军事举动。美国《华尔街日报》2月援引军方匿名人士的话说,为了应对中国迅速崛起的军力,美国国防部正在考虑向东亚部署海军陆战队远征队(MEU),美国为此将减少在中东地区的驻军。报道称,MEU包括地面和航空作战部队,这一部署是美国全球战略调整的一部分。http://theory.haiwainet.cn/n/2018/0302/c3542937-31268962.html
13. Legislator Papua sebut jika Jokowi menentang Amerika, buktikan dengan tutup Freeport http://tabloidjubi.com/artikel-12237-legislator-papua-sebut-jika-jokowi-menentang-amerika-buktikan-dengan-tutup-freeport.html
ADVERTISEMENT
TENTANG PENULIS :
A. P.W Singer :
1. Peter Warren Singer adalah seorang Ahli Strategi di America dan seorang editor di majalah Popular Science .
2. Sebagai salah satu dari 100 inovator terkemuka, oleh Defense News
3. sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh untuk masalah pertahanan, oleh Kebijakan Luar Negeri Amerika
4. Sebagai salah satu Pemikir Global Teratas dari 100 orang di dunia ,
5. Sebagai "Ilmuwan " resmi untuk U.S. Army's Training and Doctrine Command
6. Oleh Onalytica social media data analysis di sebut sebagai salah satu dari sepuluh suara paling berpengaruh di dunia pada bidang cybersecurity dan 25 yang paling berpengaruh di bidang robotika.
ADVERTISEMENT
7. Pemenang penghargaan Peter untuk beberapa buku yang pernah ditulis dan diterbitkan.
8. Dijelaskan dalam Wall Street Journal sebagai "futuris premier di lingkungan keamanan nasional,"
9. Dr. Singer dianggap sebagai salah satu ahli terkemuka dunia tentang perubahan dalam peperangan abad 21, banyak menerbitkan buku bagi para profesional militer daripada penulis lain mana pun.
10. Sebagai konsultan Militer AS, Badan Intelijen Pertahanan, dan FBI
11. Sebagai koordinator pengamanan pertahanan kampanye Obama dalam Tim Penasihat Transformasi Militer AS.
12. Sebagai penasehat keamanan saluran TV dan radio utama, termasuk ABC, Al Jazeera, BBC, CBS, CNN, FOX, NPR, dan NBC Today Show
13. Singer menjabat sebagai anggota Komite Penasihat Departemen Luar Negeri tentang Komunikasi Internasional dan Kebijakan Informasi
ADVERTISEMENT
14. Direktur pendiri Pusat Keamanan dan Intelijen Abad 21 di Brookings Institution.
15. Direktur pendiri Proyek pada Kebijakan AS terhadap Dunia Islam
16. Bekerja untuk Kantor Menteri Pertahanan Amerika
17. Mengajar untuk Sains dan Hubungan Internasional di Harvard.
Buku yang telah ditulis :
1. Ghost Fleet
2. Cybersecurity and Cyberwar - What Everyone Needs to Know (Oxford, 2014)
3. Wired for War - The Robotics Revolution and 21st Century Conflict (Penguin, 2009)
4. Corporate Warriors - The Rise of the Privatized Military Industry (Cornell University Press, 2003)
5. Children at War -(Pantheon, 2005)
B. AUGUST COLE
August Cole adalah seorang penulis, futuris dan analis yang mengeksplorasi masa depan konflik.
ADVERTISEMENT
1. Seorang senior di Brent Scowcroft Center tentang Keamanan Internasional di Dewan Atlantik; ia mengarahkan Proyek Masa Depan Dewan, yang mengeksplorasi suatu karya kreatif dan narasi untuk wawasan tentang masa depan konflik, dari awal tahun 2014 hingga 2017
2. Penulis di Avascent, sebuah perusahaan konsultan strategi dan manajemen independen yang fokus pada industri berorientasi pemerintah.
3. Pembicara reguler untuk perusahaan, akademisi dan pemerintah AS.
4. 2007 hingga 2010, reporter khusus industri pertahanan untuk The Wall Street Journal. Dari Washington, ia meliput berbagai perusahaan mulai dari Boeing hingga Blackwater (Perusahaan militer swasta) , serta kebijakan pertahanan yang lebih luas serta masalah politik. Dia membantu memecahkan banyak kasus keamanan nasional utama, termasuk mata-mata cyber asing yang meretas ke dalam program Joint Strike Fighter AS, kontraktor pertahanan utama yang melakukan pekerjaan pengembangan “Smart Power” di Afrika, penjualan pesawat tempur F-16 ke Irak, dan insiden penembakan sipil Blackwater. di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
5. 1998 hingga 2006, ia bekerja sebagai editor dan reporter untuk MarketWatch.com, sebuah situs berita keuangan, di mana ia mulai meliput masalah-masalah pertahanan
6. August Cole masuk dalam The Journal of Financial Reporting's Top 30, tahun 2002 dan 2003.
7. Ia menerima gelar Bachelor of Arts dari University of Pennsylvania dan gelar Master dalam Administrasi Publik (Program Mid-Karir MPA) dari John F. Kennedy School of Government di Harvard University.
A>. Perspektif INDONESIA dari sisi INTELIJEN dan PERTAHANAN :
Dalam buku MENYONGOSONG INDONESIA 2014 – 2019 – MEMPERKUAT INDONESIA DALAM DUNIA YANG BERUBAH, pada BAB: Pertahanan: MEMBANGUN INDONESIA KUAT halaman 327-329 , Hak Cipta (copy right) Badan Intelijen Negara (BIN) 2014.
ADVERTISEMENT
telah dituliskan bahwa Persaingan AS-China sebagai salah satu ancaman, berikut saya sadurkan secara lengkap : Identifkasi Dinamika Ancaman pada penjelasan sebelumnya menunjukkan ancaman kekuatan dan kemampuan masing-masing aktor terhadap Indonesia. Aspek lain yang harus dilihat dalam Buku MENYONGSONG 2014-2019 menganalisa ancaman, adalah interaksi strategis antara aktor-aktor tersebut yang membentuk situasi tidak menguntungkan bagi Indonesia. Pada bagian ini akan dijabarkan dengan lebih jelas bagaimana interaksi antara aktor-aktor tersebut berpengaruh pada keamanan Indonesia
Persaingan AS-China
Pasca berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet,banyak kalangan meramalkan, sistem internasional akan menjadi unipolar, yaitu munculnya AS sebagai satu-satunya kekuatan besar (the sole superpower) yang mampu memikul tanggung jawab sebagai hegemon. Akan tetapi, unipolaritas (the unipolar moment) ternyata berakhir lebih cepat. Hegemoni AS memperoleh tantangan dari kekuatan-kekuatan baru dalam persaingan di tingkat global. Dalam dua dekade terakhir, China tumbuh sebagai kekuatan baru di tingkat global. Sebagaimana juga ditunjukkan oleh identifkasi dinamika ancaman di atas, China masih akan menjadi negara yang paling mampu mendekati kekuatan dan kemampuan AS di tingkat global. Bahkan, dilihat berdasarkan belanja militer, jika tren tidak berubah, China akan mengungguli AS pada sekitar dekade 2030-an. Dalam perkembangan situasi seperti ini, tantangan bagi sistem internasional adalah bagaimana AS, sebagai negara terkuat status-quo, akan merespon peningkatan kekuatan dan kemampuan China. Sejarah menunjukkan, ketika suatu negara meningkatkan kemampuan dan kekuatannya secara signifkan yang berpotensi mengganggu perimbangan kekuatan global, negara atau kekuatan status-quo akan merespon dengan melakukan politik pengimbangan (balancing). Interaksi strategis antara rising state dengan status-quo state yang melakukan balancing biasanya akan berakhir dengan perang. Hal yang demikian terjadi, misalnya, pada paruh pertama abad 1900- an ketika upaya Jerman untuk menguasai Eropa direspon oleh negara-negara status-quo yang akhirnya memicu Perang Dunia I dan II. Interaksi strategis antara AS dan China menjadi semakin relevan
ADVERTISEMENT
bagi Indonesia karena persaingan fsik antara keduanya terjadi di kawasan Asia Pasifk.Kawasan ini dalam beberapa tahun yang akan datang akan menyaksikan persaingan kekuatan laut. China saat ini sudah memiliki kapal selam nuklir strategis dan diperkirakan akan mengembangkan kekuatan kapal selamnya. Diperkirakan pada 2016, China sudah akan menantang supremasi kekuatan laut Amerika Serikat di kawasan. China merencanakan pengadaan 5 kapal selam nuklir baru, 30 kapal selam serang, dan kapal induk nuklir. Pada 2011, China telah meluncurkan kapal induk baru. Menurut Congressional Research Service, China akan memiliki sekitar 72 kapal selam serang modern sampai dengan 2020. Meskipun tidak secara resmi disebutkan bertujuan untuk merespon peningkatan kekuatan China, pemerintah AS telah
mengubah fokus kebijakan luar negerinya dengan berusaha menjamin kehadirannya di kawasan Asia Pasifk. Menurut Council on Foreign Relations, arah kebijakan AS di Asia Pasifk mencakup upaya memperkuat aliansi-aliansi tradisional, seperti dengan Jepang dan Korea Selatan; memperkuat hubungan kemitraan dengan negara-negara lain di kawasan; mengelola dan mengembangkan hubungan yang koperatif dengan China; berpartisipasi dan bekerja sama melalui mekanisme-mekanisme multilateral di kawasan; mengembangkan dan memperkuat hubungan dagang, baik bilateral maupun melalui skema multilateral (misalnya melalui Trans-Pacifc Partnership).
ADVERTISEMENT
Menurut pemerintah China, peningkatan kekuatan militer dan perluasan proyeksinya dijustifkasi sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan-kepentingan nasional, termasuk masalah integritas teritorial (mencakup masalah Taiwan dan Xinjiang) dan upaya mempertahankan kedaulatan di wilayah Laut China Selatan.39 Dengan adanya klaim pemerintah China atas sebagian besar wilayah Laut China Selatan, wilayah tersebut menjadi perimeter pertahanan dan proyeksi kekuatan China. Di sisi lain, kehadiran AS di Laut China Selatan dijustifkasi sebagai upayanya untuk menjamin kebebasan navigasi (freedom of navigation) di wilayah tersebut. Laut China Selatan sendiri terhubung dengan jalur-jalur perdagangan dan transportasi minyak utama dunia. Lebih dari setengah jumlah total tonase perdagangan dunia per tahun melewati Selat Malaka, Sunda, Lombok, dan Makassar. Jumlah minyak bumi yang melewati Selat Malaka untuk terus ke Laut China Selatan adalah enam kali lebih banyak dari yang melewati Terusan Suez, dan 17 kali lebih banyak dari yang melewati Terusan Panama. Selain itu, sepersepuluh dari jumlah produksi sektor perikanan dunia berasal dari Laut China Selatan. China sendiri, 80% impor minyak
ADVERTISEMENT
mentahnya melewati jalur ini. Bagi AS, Laut China Selatan yang bebas dilalui oleh kapal-kapal dagang dan militer merupakan sebuah kepentingan nasional dan kepentingan keamanan internasional yang harus dipertahankan meskipun dengan biaya yang besar. Hal ini terkait dengan kepentingan AS untuk menjaga
pertumbuhan ekonomi negaranegara sekutunya di kawasan Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan. Menjadi paradoks ketika sesungguhnya dengan menjamin kebebasan navigasi di Laut China Selatan, AS juga sedang menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi China. Interdependensi kompleks yang terjalin antara China dan negara-negara Asia Timur dengan AS membuat AS juga bergantung pada pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan, sekitar 30% sektor tenaga kerja AS bergantung pada keamanan di kawasan Asia Timur. Dengan kondisi yang demikian, potensi konflik menjadi sangat nyata di wilayah Laut China Selatan dan menimbulkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi keamanan Indonesia pada masa depan. Secara geopolitik, Indonesia sebenarnya memiliki kesempatan untuk berperan sentral dalam mencegah dan mengelola potensi konflik antara AS dan China di kawasan Asia Pasifk. Sebagai negara yang berada tepat di tengah pusaran konflik hegemonik ini, Indonesia seharusnya dapat menghadirkan inisiatif-inisiatif pengaturan keamanan yang dapat menjamin stabilitas kawasan dan global. Hal ini tentu saja sudah dimulai melalui kerangka kerja sama multilateral seperti ASEAN Maritime Forum serta Extended Maritime Forum, ASEAN Regional Forum dan East Asia Summit, di mana AS dan China sama-sama berada di dalamnya. Tantangan justru hadir dari ketidakmampuan ASEAN, sebagai motor kerangka kerja sama multilateral tersebut, untuk mengarahkannya menuju pembentukan kerangka pengaturan keamanan yang benar-benar kontributif terhadap stabilitas kawasan dan global. Hal ini antara lain disebabkan oleh kelemahan institusional ASEAN sendiri yang pada beberapa isu penting, seperti penetapan Kode Perilaku (Code of Conduct), tidak mampu untuk berbicara dalam satu suara, dan masih terdapat perbedaan pendapat antara negara-negara anggota ASEAN sendiri. Sebagian negara masih berada dalam pengaruh China, sedangkan sebagian yang lain berada dalam pengaruh AS. Kondisi ini tentu saja justru menjadikan ASEAN sebagai ajang perebutan pengaruh antara AS dan China yang pada akhirnya dapat menghambat upaya menuju pembentukan kerangka pengaturan keamanan kawasan serta mengelola potensi konflik. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh Indonesia adalah:
ADVERTISEMENT
(1) secara aktif mengeluarkan inisiatif-inisiatif baru bagi pengelolaan potensi konflik antara China dan AS beserta sekutusekutunya di kawasan, serta
(2) secara multilateral menghilangkan perbedaan pendapat di antara negara-negara anggota ASEAN dan mewujudkan sentralitas ASEAN yang sesungguhnya dalam pengelolaan potensi konflik.
B>. PERSPEKTIF PENGGEMAR KOMIK MELAWAN PEMBACA JURNAL ILMIAH
Bagi para penggemar komik buku “GHOST FLEET” adalah omong kosong belaka, mereka mungkin tidak pernah banyak membaca literasi dan tidak memiliki referensi pada bidang terkait seperti bidang pertahanan dan keamanan negara serta bidang intelijen.
Saya akan coba sedikit membantu ketidaktahuan/kebingungan/kebodohan dan keras kepala mereka untuk mulai mencoba berpikir dan mencari FAKTA literasi, sungguh mereka sangat PEMALAS,
ADVERTISEMENT
secara singkat :
Buku GHOST FLEET tentunya memiliki pesan-pesan tersendiri, yang tidak akan terbaca oleh AWAM, tetapi akan menarik untuk bidang-bidang tertentu baik untuk studi maupun referensi, seperti bidang PERTAHANAN KEAMANAN dan INTELIJEN, seperti :
Untuk bidang INTELIJEN Negara secara UMUM :
Pada dasarnya tujuan intelijen negara di dalam Negara Republik Indonesia adalah menjelaskan lebih lanjut atau menerjemahkan secara lebih riil lagi tujuan berdirinya Negara Republik Indonesia seperti yang diamanatkan di dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Perubahan Ke-IV), di dalam sektor keamanan. Di dalam UUD 1945 Perubahan Ke-IV diamanatkan bahwa pengelola Negara Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan rakyat/umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia. Melalui konsepsi di atas intelijen memiliki peran yang penting di dalam sektor keamanan untuk memberikan ramalan/kewaskitaan, peringatan dini (early warning) dan pendeteksian dini terhadap ancaman/gangguan yang mengancam keamanan nasional, melalui hasil analisa yang cepat, terkini, komprehensif dan akurat kepada pembuat kebijakan sehingga menjadi bahan/acuan bagi penentuan kebijakan dalam menjalankan pengelolaan negara di bidang keamanan, sesuai dengan tujuan bernegara. Sebagai salah satu contoh, adalah BIN – Badan intelijen Negara menurut Undang-Undang No.17/2011 menyelenggarakan fungsi intelijen dalam dan luar negeri
ADVERTISEMENT
Fungsi klasik intelijen berkaitan erat dengan kegiatan intelijen meliputi pengumpulan informasi, analisa, kontra-intelijen dan tindakan tertutup/operasi khusus. Di dalam Undang-Undang No.17/2011 tentang Intelijen Negara, fungsi intelijen meliputi fungsi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan, atau acapkali disebut dengan “lidpangal”. Sementara itu fungsi intelijen yang seringkali berkaitan dengan kegiatan intelijen, dibedakan menjadi kegiatan intelijen positif dan kegiatan intelijen agresif. Intelijen positif adalah kegiatan intelijen yang berpusat pada pengumpulan, pengolahan, analisa, dan penyajian informasi yang digunakan untuk memperkuat sistem peringatan dini dan sistem analisa informasi strategis. Sedangkan intelijen agresif, merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menghadapi tindakan dari elemen-elemen asing yang mengancam keamanan nasional. Jika anda berminat silahkan anda mendaftar di UI, untuk Program S2 Kajian Stratejik Intelijen, di Salemba.
ADVERTISEMENT
CONTOH BADAN INTELIJEN NEGARA ASING, yang menjadikan Buku GHOST FLEET menjadi Studi Intelijen :
1. CIA, Badan Intelijen Negara Amerika, CIA menjadikan GHOST FLEET sebagai studi intelijen mereka dengan Vol. 60 No. 1 dan bagian dari kepustakaan mereka, yang dikenal dengan sebutan Intelligence in Public Media.
2. Dalam komunitas INTELST forum, yang terdiri dari hampir 4000 profesional Intelijen Militer saat ini dan mantan intel, buku GHOST FLEET adalah buku yang di referensikan dan paling banyak dipergunakan. http://smallwarsjournal..com/jrnl/art/an-intelligence-professional%E2%80%99s-reading-list
3. Departemen Pertahanan Australia : Ghost Fleet adalah kisah yang benar-benar mendalam yang juga memberi kita skenario yang masuk akal yang menyoroti kerentanan pasukan militer berteknologi tinggi www.defence.gov.au/adc/adfj/Documents/issue_199/Book_reviews_July_2016.pdf
ADVERTISEMENT
Dan anda harus tahu, BUKU The World Set Free, 1914 Ketika prediksi senjata NUKLIR menjadi NYATA
Bagi pembaca buku KOMIK, saya yakin anda tidak akan pernah tahu tentang buku ini, cerita serupa seperti yang di alami Buku GHOST FLEET dan ternyata menjadi KENYATAAN.
The World Set Free adalah sebuah novel yang ditulis pada tahun 1913 dan diterbitkan pada tahun 1914 oleh HG Wells . Buku ini didasarkan pada prediksi senjata nuklir yang bersifat merusak dan tidak dapat dikendalikan dari yang pernah dilihat dan dirasakan oleh dunia. Dan sekarang anda semua dapat melihat kenyataan itu.
Jika anda berminat silahkan baca di : https://openlibrary.org/works/OL52257W/The_World_Set_Free
Sebagai pesan terakhir kepada anda penggemar KOMIK dalam tanda KUTIP, jika anda tidak mengetahui sesuatu secara pasti, apalagi tidak pernah membaca buku GHOST FLEET (kemungkinan karena mungkin anda tidak terbiasa membaca buku berbahasa Inggris) tetaplah mencari kejelasan dengan cara apapun, dan selalu semangat sebagaimana anda penuh semangat saat membaca sebuah KOMIK yang lucu. Dan satu lagi jangan pernah lupa untuk MOVE-ON….bye.
ADVERTISEMENT
Jika anda ingin menjawab tulisan ini, maka buatlah tulisan sebagaimana layaknya yang telah saya buat ini. Karena saya tidak butuh ocehan atau tulisan 1 atau 2 kata, karena Bangsa ini perlu PEMIKIR dan bukan PENGOCEH, itu kebiasaan buruk, seburuk ocehan Anda.
LAMPIRAN : Catatan kaki dan Referensi yang dipergunakan BUKU GHOST FLEET dalam bentuk file .pdf, 22 halaman, yang berisikan bukti dalam setiap hal yang ditulis di dalamnya memiliki rujukan DATA serta FAKTA.