Konten dari Pengguna

Gaya Hidup Homoseksual oleh kaum LGBT seperti "Selokan"

090271 Rush
Menulis ketika logika sudah tidak lagi berbicara.
10 Januari 2018 18:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari 090271 Rush tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gaya Hidup Homoseksual oleh kaum LGBT seperti "Selokan"
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh: Indra Wardhana
DOKUMENTER dan JURNALIS INGGRIS (pengidap Homoseksual)
ADVERTISEMENT
LONDON, 10 September - Seorang jurnalis homoseksual Inggris mengakui bahwa film dokumenternya di London tentang kaum gay/homoseksual mungkin akan "membakar setiap kaum di dunia homoseksual yang saya ketahui."
Simon Fanshawe adalah seorang penulis dan penyiar yang menciptakan film dokumenter "The Trouble With Gay Men" setelah menjadi semakin khawatir dengan kedangkalan dan kehancuran gaya hidup homoseksual. Film yang dibuat untuk televisi BBC 3, mempertanyakan ketidakmatangan emosional dan psikologis, gaya narsisme, nihilisme (adalah sebuah pandangan filosofi yang sering dihubungkan dengan Friedrich Nietzsche. Nihilisme mengatakan bahwa dunia ini, terutama keberadaan manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan) dan kecenderungan merusak diri sendiri dan banyak orang di komunitas homoseksual. Simon Fanshawe mengatakan bahwa dia ingin pria homoseksual "tumbuh besar" dan melampaui keadaan "masa remaja yang panjang".
ADVERTISEMENT
Fanshawe, yang terlibat dalam gerakan politik homoseksual pada awalnya, mengatakan, "Kami telah melawan diskriminasi dan prasangka, yang dilakukan hanya untuk menghancurkan diri kita para homoseksual dengan narkoba dan seks liar."
Dalam film dokumenternya, Fanshawe mengakui bahwa gerakan homoseksual telah mencapai tujuan politiknya untuk menyamakan homoseksualitas dengan hubungan seksual alami, dan usaha untuk menghapus hukumterkait sodomi serta menciptakan kesetaraan hukum dengan pernikahan dan adopsi. Dengan pencapaian ini, Fanshawe bertanya, "Mengapa kita tampak seperti orang yang bertingkah laku seperti remaja abadi?"
"Kami terpikat pada kesia-siaan, dan menganggap para penentang kami merupakan para penghina, Meskipun kita tahu bahwa AIDS adalah penyakit seksual tertinggi yang menghancurkan diri kita sendiri beserta dengan obat-obatan. Kami dengan senang hati akan membantu dunia dalam menjaga hidup atau Citra bahwa semua pria homoseksual adalah suatu kekuatiran. "
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan bahwa dia baru-baru ini "mulai khawatir" tentang cara-cara di mana "pembebasan homoseksual dirayakan" di kota asalnya di Brighton, sebuah pusat utama subkultur homoseksual. Pada kontes kecantikan "Mr. Gay" tahunan, yang dia gambarkan sebagai "tampilan para Homoseksual yang merupakan khayalan diri dan itu semua menyedihkan", Fanshawe mengatakan kepada seorang kontestan, "Saya cukup tahu dan perlu diingat dimana semua wanita berjuang melawan Miss World ... Dan bagaimana bisa kita para homoseksual melakukan hal ini, Kita semua kaum homoseksual dan benar-benar kamu HOMO, apa yang kita lakukan ini adalah lucu, dan tidak DEWASA. "
Ini adalah "Kesombongan yang sangat ekstrem”, Mr. Gay/Homo telah "dirubah menjadi budaya kita para HOMOSEKSUAL. BUDAYA ini sekarang sangat mainstream di komunitas homoseksual sehingga menyebabkan para anak muda homoseksual senang diperlakukan sebagai objek seksdan ini sangat merendahkan, seperti layaknya daging yang di pajang di rak-rak ."
ADVERTISEMENT
Pria LGBT/homoseksual, sangat "terlatih" untuk menemukan hubungan seksual yang pintas, beberapa mendorong implan plastik untuk meningkatkan penampilan mereka, sehingga menemukan keintiman asli " yang hampir tidak mungkin dilakukan".
"Para homoseksual dalam aktivitasnya selalu berpikiran seputar seks. Tapi apa yang dilakukan pria homoseksual adalah mencoba untuk menyikapi seputar seks dan itu tidak mudah, sehingga memperburuk keadaan, karena persetubuhan telah menjadi KEBUTUHAN dan KEHARUSAN."
Film dokumenter tersebut adalah gambaran NYATA atas bentuk keberatan dari sang jurnalis yang juga seorang homoseksual, yang memperlihatkan bagaimana para LGBT/homoseksual dengan gaya hidup untuk selalu menginginkan aktivitas seks yang pintas dan "ekstrem" dengan anggapan akan merasakan dan memiliki keintiman manusia yang sejati sebagai tujuan,
ADVERTISEMENT
Paul mengatakan kepada Fanshawe sang Jurnalis yang homoseksual, bahwa dia adalah "Orang yang paling dekat dengan-nya, dan (Fanshawe, sang jurnalis) seorang homoskesual sejati yang pernah saya temui. Paulus mengharapkan agar sang jurnalis melakukan operasi "
Paulus bersikeras dan teguh dalam keyakinannya bahwa gaya hidup versi homoskesual tidak sesuai dengan kebahagiaan dan kesetiaan dalam hubungan manusia yang sebenarnya, yang mengungkapkan ketidakpuasannya dengan adanya undang-undang serikat pekerja sipil. "Godaan hal-hal lain akan selalu menghalangi hubungan kita yang memiliki hubungan jangka panjang, mencintai, dan saling peduli."
Situasi di atas menggambarkan bahwa para homoseksual tidak akan pernah merasa puas, dan akan selalu mencari cara untuk selalu melakukan aktivitas seksualitas dalam skala maksimal dan panjang secara terus menerus.
ADVERTISEMENT
Simon Fanshawe Sang Jurnalis, mengatakan bahwa dia merasa ketakutan karena kurangnya keterlibatan emosional pada kemauan laki-laki homoseksual untuk terlibat dalam "seks yang tidak aman". Film ini mencakup statistik yang menunjukkan konsekuensi mematikan gaya hidup homoseksual. Satu dari sembilan pria gay di London terinfeksi HIV dan kasus HIV baru berlipat ganda di kota tersebut dalam lima tahun. Kejadian sifilis telah meningkat pada periode waktu yang sama hingga 616 persen.
Seks yang "tidak aman", katanya, bukanlah satu-satunya cara di mana pria LGBT/homoseksual merusak dirinya sendiri. Dia katakan "Jika ada obat baru, untuk pria LGBT dan ditemukan dia dan menerimanya," ujarnya.
Pada satu titik Fanshawe Sang jurnalis juga mewawancarai seorang pria homoseksual yang telah "melakukan konsumsi semua obat-obatan terlarang" dan sekarang berkampanye di klub LGBT untuk melawan meningkatnya penggunaan kristal metamfetamin. Pria yang tidak dapat diidentifikasi karena takut pembalasan dari kelompok pengedar narkoba, mengatakan bahwa kristal meth lebih disukai di komunitas LGBT/HOMOSEKSUAL/GAY karena mengurangi hambatan dan memungkinkan seks dibawa sampai pada tingkat "kebinatangan/sangat LIAR " tanpa adanya emosi. Dalam " Film dokumenter tersebut juga disebutkan bahwa satu dari lima pria LGBT/HOMO/GAY di London menggunakan meth crystal.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan :
Dari pemaparan dan BUKTI tidak terbantahkan oleh Sang Jurnalis, jelas memperlihatkan kepada kita semua, bahwa LGBT adalah suatu gerakan yang memiliki tujuan pada semua tingkatan, baik secara politik serta Budaya/Peradaban dengan satu tujuan, menciptakan peradaban BARU dengan melawan semua nilai-nilai kehidupan yang bersandar pada Nilai ETIKA, BUDAYA dan AGAMA. Anda bisa bayangkan jika pergerakan tersebut tidak secepatnya dihentikan karena PENGARUH dan DAYA RUSAKnya bersifat LATEN lebih dari Laten versi KOMUNIS. Kepentingan LGBT sebagai salah satu Pasar Dunia yang saat ini dijajakan oleh KEPENTINGAN-KEPENTINGAN Dunia yang notabene adalah Negara-Begara Adi Kuasa termasuk PBB sebagai KOMODITAS, tentunya mempunyai TUJUAN yang sangat jelas.
Mereka akan melakukan penghancuran terhadap NEGARA-NEGARA dengan cara menghancurkan dari sisi peradaban MANUSIA, karena sifat dan dampaknya bersifat TOTALITAS, dan daya DESKTRUFTIF-nya (penghancur) berdampak panjang, sepanjang peradaban manusia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Anda bisa bayangkan, jika kita mencoba menghitung negara berdasarkan sufiks domain internet seperti misalnya .id untuk Indonesia atau .us untuk AS, kita akan menemukan 243 negara. 50% negara dihancurkan dengan model penghancuran sistimatis LGBT, maka akan tertinggal 121 negara, maka akan menjadi milik siapa sisa-sisa Negara tersebut? Dan apa saja keuntungan yang akan di dapat dari para pemilik Negara tersebut, ini adalah DESAIN REKAYA yang telah lama di buat..saya tidak minta anda untuk percaya, tetapi hanya berharap, berpikirlah keras, lihat sekeliling anda, gali lebih dalam kisah-kisah yang ada di dalam AGAMA anda masing-masing, itu pun jika anda BERAGAMA…..lebih dari itu saya tidak pernah berharap lebih, tapi saya pribadi akan lakukan sesuatu untuk semua hal di atas dengan cara…..LAWAN!!!! hingga darahku kering, daging dan tulangku MEMBUSUK.
ADVERTISEMENT
Silahkan anda BERPIKIR….
Read more at https://kumparan.com/#Z50I3B3utmJZ2wTG.99