Bersyukur adalah Kunci

James Hanjaya Poei
Murid SMAK Santo Paulus Jember
Konten dari Pengguna
8 Januari 2023 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari James Hanjaya Poei tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi badak bercula dua dan badak bercula satu. Sumber foto : https://www.shutterstock.com/image-photo/white-rhinoceros-ceratotherium-simum-squarelipped-khama-2032703180  https://www.shutterstock.com/image-photo/white-rhino-rhinoceros-grazing-open-field-618790130
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi badak bercula dua dan badak bercula satu. Sumber foto : https://www.shutterstock.com/image-photo/white-rhinoceros-ceratotherium-simum-squarelipped-khama-2032703180 https://www.shutterstock.com/image-photo/white-rhino-rhinoceros-grazing-open-field-618790130
ADVERTISEMENT
Alkisah di suatu hari, terdapat tiga ekor badak bercula dua yang sedang berkumpul bersama di tengah sabana. Mereka bernama Budi, Badi, dan Bodi. Mereka dikenal sebagai badak yang selalu kompak. Ketika hari menunjukkan sore hari, ketiganya sedang asyik berbincang sambil memakan rumput-rumputan. Dalam kesehariannya, Bodi dikenal sebagai sosok yang suka merendahkan orang lain. Sedangkan Budi dan Badi memiliki sifat hanya ikut-ikutan saja. Ketika sedang asyik berbincang di tengah sabana, tiba-tiba muncul seekor badak bercula satu bernama Toso yang kebetulan sedang berjalan-jalan menikmati indahnya langit di sore hari. Melihat hal itu tiga ekor badak bercula dua melihat Toso dengan sebelah mata karena perbedaan fisik yang menjadi penghalang diantara mereka. Sebenarnya perbedaan fisik di bagian cula sudah menjadi permasalahan sosial di hutan tersebut. Karena bagi Budi, Badi, dan Bodi cula merupakan sebuah tanda kehormatan bagi badak. Setiap kali Toso lewat di depan mereka, tak henti-hentinya Bodi selalu mengejek Toso karena hanya memiliki satu cula. Tetapi dengan kesabaran hati, Toso menerima ejekan tersebut tanpa dimasukkan ke dalam hatinya. Karena ia percaya bahwa apa yang ia miliki merupakan anugerah dari Tuhan. Maka, sudah sepatutnya harus diterima dan disyukuri.
ADVERTISEMENT
Keesokan hari seperti biasanya, tiga ekor badak bercula dua tersebut sedang asyik berbincang di tengah sabana sambil makan rerumputan. Tiba-tiba terdapat seekor harimau yang sedang berkeliling di tengah hutan untuk mencari makan karena sudah tiga hari belum makan. Dari keahliannya dengan mata yang tajam, ia melihat tiga ekor badak yang sedang berkumpul dan asyik berbincang. Di tengah perbincangan para badak, harimau tersebut mengendap-ngendap menuju ketiga badak tersebut. Namun, mereka tidak sadar bahwa mereka sedang ada yang mengawasi yaitu seekor harimau. Budi sebenarnya merasakan hal tersebut namun kedua temannya mengabaikan hal itu. Ketika sibuk berbincang dan makan, harimau tersebut keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung muncul secara cepat dan menerkam si Budi dari belakang dan mencakar Badi hingga luka-luka badannya. Tiba saatnya ketika harimau tersebut ingin memakan Bodi, badak tersebut mencoba melarikan diri dengan masuk ke hutan. Hal itu tidak membuat harimau menyerah, harimau tersebut juga langsung mengejarnya dari belakang. Dengan keberanian, Bodi mencoba melawan si harimau dengan menyundulkan kepalanya dengan dua cula yang sangat tajam. Namun, hal itu berujung sia-sia karena sundulannya meleset. Mengetahui hal itu, membuat harimau lebih marah dan langsung menerkam Bodi si badak bercula dua. Tiba-tiba dari samping ada Toso si badak bercula satu yang baru saja kembali dari danau sedang melihat hal tersebut dan langsung berlari menuju ke sana. Ia menghentikan si harimau yang akan menerkam Bodi. Harimau tersebut tidak mendengarkan ucapan Toso. Hal itu, membuat Toso menusukkan culanya yang tajam ke badan harimau. Usaha Toso pun tidak sia-sia, harimau tersebut akhirnya kesakitan parah. Sehingga harimau tersebut tidak memakan Bodi. Pada akhirnya harimau tersebut tiada karena tusukan cula milik Toso.
ADVERTISEMENT
Bodi sangat terkejut sekaligus ketakutan atas hal yang terjadi. Karena dalam sekejap mata, teman dekatnya yaitu Budi dan Badi sudah tiada akibat harimau tersebut. Ia pun berterima kasih kepada Toso yang telah membantunya. Sehingga ia bisa selamat dari bahaya tersebut. Ia juga meminta maaf karena sebelumnya pernah mengejek Toso atas fisik yang dimilikinya. Selain itu, Bodi juga bertanya mengapa Toso mau membantunya padahal selama ini ia selalu mengejeknya. Toso pun menjelaskan bahwa ia tidak pernah memasukkan ejekan ke dalam hatinya dan ia selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala yang diberikanNya kepada Toso. Bersyukur kepada apa yang dimiliki merupakan kunci untuk hidup sejahtera tanpa harus memikirkan apa kata orang lain. Akhirnya Bodi sadar dan mau berteman dengan Toso. Sehingga mereka dapat hidup bersama bahkan kini Toso diajak oleh Bodi untuk ikut makan bersama.
ADVERTISEMENT