Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Libur Nataru : Pariwisata Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Daerah
2 Januari 2025 9:18 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Azzahra Widyatami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Azzahra Widyatami, – Rabu, 31 Desember 2024
Libur Nataru atau Liburan Natal dan Tahun Baru sudah dekat, yang selalu dinanti banyak orang, menjadi momen penting yang dapat berperan sebagai motor penggerak ekonomi daerah, terutama melalui sektor pariwisata. Masyarakat Indonesia yang pasti sudah sibuk menyusun rencana liburan, libur nataru ini menjadi salah satu hal menarik yang banyak di manfaatkan masyarakat untuk melakukan healing, perayaan natal serta kumpul bersama keluarga. Pariwisata seperti Pantai yang bikin chill sampai pegunungan dengan kesan sejuknya selalu menjadi tampat menarik untuk melepas penat setelah menjalani aktivitas yang melelahkan, ditambah dengan makanan lezat serta perjalanan yang mengasyikkan bisa menjadi hal tak terlupakan yang membuat libur akhir tahun menjadi hal yang tidak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Namun,tahukah kalian kalau libur Nataru ini tidak cuma sekedar healing saja. Tiap transportasi, tiket dan makanan yang kita beli akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah tempat kalian berwisata sehingga libur Nataru sering dimanfaatkan sebagai motor penggerak ekonomi daerah melalui sektor pariwisata masing-masing daerah.
Libur Nataru menciptakan tren berupa naiknya jumlah perjalanan wisatawan Nusantara berdasarkan tujuan tiap akhir tahun. Naiknya jumlah perjalanan ini akan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Salah satu Jenis usaha yang akan berkaitan erat adalah sektor penyediaan akomodasi dan Makan Minum, tidak hanya itu tren Libur Nataru ini akan menciptakan efek berantai pada berbagai sektor lainnya.
Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara
Gambar di atas merupakan jumlah perjalanan wisatawan Nusantara menurut tujuan pada Desember 2023 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik. Dari gambar tersebut, diperoleh provinsi tertinggi yaitu Jawa Timur yang tercatat sebanyak 19.993.585 wisatawan atau sekitar 22% dari total seluruh provinsi di Indonesia, lalu disusul Jawa Barat (17.107.102 wisatawan) dan Jawa Tengah (9.038.810 wisatawan). Berdasarkan data jumlah perjalanan wisatawan Nusantara menurut provinsi tujuan oleh BPS Jawa Timur tahun 2023, dapat kita lihat pada gambar 2 bahwa terjadi peningkatan signifikan dari November menuju Desember yaitu sebesar 7.027.978. Tingginya peningkatan ini menunjukkan bahwa setiap menuju akhir tahun jumlah wisatawan akan meningkat secara signifikan. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa wisatawan Nusantara tertarik pada sektor wisata di Jawa Timur, mulai dari keindahan alam Gunung Bromo dan Kawah Ijen, wisata budaya di Trowulan, hingga wisata bahari seperti Pantai Balekambang. Selain itu, desa wisata seperti Desa Taman Sari di Banyuwangi dan kuliner khas daerah seperti rawon dan rujak cingur yang dapat memperkaya pengalaman wisatawan.
ADVERTISEMENT
Libur Nataru sebagai Motor Penggerak Ekonomi Daerah: Kontribusi pada Sektor Akomodasi dan Makanan
Wisata tiap Libur Nataru berkaitan erat dengan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Tiap wisatawan yang sedang berwisata tentu akan membutuhkan makanan dan minuman selama perjalanan ataupun juga ingin mengeksplor makanan dan minuman yang menjadi ciri khas di Jawa Timur. Selain itu, wisatawan juga biasanya membutuhkan layanan penginapan yang aksesnya dekat dengan tempat wisata. Hal ini dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa ekonomi Jawa Timur triwulan IV-2023 terhadap triwulan III-2023 mengalami kontraksi sebesar 0,89 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 7,70 persen.
ADVERTISEMENT
Efek Berantai Libur Nataru memberikan dukungan pada UMKM Lokal
Lonjakan permintaan terhadap makanan, layanan, dan penginapan yang memberikan kontribusi pada usaha penyediaan akomodasi dan makan minum juga dapat menghasilkan efek berantai berupa dukungan pada isnis UMKM lokal seperti kerajinan tangan. Wisatawan cenderung akan membeli produk buatan ciri khas daerah tempat wisata sebagai buah tangan atau juga bisa berupa tanda kenangan. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Kontribusi UMKM terhadap PDRB Jawa Timur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, UMKM berkontribusi sebesar 58,36% atau sekitar Rp. 1.316,7 triliun terhadap PDRB Jawa Timur. Karena itu, peningkatan dalam sektor pariwisata juga bisa sebagai pertanda peningkatan perekonomian pada bisnis UMKM lokal.
ADVERTISEMENT
Antisipasi Liburan Akhir Tahun
Walaupun liburan akhir tahun memberi dampak positif khususnya sebagai motor penggerak ekonomi daerah, terdapat tantangan yang sebaiknya dapat diantisipasi baik dari pemerintah ataupun Masyarakat setempat. Banyaknya wisatawan akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, tetapi tantangan seperti kerusakan risiko kerusakan fasilitas umum, kemacetan, sampah yang tidak terkelola dan kenaikan harga kebutuhan pokok yang merugikan warga setempat juga akan selalu mengiringi. Banyaknya wisatawan khusunya dari daerah luar yang memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda dengan daerah setempat juga ikut menjadi tantangan. Hal-hal yang harusnya diterapkan di daerah setempat justru terlupakan atau tidak diketahui oleh wisatawan luar daerah. Karena itu, tantangan-tantangan tersebut adalah hal yang seharusnya bisa di antisipasi sejak awal terlebih saat menjelang akhir tahun. Perlunya petunjuk tentang adat istiadat dan kebudayaan dari daerah wisata perlu lebih ditonjolkan, penyediaan pengelolaan sampah yang lebih baik, serta kebijakan penetapan harga sehingga tidak bersifat merugikan Masyarakat lokal adalah Langkah yang dapat diambil untuk menindaklanjuti tantangan ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, Liburan akhir tahun terbukti dapat menjadi motor penggerak ekonomi suatu daerah. Hal ini dapat kita lihat pada kesesuaian antara tingginya jumlah wisatawan berdasarkan tujuan dengan peningkatan Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PPDRB) terutama pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Selain memberikan kontribusi pada lapangan usaha penyediaan Akomodas dan Makan Minum, Dampak liburan akhir tahun juga memberikan efek berantai pada bisnis UMKM Lokal. Adanya tantangan sebagai dampak dari liburan akhir tahun ini menjadi hal yang harus diantisipasi bagi pemerintah dan Masyarakat umum dengan pengambilan langkah yang lebih selektif. Untuk itu, mari mendukung wisata lokal secara bertanggung jawab.