Konten dari Pengguna

Perawatan Paliatif Untuk Pasien Kanker: Apa Saja Manfaatnya?

Dini Damiri
Mahasiswa
14 November 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Damiri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perawatan Paliatif pada Pasien Kanker (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perawatan Paliatif pada Pasien Kanker (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari 195 negara, 55.945.730 orang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2017. Sebagian besar atau sejumlah 73,4% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, penyakit serebrovaskular, HIV/AIDS, liver, dan gagal ginjal. Di antara penyakit tidak menular tersebut, kanker menyumbang angka kematian terbesar sejumlah 28,7% dari pada jenis penyakit tidak menular lainnya (WHO, 2020 dalam Dicky & Heni, 2024). Tingginya angka kematian akibat kanker ini tentunya berdampak pada kebutuhan akan perawatan paliatif pada penderitanya.
ADVERTISEMENT
a. Pengertian Perawatan Paliatif
Kata “paliatif” berasal dari kata Latin “Pallium” yang berarti menutupi atau menutupi, atau dengan kata lain menutupi selimut untuk memberikan kehangatan atau perasaan nyaman. Berdasarkan arti kata tersebut, perawatan paliatif dipahami sebagai suatu pelayanan yang memberikan rasa nyaman terhadap keluhan yang dirasakan pasien. Oleh karena itu, tujuan utama perawatan paliatif adalah memberikan rasa nyaman kepada pasien dan keluarga pasien (Dewi et al., 2023).
Penghormatan terhadap pasien dan keluarganya, hak atas perawatan paliatif yang memadai dan memuaskan, bantuan dalam memberikan perawatan, pertumbuhan profesional, dan dukungan masyarakat terhadap perawatan paliatif adalah prinsip dasar perawatan paliatif. Semua pasien dengan penyakit kronis yang memiliki kondisi yang membatasi hidup atau mengancam jiwa, serta mereka yang menjalani tindakan untuk memperpanjang hidup, berhak mendapatkan perawatan paliatif (Muntamah, 2020 dalam Dewi et al., 2023)
ADVERTISEMENT
b. Manfaat perawatan paliatif untuk pasien kanker
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang sehingga membutuhkan perawatan paliatif. Perawatan paliatif ini harus diberikan pada pasien kanker secara menyeluruh tanpa mempertimbangkan tingkat stadium penyakit yang dialami pasien. Perawat juga perlu memahami bahwa perawatan paliatif pada pasien kanker ini tidak berhenti hanya saat pasien telah meninggal, namun perawatan harus dilanjutkan dengan memberikan dukungan penuh pada keluarga yang ditinggalkan.
Berikut beberapa manfaat perawatan paliatif pada pasien kanker (Dicky & Heni, 2024):
1. Mengelola gejala dan efek samping: Perawatan paliatif bertujuan untuk mencegah/menghilangkan ketidaknyamanan terkait penyakit kanker yang merupakan efek dari pengobatan (kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan) yang seringkali menimbulkan efek samping.
ADVERTISEMENT
2. Mengatasi masalah finansial dan ekonomi: Dampak keuangan seringkali menjadi stressor bagi pasien kanker dan keluarga pasien. Biaya yang mahal untuk menyelesaikan rencana perawatan kanker menjadi salah satu hambatan yang dapat membahayakan kesehatan pasien. Dengan adanya tim perawatan paliatif, hal ini dapat membantu pasien dalam membantu biaya terkait perawatan, janji dokter, obat-obatan, dan rencana perawatan jangka panjang pada pasien.
3. Mengatasi pertanyaan atau kekhawatiran spiritual: Kanker merupakan salah satu penyakit yang dapat mempengaruhi pasien dan keluarga untuk memahami makna hidup yang lebih dalam. Tetapi di sisi lain, karena adanya penyakit ini sebagian penderita dan keluarga dapat mempertanyakan tentang keyakinannya pada Tuhan. Dengan adanya pendampingan dari tim perawatan paliatif, maka hal ini dapat membantu pasien dan keluarga dalam mengekplorasi keyakinan dan nilai-nilai mereka. Dan harapan nya, mereka dapat menemukan rasa damai serta titik penerimaan dalam diri mereka.
ADVERTISEMENT
4. Memberikan dukungan bagi keluarga, teman, dan caregivers: Orang terdekat baik keluarga, teman, dan caregivers seringkali berhadapan dengan stressor serta meningkatkan resiko depresi saat merawat pasien terminal. Dengan adanya tim perawatan paliatif, mereka akan mendapatkan sesi edukasi serta dukungan terkait bagaimana cara merawat pasien kanker yang tepat dan benar sehingga keaadan emosional mereka tetap terjaga.
c. Jenis perawatan paliatif untuk pasien kanker
Menurut Dicky & Heni (2024), terdapat beberapa jenis perawatan paliatif yang dapat dilakukan oleh pasien kanker, yang meliputi:
1. Terapi Fisik: Pengobatan kanker pada pasien dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot, kelemahan otot, dan masalah mobilitas. Maka dari itu, program terapi fisik khusus dapat membantu pasien untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adapaun contoh terapi yang dapat dilakukan yakni terapi fisik keseimbangan otot kaki dan tangan, terapi fisik kekuatan otot lengan, dll.
ADVERTISEMENT
2. Teknik relaksasi: Relaksasi dapat membantu meningkatkan energi serta megurangi rasa nyeri pada tubuh karena adanya relaksasi pada otot. Jenis teknik relaksasi yang dapat dilakukan oleh pasien kanker meliputi relaksasi napas dalam, meditasi, guide imagery, dll.
3. Pijat: Penelitian menunjukan bahwasannya adanya gerakan memijat yang merupakan gerakan lembut, gesekan otot dan jaringan lunak dapat membantu dalam mengurangi rasa nyeri dan keletihan pada pasien kanker. Beberapa terapis pijat juga ada yang mengkhususkan diri untuk menangani masalah yang kompleks, seperti kanker.
Daftar Pustaka
Dicky, F., & Heni, N. A. (2024). Perawatan paliatif pada pasien kanker . Jakarta Pusat: Penerbit Salemba.
Ns. Siti Utami Dewi, S. K. M. K., Dewi Arwini Bugis, S. K. N. M. K., M. Askar, S. K. N. M. K., Aisyah, S. K. N. M. K., Wibowo Hanafi Ari Susanto, M. K., Juliati, S. K. N. M. K., Santalia Banne Tondok, S. K. N. M. K., Ns. Nasrullah, S. K. M. K., H. Muhammad Basri, S. S. T. M. K., nur Hidayati, S. K. N. M. K., & others. (2023). PERAWATAN PALIATIF. YAYASAN HAMJAH DIHA. https://books.google.co.id/books?id=WkbkEAAAQBAJ
ADVERTISEMENT
Dini Damiri, mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember.