Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Munculnya Kepercayaan tentang Ki Onggoloco di Hutan Wonosadi
22 Juli 2024 12:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari MuhSyabrilDiandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Muh Syabril Diandra, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Hutan Wonosadi adalah sebuah kawasan hutan adat dengan luas 25 Ha yang berfungsi sebagai zona inti dan 65 Ha sebagai zona penyangga. Dalam zona inti seluas 25 Ha, sebanyak 5 hektar luas lahan zona inti dikelola oleh Multilestari. Multilestari ini adalah sebuah kelompok yang masih menjadi anggota Kelompok Sadar Wisata. Kelompok Multilestari bersama Dinas Lingkungan Hidup menanam pohon berbuah dan kayu dengan tujuan agar jika pohon ini berbuah, buahnya bisa dikonsumsi oleh hewan-hewan yang mendiami hutan misal kera ekor panjang. agar kera ekor panjang ini tidak turun ke lahan pertanian warga dan mengambil buah-buahan atau sayur-sayuran yang ditanam oleh warga.
Kisah Ki Onggoloco merupakan sejarah yang sudah turun-temurun diceritakan oleh nenek moyang. Ki Onggoloco merupakan seorang tokoh yang ada pada zaman perang antara kerajaan Demak pemerintahan Raden Patah dengan kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Brawijaya V pada tahun 1478 M. Dalam peperangan tersebut, Majapahit mengalami kekalahan sehingga raja beserta keluarga dan prajurit setia melarikan diri ke daerah pantai selatan dan akhirnya menyebar di kawasan Gunung Seribu yang sekarang dikenal dengan Gunung Kidul. Salah satu kelompok rombongan terdiri dari istri selir Raja Brawijaya V yang bernama Rara Resmi dengan dua orang putranya yang bernama Onggoloco dan Gadhingmas. Singkat cerita, dalam pelariannya, mereka menemukan satu wilayah yang di puncaknya ditumbuhi hutan lebat yang dikenal angker dan dipercaya dihuni banyak makhluk halus dan inilah yang sekarang dinamakan hutan wonosadi. Di tengah hutan terdapat sumber mata air yang selalu mengalir. Dengan tekad yang mantap, dipilihlah wilayah ini menjadi tempat pemukiman meskipun harus bertarung dengan makhluk halus penghuni hutan. Selama tinggal Ki Onggoloco merupakan tokoh yang sering membaur dengan masyarakat dan memberikan pendidikan kepada masyarakat terutama dibidang pertanian. Ki Onggoloco juga membangun sebuah padepokan yang terletak dilembah ngenuman untuk pembinaan masyarakat sekaligus tempat pertapaannya yang sekarang dijadikan tempat untuk pelakukan upacara sadranan. pada pertemuan terakhir Ki Onggoloco memberi wasiat atau pesan pada mereka yang hadir pada pertemuan tersebut.3 Isi wasiat tersebut adalah: (1) Hutan Wonosadi harus dijaga dan dilestarikan sepanjang masa demi kemakmuran anak cucu. Oleh karenanya dilarang merusak hutan dan barang siapa berani merusak hutan maka mereka akan menerima musibah atau bencana. Lembah Ngenuman juga diperbolehkan sebagai tempat bertapa/bermunajat oleh anak cucu. (2) Hutan Wonosadi menyimpan banyak tanaman obat, maka bila anak cucu ada yang sakit obatnya sudah tersedia di hutan ini. Hutan ini juga disebut Wono Usodo (hutan penyembuhan). (3) Upacara tahunan berkumpulnya anak cucu agar dilanjutkan untuk menyambung tali kebersamaan atau silaturahmi dan waktunya ditentukan setelah panen sawah pada hari Senin Legi atau Kamis Legi. Yang membuat masyarakat percaya bahwa Ki Onggoloco masih ada didalam hutan, karena sampai saat, ini tidak dapat diketahui kemana perginya Ki Onggoloco, beliau hilang begitu saja bersamaan dengan raganya di dalam hutan.
ADVERTISEMENT
Cerita tentang Mitos Onggoloco ini tidak dapat dipisahkan dari eksistensi dari sebuah Hutan Wonosadi. Nama Wonosadi ini ada beberapa pengertian yang terdiri dari kata wono yang artinya hutan dan sandi artinya adalah rahasia. Ada beberapa alasan mengapa hutan ini menjadi sebuah rahasia yaitu karena (1) Wilayah hutan diyakini dihuni oleh kawanan jin yang dipimpin Gadhung Mlathi. Ketika Rara Resmi dengan kedua putranya menemukan tempat ini, mereka harus bertarung dengan raja jin tersebut. Setelah kawanan jin kalah dari dua pangeran Majapahit ini, maka mereka bersama-sama hidup menunggu hutan Wonosadi. Hutan Wonosadi menjadi keramat bagi masyarakat sekitar. (2) Rahasia kedua, karena wilayah hutan menjadi tempat tinggal dan pertapaan orang-orang Majapahit, maka dimungkinkan di hutan ini disimpan pusaka-pusakn kraton Majapahit. (3) Rahasia ketiga, hutan Wonosadi dikenal mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang banyak. Berbagai jenis flora dan fauna hidup di sini. Oleh karenanya ia menjadi pusat studi berbagai ilmu seperti biologi, kehutanan, dan lainnya. Kekayaan tanaman obat sangat dikenal masyarakat sejak dulu. Bila ada orang melahirkan atau sakit lainnya, maka dianjurkan mengambil tanaman obat di sini. Mbah Onggoloco dikenal dengan jiwa penolongnya. Karena fungsi obatnya ini hutan Wonosadi dikenal dengan Wono Usada (hutan penyembuhan). Rahasia yang ketiga inilah yang paling dipahami masyarakat.
ADVERTISEMENT