Konten dari Pengguna

Body Shaming pada Warna Kulit dan Dampaknya pada Kepercayaan Diri

Chelsea Zahira H
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret
26 Oktober 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chelsea Zahira H tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Body Shaming, Canva
zoom-in-whitePerbesar
Body Shaming, Canva
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, ramai komentar netizen di media sosial yang mengkritik seseorang dengan warna kulit sawo matang. Sebutan-sebutan itu seperti maghrib, dekil, gak mandi dan yang lainnya yang dengan entengnya dilontarkan kepada sesama manusia. Padahal, sebutan-sebutan itu sudah termasuk body shaming.
ADVERTISEMENT
Apa itu body shaming?
Body shaming adalah perilaku merendahkan, seperti mengkritik dan mengejek penampilan fisik seseorang. Perilaku tersebut dapat berupa komentar negatif mengenai berat badan, bentuk badan, warna kulit, dan sebagainya. Hal ini tidak hanya berlaku terhadap orang lain, tetapi juga terhadap diri sendiri, dimana seseorang merasa tidak puas dengan penampilan mereka dan kemudian mengkritik dirinya sendiri.
Body shaming dapat terjadi di dunia nyata maupun dunia maya yang sering kali dianggap sebagai bentuk verbal bullying. Entah itu di lingkungan masyarakat, sekolah atau bahkan di lingkungan keluarga. Komentar negatif terhadap fisik seseorang dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri dan tidak layak. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari lingkungan sosial dan menjadi antisosial.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya body shaming yaitu pengaruh media sosial, standar kecantikan yang ada di masyarakat, tekanan budaya dan industri kecantikan, komparasi sosial, stigma terhadap warna kulit, kurangnya edukasi tentang diversitas tubuh, dan lain sebagainya.
Dampak Body Shaming
Perilaku body shaming memiliki dampak serius terhadap seseorang. Salah satu dampak dari body shaming pada warna kulit adalah hilangnya kepercayaan diri. Beberapa alasan hilangnya kepercayaan diri seseorang karena body shaming antara lain:
1. Persepsi Negatif
Di Indonesia, terdapat standar kecantikan yang menyatakan bahwa cantik itu harus putih. Sedangkan mereka yang memiliki warna kulit yang lebih gelap, seperti sawo matang sering kali diejek dan disarankan untuk memutihkan kulitnya. Persepsi negatif ini dapat menyebabkan seseorang merasa rendah diri dan tidak layak karena tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada.
ADVERTISEMENT
2. Pengaruh Sosial
Komentar negatif tentang penampilan fisik seseorang dapat memengaruhi cara pandang seseorang pada dirinya sendiri dalam konteks sosial. Ketika seseorang mendengar komentar negatif tentang penampilannya, ia cenderung merasa tidak percaya diri terkait penerimaan mereka dalam lingkungan sosial. Hal ini akan menyebabkan orang tersebut menjadi lebih sensitif terhadap apa yang telah terjadi pada dirinya dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain yang akhirnya dapat merusak harga dirinya.
3. Kurangnya Dukungan
Sebagian body shaming ini terjadi di tempat-tempat umum, seperti sekolah dan tempat kerja, dimana seseorang yang mengalami body shaming mungkin merasa tidak mampu untuk merespons atau menghindari situasi tersebut. Kurangnya dukungan dari teman, keluarga, atau lingkungan sosial dapat membuat mereka semakin merasa terasing dan tidak percaya diri. Hal ini dapat memperburuk kepercayaan diri mereka karena mereka merasa tidak terima di lingkungan sosial tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Pengaruh Jangka Panjang
Dampak dari body shaming tidak hanya bersifat sementara. Perilaku ini dapat membentuk gambaran diri negatif secara jangka panjang. Mereka yang terus menerus menerima komentar negatif tentang penampilan mereka mungkin akan mulai terbentuk gambaran diri yang negatif. Gambaran diri yang negatif ini akan memengaruhi mereka untuk menilai diri sendiri secara negatif yang pada akhirnya akan mengurangi kepercayaan diri mereka.
5. Hubungan Korelasi
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan korelasi antara body shaming dan kepercayaan diri. Semakin sering seseorang mengalami body shaming, semakin rendah kepercayaan dirinya. Hubungan ini menunjukkan korelasi negatif yang kuat antara tingkat body shaming dan kepercayaan diri.
Jadi, body shaming pada warna kulit akan berdampak pada kepercayaan diri seseorang karena komentar negatif tentang penampilan fisik tersebut dapat memicu persepsi negatif. Selain itu, ada korelasi kuat antara tingkat body shaming dan rendahnya kepercayaan diri. Body shaming pada warna kulit dapat membuat seseorang merasa malu, minder, bahkan timbul keinginan untuk mengubah penampilannya agar dapat diterima oleh orang lain. Perasaan tidak puas pada diri sendiri ini akan menurunkan tingkat kepercayaan dan rasa bangga terhadap diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, body shaming yang terjadi secara terus-menerus akan memengaruhi kesehatan mental seseorang seperti menyebabkan depresi, gangguan kecemasan, dan rasa tidak aman. Apalagi jika hal itu terjadi dalam lingkungan sosial atau media yang mengidealkan standar kecantikan tertentu, seperti di Indonesia.
Mencegah Body Shaming
Untuk mencegah body shaming, kita bisa memulainya dengan menerima dan mencintai diri sendiri, meningkatkan kesadaran diri masing-masing untuk saling menghargai dan toleransi, fokus pada hal-hal positif, bijak dalam menggunakan media sosial, menciptakan lingkungan yang positif, serta saling menjaga perasaan satu sama lain. Selain itu, kita perlu melawan stigma yang ada, serta mendukung diversitas tubuh.
Body shaming merupakan perilaku negatif yang tidak boleh dilakukan kepada orang lain maupun pada diri sendiri. Karena body shaming memiliki berbagai dampak negatif, salah satunya yaitu penurunan kepercayaan diri dan gangguan mental. Namun, kita mencegah perilaku body shaming dengan cara menerima diri dan menghargai orang lain.
ADVERTISEMENT
Jangan biarkan kata-kata orang lain mendefinisikan dirimu. Kamu berharga, unik, dan layak dicintai, terutama oleh dirimu sendiri. Mencintai diri sendiri adalah kekuatan yang akan membawamu melewati segala penilaian dan standar yang tidak adil. Mari berdamai dengan tubuh kita dan rayakan keunikan yang kita miliki, karena kecantikan sejati datang dari penerimaan dan cinta pada diri sendiri.
-RM (BTS)