Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Kapur ke Layar Sentuh: Evolusi Pendidikan dari Masa ke Masa
24 Desember 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari RAKA HENDRIK FERMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa lampau, papan tulis dan kapur menjadi alat yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru adalah sumber utama pengetahuan, dan materi disampaikan secara langsung tanpa bantuan teknologi. Dengan begitu, guru dianggap sebagai seseorang yang paling disegani karena memiliki banyak ilmu.
Kini, layar sentuh, perangkat pintar, dan platform digital seperti tablet, laptop, serta aplikasi pembelajaran online telah menggantikan media tradisional. Informasi menjadi lebih mudah diakses, bahkan tanpa kehadiran fisik guru. Seorang siswa dapat dengan mudah mencari tau secara mandiri melalui teknologi dari mana dan kapan saja. Tentunya hal ini dapat membantu siswa guna mempermudah belajarnya agar mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan bijak.
Dilansir dari katadata.co.id menunjukkan bahwa Penggunaan internet untuk kegiatan belajar siswa usia 5-24 tahun terus meningkat. Pada 2020, ada 59,33% siswa yang menggunakan internet. Angka ini tumbuh pesat dari 33,98% pada 2016. Menurut jenjang pendidikan, peningkatan penggunaan internet terjadi pada semua jenjang pendidikan, terutama SD/sederajat. Dalam kurun waktu dua tahun, siswa SD yang mengakses internet meningkat menjadi 35,97% pada 2020 dari sebelumnya 16,64% pada 2018. Sementara jenjang pendidikan lain, yakni SMP/sederajat menjadi 73,4%, SM/sederajat 91,01%, dan perguruan tinggi 95,3%. Hal tersebut menunjukkan pesatnya penggunaan teknologi di kalangan siswa sampai mahasiswa. Tidak dapat dipungkiri, baik siswa maupun mahasiswa lebih tertarik pada pembelajaran yang berbasis teknologi. Penggunaan teknologi tersebut diharapkan dapat menciptakan siswa yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.
Peran teknologi itu sendiri dapat menciptakan berbagai macam cara belajar menjadikan pendidikan lebih interaktif dan fleksibel. Anak-anak dapat belajar melalui video, simulasi, dan alat multimedia, memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam. Sehingga anak-anak tidak mudah bosan terhadap suatu pembelajaran tertentu dan membantu pendidik untuk merekonstruksi gaya belajar yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Namun, penggunaan teknologi juga membawa tantangan tersendiri, seperti ketergantungan pada perangkat elektronik dan potensi distraksi yang tinggi, serta penyebaran informasi yang tidak valid. Hal ini menjadi PR kita bersama agar lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi dan kritis dalam memilah-milih informasi.
Perubahan pola interaksi guru dan siswa dari zaman ke zaman dapat dilihat dari cara guru dan siswa tersebut berinteraksi. Dulu, interaksi antara guru dan siswa dilakukan secara langsung sehingga menciptakan hubungan emosional yang lebih erat, dan disiplin menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Berbeda dengan sekarang, kini pembelajaran jarak jauh dan berbasis teknologi cenderung mengurangi interaksi personal, meskipun efisiensi proses pembelajaran meningkat. Tetapi, kurang menciptakan keakraban antar guru dan siswa, dan kedisiplinan siswa yang mulai menurun.
Evolusi pendidikan dari dulu sampai sekarang yang selanjutnya dapat dilihat dari akses dan kesetaraannya. Kala itu, akses pendidikan masih sangat terbatas pada ruang kelas, bahan pembelajaran, dan fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran yang lain. Sehingga anak-anak di daerah terpencil sering kali tertinggal. Sekarang, dengan hadirnya teknologi layar sentuh dan internet, membuat pendidikan menjadi lebih inklusif dan interaktif, serta mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Namun, kesenjangan digital tetap menjadi masalah, karena tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat dan koneksi yang memadai.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa evolusi pendidikan dari kapur ke layar sentuh menunjukkan kemajuan signifikan dalam pendidikan, terutama dalam hal aksesibilitas dan efisiensi. Namun, penting untuk menyeimbangkan keduanya antara penggunaan teknologi dan pendekatan tradisional agar nilai-nilai pendidikan tidak hilang di tengah kemajuan zaman.
ADVERTISEMENT