Konten dari Pengguna

Hidrokuinon: Kecantikan yang Berisiko

Shania Maulidya Kinaya
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
16 Oktober 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shania Maulidya Kinaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hiperpigmentasi (sumber: https://www.pexels.com/id-id/pencarian/hiperpigmentasi/)
zoom-in-whitePerbesar
Hiperpigmentasi (sumber: https://www.pexels.com/id-id/pencarian/hiperpigmentasi/)
ADVERTISEMENT
Kosmetik adalah zat atau formulasi yang ditunjukkan untuk penggunaan di luar tubuh manusia, seperti untuk menghilangkan bau badan, dan menjaganya agar tetap dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT
Di era modern ini, sangat minim informasi mengenai salah satu bahan kosmetik yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan risiko tinggi terkait bahan itu sendiri. Salah satu jenis kosmetik yang banyak diminati oleh sebagian orang yaitu krim pemutih sebab dapat membersihkan dan memutihkan. Krim pemutih merupakan bahan aktif zat penghambat melanin justru membuat warna kulit terlihat putih pucat, zat tersebut adalah hidrokuinon.
Hidrokuinon ialah senyawa merkuri turunan benzana, dengan struktur C6H6O2 serta termasuk sangat berbahaya. Hidrokuinon zat memutihkan kulit, dengan menghambat oksidasi enzim tirosin menjadi 3,4-dihydroxyphenylalanine (DOPA), menghambat kerja enzim tirosinase serta mengurangi kadar melanin pada kulit(Efrio dkk, 2022 dalam Puspita et al, 2024: 41).
Bahan aktif zat ini dapat mengakibatkan kerugian jika terus menerus digunakan. Hidrokuinon 2% termasuk ke dalam kadar obat keras, namun bisa menjadi alternatif bila diberikan kepada seseorang yang terkena penyakit hiperpigmentasi dan melasma chloasma namun, pemakaiannya harus sesuai resep dokter (Diantama, 2021 dalam Puspita et al, 2024: 41). Penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih ini dilarang sejak tahun 2008. Penggunaanya dalam kosmetik sebagai agen pemutih telah dilarang. Hal ini didasarkan pada surat Edaran Badan POM nomor : PO.1.04.41/20. Memang benar setelah menggunakan hidrokuinon warna kulit sangat berubah namun, tidak hanya lebih putih bisa juga dapat lebih hitam dari kulit aslinya.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini saya mendapatkan informasi dari salah satu dokter yang viral di tiktok karena dia sudah melakukan uji lab terhadap beberapa merek skincare namun, hasilnya ternyata menunjukkan bahwa merek tersebut overclaim pada kandungan bahan yang tercantum di kemasan dan informasi dikasih si penjual. Seperti salah satu merek skincare yang hasil uji lab nya menunjukkan 0,03 retinol padahal dalam kemasan tertulis retinol 2% atau setara dengan 0,06.
Adapula merek skincare yang berani menggunakan zat aktif hidrokuinon ke dalam skincare yang mereka jual. Salah satu dokter mengecek kandungan krim tersebut hasil lab menunjukkan angka 6% hidrokuinon. Sebaiknya memperbaiki kandungan yang ada dalam skincarenya dan mungkin lebih baiknya diberhentikan penjualan. Bisa mengambil ke konsumen-konsumen khawatir masih memperjual belikan skincare tersebut. 2% saja hanya boleh dipakai bila terkena hiperpigmentasi ataupun melisma chloasma dan itu harus sesuai resep dokter namun, merek ini menggunakan bahan aktif zat ke dalam skincare yang mereka jual hingga angka 6% sangat berbahaya jika dilanjutkan pemakaian skincare tersebut kulit menjadi makin menipis, iritasi, dermatitis dan potensi terjadinya kanker kulit.
ADVERTISEMENT
Selain itu hidrokuinon juga dapat menyebabkan kelainan pigmen, okronosis eksogen, leukemia yang bersifat mutagenic, hepatocellular adenoma, penurunan daya tahan kulit terhadap sinar ultraviolet, serta kerusakan ginjal.
Beberapa tips agar terhindar dari reaksi negatif penggunaan kosmetik pemutih: 1) mengenal jenis kulit kita 2) jangan mudah tergiur dengan harga kosmetik yang murah dan menjanjikan kulit putih dalam waktu singkat semua itu bohong 3) membaca label atau kandungan zat yang terdapat dalam produk kosmetik pemutih 4) bertanya pada orang yang ahli dan mengetahui tentang pemutih dan efeknya 5) jangan membeli kosmetik yang tidak ada nomor pendaftaran dari Depkes atau BPOM.
Bagi pengguna kosmetik, sebaiknya teliti dan berhati-hati dalam memilih kosmetik maupun bahan yang terdapat pada kosmetik tersebut. Ciri-ciri kosmetik produk pembersih yang berbahan berbahaya umum tampak putih mengkilap. Oleh karena itu, dibutuhkan kecermatan yang lebih dalam pemilihan kosmetik pemutih bagi para konsumen.
ADVERTISEMENT