Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Refleksi: Filipina Melawan dan Aku yang Dikalahkan
2 Maret 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fandi Achmad Fahrezi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cinta memiliki beragam makna, tergantung dari segi mana kita memandangnya. Terkadang cinta terhadap tanah air juga memiliki korelasi dengan cinta terhadap sang pujaan hati. Cinta terhadap tanah air ialah sebuah hasrat untuk mencapai persatuan, sebuah asa untuk bisa terlepas dari kungkungan penjahah dan sebuah tekad untuk meraih kemurnian dalam menggapai cita-cita bersama. Begitulah dulu caraku mencintainya... persatuan dalam bentuk pemahaman pernah ku perjuangkan tanpa henti, melawan rundungan dari kawan-kawan yang menusuk di hati serta mengelaborasi ruang-ruang diskusi demi merancang masa depan kita nanti.
ADVERTISEMENT
Kilas Sejarah
Sedikit teringat warisan sejarah tentang Filipina yang memperjuangkan kemerdekaanya. Gerakan Nasionalisme Filipina (1882-1934) ialah sebuah gerakan serentak untuk menumbangkan hegemoni Spanyol dan Amerika Serikat. Kisah ini bermula di tahun 1882 dimana terdapat seseorang yang bernama Jose Rizal mendirikan sebuah organisasi Liga Filipina dan juga mengarang sebuah buku yang berjudul “Noli Ma Tangere" sebagai bentuk perlawan terhadap penjajah. Singkat cerita perjuangan Jose Rizal harus kandas ditangan Spanyol pada 30 September 1996 sebab ia dituduh sebagai pelaku pemberontakan yang dilakukan oleh Andes Banifacio pada tahun 1893.
Berita kematian Jose begitu menggelegar di bumi Filipina sehingga semakin mengobarkan api perjuangan rakyat Filipina. Kemudian, di tahun 1898 Emilio Equinaldo mengadakan perjanjian bersama AS untuk mengusir Spanyol dari Filipina dan hal itu berbuah manis untuk sementara waktu sebab Filiphina malah berada di dalam jeratan Amerika Serikat. Pada 1901 AS menerapkan politik pembaharuan dengan membentuk Filipina Comission. Tujuannya membimbing Filipina dalam menjalankan negara. 1919 Filipina menuntut kemerdekaan penuh, namun ditolak AS atas alasan ketidaksiapan Filipina menjalankan pemerintahannya secara mandiri. Pada 1934 status Filipina sebagai negara persemakmuran dari AS ialah masa peralihan bangsa Filipina dari terjajah menjadi negara berdaulat. Filipina memperoleh kemerdekaan penuh pada 4 Juli 1946 atas keputusan presiden AS Harry S. Truman.
ADVERTISEMENT
Refleksi
Hampir sama seperti Filipina, kala itu aku memiliki Amerika yang begitu ku percaya dengan segala kebijaksanaan dan ketenangan dalam setiap tutur katanya dalam menyelesaikan masalah, termasuk perihal cinta. Sedari awal tak dapat ku sadari bahwa ia bukanya ingin membantuku mengejawantah makna cinta dan meraih sang belahanya jiwa tapi ingin meregasnya dari dekapanku dan ia berhasil. Dalam kisah ini aku tidak mempunyai sosok seperti Harry S. Trauman sebagai Juru Selamat.