Konten dari Pengguna

Media Sosial Penghubung Silaturahmi di Masa Pandemi

Rera Sarah
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Juni 2020 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rera Sarah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Selular.ID
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Selular.ID
ADVERTISEMENT
Hari raya Idulfitri atau lebaran erat kaitannya dengan tradisi halal bi halal atau silaturahmi. Setelah melaksanakan salat Idulfitri, umat muslim umumnya melakukan kegiatan silaturahmi dengan anggota keluarga maupun tetangga. Momen tersebut dimanfaatkan oleh umat muslim dengan berkumpul untuk saling memaafkan, saling berkunjung atau dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang isbat, Menteri Agama telah menetapkan hari raya Idulfitri tahun 1441 Hijriyah jatuh pada hari Minggu, 24 Mei 2020. Karena penyebaran wabah virus corona atau covid-19 telah mengisolasi penduduk di seluruh dunia termasuk Indonesia, umat muslim harus merasakan perbedaan tradisi lebaran dari tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya umat muslim akan berbondong-bondong mendatangi masjid untuk melaksanakan salat Idulfitri, tetapi lebaran tahun ini pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menyelenggarakan shalat Idulfitri di rumah saja dengan cara berjamaah ataupun sendiri.
Di masa pandemi ini, segala kegiatan yang biasanya dilakukan secara langsung dapat dialihkan secara virtual, salah satunya yaitu kegiatan silaturahmi dan salam-salaman. Jika biasanya seluruh keluarga besar atau kerabat terdekat berkumpul untuk silaturahmi, saat ini kegiatan silaturahmi dapat dilangsungkan secara virtual atau daring dengan memanfaatkan media sosial.
ADVERTISEMENT
Karena silaturahmi secara langsung atau tatap muka sangat berisiko tinggi untuk menyebarkan virus tersebut. Hal ini terkait dengan adanya imbauan dari seluruh lapisan masyarakat untuk menghentikan penyebaran virus corona. Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan semua masyarakat agar social distancing atau physical distancing. Physical distancing adalah pembatasan fisik yang merupakan salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menteri agama Fahrul Razi juga memberikan beberapa himbauan kepada masyarakat salah satunya dengan menghindari keramaian dan tetap merayakan lebaran di rumah saja dengan tidak bertamu ataupun menerima tamu di rumah.
Adanya lebaran virtual tidak akan mengurangi kekhidmatan untuk menyambut hari raya Idulfitri di tahun ini. Terdapat hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Bila ada dua orang muslim yang bertemu lalu mereka berjabat tangan maka dosa keduanya sudah diampuni sebelum mereka berpisah." Walaupun berjabat tangan adalah tindakan yang baik kecuali kalau bukan mahramnya, agama juga mengajarkan kita untuk menjaga kehidupan dari hal yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan silaturahmi dan salam-salaman yang dilakukan dengan cara menyambangi dari satu rumah ke rumah lainnya memang suatu tradisi yang sudah melekat pada saat hari raya Idulfitri atau lebaran.
Tetapi pada lebaran tahun ini tradisi tersebut tidak dapat dilakukan karena sebagai bentuk kepatuhan terhadap imbauan pemerintah dan membantu memutus rantai penyebaran virus corona ini. Masyarakat juga dilarang untuk pergi ke kampung halaman karena takut membawa virus ini kepada keluarga yang berada di kampung.
Jangan sampai karena seseorang memaksakan diri untuk pergi ke kampung halaman justru menimbulkan celaka bagi orang lain. Namun adanya situasi seperti ini bukan berarti kegiatan silaturahmi bersama keluarga, sanak saudara, dan tetangga terputus. Memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada merupakan salah satu cara untuk tetap menjalin silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat sudah tidak asing dengan penggunaan aplikasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yaitu lebaran virtual. Lebaran virtual dapat dilakukan melalui berbagai aplikasi seperti Whatsapp, Zoom, Instagram, Facebook, dan berbagai media sosial lainnya.
Dengan bermodal smartphone atau laptop dan jaringan internet, silaturahmi dapat dilakukan dengan telepon tatap muka atau video call. Dengan cara itu, rasa rindu kepada orang tua atau keluarga dapat terobati.
Meskipun tidak saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan secara langsung, silaturahmi secara virtual merupakan salah satu cara menyelesaikan permasalahan dalam menghadapi penyebaran virus corona yang telah mewabah selama beberapa bulan.
Pandemi virus corona ini tidak dapat berakhir jika semua lapisan masyarakat tidak menyerukan pencegahan wabah tersebut. Setiap individu memiliki tanggung jawab agar tidak ikut menyebarkan virus corona. Oleh karena itu, menghindari kontak fisik dan berjabat tangan adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko tertular virus corona dan membantu mencegah penyebaran virus ini yang kian hari terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, mulai dari imbauan untuk melalukan segala aktivitas dari rumah dan menjaga jarak fisik, hingga memberlakukan PSBB. Untuk itu kerja sama seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk saat ini, artinya tidak hanya dari bidang kesehatan saja yang dapat mencegah penyebaran wabah ini.
Pada lebaran tahun ini seluruh masyarakat diharapkan dapat turut membantu mencegah penyebaran virus corona dengan tidak berkumpul dan berjabat tangan. Umat muslim tetap bisa merayakan hari raya Idulfitri dan silahturami secara virtual atau daring dengan memanfaatkan media sosial.