Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sembahyang dalam Manuskrip Malay Texts on Prayer and Marriage
15 Desember 2020 5:25 WIB
Tulisan dari Rera Sarah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manuskrip atau naskah kuno merupakan salah satu peninggalan budaya yang menjadi kekayaan suatu bangsa. Manuskrip banyak merekam pengetahuan atau informasi masyarakat pada masa lampau yang diturunkan secara turun-temurun dari dulu hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Pentingnya pengetahuan dan informasi yang terdapat dalam manuskrip tersebut perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas agar menjadi sumber informasi kebudayaan pada masa lampau. Manuskrip tidak hanya disebarluaskan, tetapi perlu dilestarikan untuk mempertahankan informasi yang terdapat di dalamnya.
Perkembangan teknologi di era modern ini telah membawa dampak baik bagi keselamatan manuskrip, sehingga pelestarian manuskrip dapat dilakukan dengan cara digitalisasi. Digitalisasi merupakan proses salinan dalam bentuk digital. Digitalisasi naskah bertujuan untuk melestarikan fisik naskah dari kerusakan dan menyelamatkan informasi sehingga dapat berumur panjang.
Sekarang sudah banyak situs yang menyediakan manuskrip secara digital dan dapat diakses oleh siapa pun dengan mudah salah satunya yaitu The British Library. Dalam situs ini banyak sekali menyediakan manuskrip dari berbagai bahasa dan aksara. Contohnya naskah yang berjudul “Malay texts on prayer and marriage”.
ADVERTISEMENT
Manuskrip dengan judul “Malay texts on prayer and marriage” ditulis dalam bahasa Melayu dengan aksara Jawi dan berukuran 27 x 21 cm. Manuskrip ini berbentuk buku yang terbuat dari kertas eropa dan diberi cap atau watermark “L V G” dengan bayangan garis tebal. Namun sangat disayangkan manuskrip ini sudah dalam kondisi tidak bagus dan urutannya sudah berantakan.
Manuskrip ini berisikan pedoman tentang doa (sembahyang) dalam bentuk pertanyaan dan jawaban, petunjuk tentang doa untuk orang mati (niat sembahyang mayat laki-laki), dan tentang pernikahan (pernyataan hukum nikah).
Halaman pertama manuskrip ini berisi pernyataan dalam bahasa Melayu yang menyebutkan bahwa pemilik naskahnya yaitu Tuan Alperes dari Kampung Salemba di Batavia dan juru tulisnya yaitu Duljabar yang datang ke Batavia dari Cirebon. Ia meminta maaf atas tulisan tangannya yang 'seperti goresan ayam '. Berikut isi dalam naskahnya
ADVERTISEMENT
Alamat surat kitab Samarqandi Tuan Alperes yang empunya dia yang telah duduk di dalam daerah Kampung Salemba adanya. Dan yang menyurat kitab ini Enci 'Du al-Jabar anak Cerebon, kecil ia datang di Betawi baharu belajar menyurat perintah Tuan Alperes menyurat apakan dia dengan seboleh2 hamba suratkan takut hamba tiada mau serta malas inilah akan rupanya, melainkan maaf jua perbanyak2 kepada tuan2 yang membaca dia karena suratannya bagai cakar hayam demikian adanya.
Pada halaman selanjutnya terdapat penjelasan mengenai berdiri, ruku’, sujud, dan duduk dalam shalat atau sembahyang. Berikut isi dari naskahnya
Soal: karena apa kepada sembahyang lima waktu itu ada berdiri ada ruku’ ada sujud dan ada duduk.
Jawab: adapun berdiri itu menunjukkan pada pujian segala kayu karena pujian kayu itu berdiri. Maka barang siapa berdiri kepada dalam sembahyang maka diberi Allah ganjaran sebanyak bilangan kayu yang ada dalam dunia.
ADVERTISEMENT
Adapun ruku’ itu menunjukkan kepada puji hewan karena hewan itu pujian tunduk maka barang siapa ruku’ ia dalam sembahyang maka diberi Allah ta’ala ganjaran sebanyak bilangan hewan yang ada dalam dunia.
Adapun sujud itu menunjukkan kepada puji segala yang melata dalam bumi. Maka barang siapa sujud pada sembahyang maka diberi Allah ta’ala ganjaran sebanyak bilangan yang melata dalam dunia.
Adapun duduk itu menunjukkan pujian segala yang tumbuh dalam dunia. Maka barang siapa duduk kepada dalam sembahyang maka diberi Allah ta’ala ganjaran sebanyak bilangan yang ada tumbuh dalam dunia.
Dalam naskah ini setiap halaman terdapat 11 baris dengan gaya tulisan tangan yang besar sehingga tinta tulisan masih terlihat sangat jelas. Adapun beberapa tulisan yang menggunakan tinta berwarna merah yang berarti untuk menunjukkan hal-hal yang dianggap penting.
ADVERTISEMENT