Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Siklus Karbon: Apa Yang Perlu Kita Tahu?
14 Desember 2024 18:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Wenani Alzena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siklus karbon merupakan suatu proses alami yang menggambarkan daur karbon didalam biosfer, hidrosfer, geosfer, dan atmosfer. Seperti yang kita tau bahwa karbon adalah unsur pendukung yang sangat penting bagi berbagai macam kegiatan makhluk hidup di bumi, baik proses biologis maupun proses geokimia. Siklus karbon selalu terjadi berulang-ulang dan tidak berhenti, karena siklus karbon merupakan kunci kehidupan di bumi dan proses yang menjaga keseimbangan ekosistem. Kenapa karbon sangat penting dalam keberlangsungan hidup dibumi? Karena hampir 96 persen materi organik di biosfer tersusun atas karbon dan unsur esensial lainnya seperti oksigen (O²), nitrogen (N), dan hidrogen (N).

Proses Siklus Karbon
ADVERTISEMENT
Siklus Karbon diawali dengan penyerapan karbondioksida CO² dari atmosfer oleh tumbuhan yang kemudian melalui proses fotosintesis dan menghasilkan senyawa organik yaitu glukosa. Senyawa glukosa tersebut disimpan dalam bentuk seperti buah-buahan yang kemudian akan dimakan oleh makhluk hidup lain. Selain itu proses yang serupa juga terjadi saat makhluk hidup mati, tubuh makhluk hidup tersebut akan diuraikan oleh pengurai menjadi air, mineral, dan karbon dioksida. Karbon dioksida tersebut sebagian akan dilepaskan kembali ke atmosfer dan sebagian lagi akan tersimpan didalam tanahPada kondisi tertentu karbon tersebut akan berubah menjadi batuan karbonat dana bahan bakar fosil lain seperti minyak bumi, dalam kurun waktu berjuta-juta tahun lamanya.
Dilautan karbon juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Karbon dioksida dari atmosfer larut kedalam air laut dan menjadi bagian dari siklus karbon air laut. Tidak jauh berbeda dengan siklus karbon didapatkan, karbon yang sudah terlarut didalam air laut akan diserap oleh mikroorgqnisme laut seperti fitoplankton lalu digunakan untuk proses fotosintesis. Dan ketika terdapat organisme laut yang mati, maka sebagian karbon akan mengendalikan di bagian dasar laut dan menjadi sendimen karbonat.
ADVERTISEMENT
Dampak Aktivitas Manusia
Banyak aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi keberlangsungan siklus karbon, diantaranya penggunaan bahan bakar fosil dan deforestasi. Pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan karbon yang telah tersimpan berjuta-juta tahun lamanya di dalam tanah terbang ke atmosfer dalam waktu yang singkat. al tersebut menyebabkan jumlah karbon diatmosfer meningkat, dan siklus karbon tidak dapat menghilangkannya secara cepat. Selain itu peningkatan konsentrasi karbon diatmosfer akan memicu efek rumah kaca dan perubahan iklim. Kemudian adanya deforestasi atau penggundulan hutan secara tajam melebihi batas maksimum tanpa adanya penghijauan kembali. Karena berkurangnya produsen penyerap karbon dioksida, sedangkan karbon terus bertambah. Jika hal tersebut dibiarkan terus terjadi, akan menyebabkan pemanasan global dan kerusakan ekosistem. Untuk mengembalikan keseimbangan siklus karbon, ada beberapa langkah konkret yang dapat kita lakukan, seperti meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil, menggunakan energi yang terbarukan, dan melakukan reformasi hutan serta menggunakan hutan tidak melebihi batasnya.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Firdaus, Mochamad Ramdhan., dan Widjayanti, Lady Ayu Sri. (2019). Fitoplankton dan Siklus Karbon Global. Oceana, Volume XLIV.
https://youtu.be/JIXktOJaOeg?si=QRdnoEjpu4L_v9aT
https://youtu.be/c7ClcOjcQK0?si=KrjwEbAHpg2GRFAQ
https://ugc.berkeley.edu/background-content/carbon-cycle/