Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Coral Bleaching : Misteri Hilangnya Warna-Warna Keindahan Laut
10 Desember 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hidayah Dwi Cahyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki sekitar 17.001 pulau menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023. Pulau-pulau tersebut dihiasi oleh kumpulan koloni polip dari kalsium karbonat yang sangat cantik biasa dikenal dengan terumbu karang. Terumbu karang disebut juga hutan hujan laut karena berkontribusi besar pada ekosistem laut.
ADVERTISEMENT
Terumbu karang sangat rentan terhadap perubahan iklim, salah satu faktor abiotik untuk menjaga kelangsungan hidup terumbu karang adalah suhu lingkungan. Perubahan suhu yang ekstrem akan memunculkan dampak negatif pada terumbu karang seperti fenomena pemutihan karang. Pemutihan karang atau coral bleaching merupakan keadaan dimana karang kehilangan pigmen warnanya dan berubah menjadi warna putih.
Kehidupan terumbu karang terikat pada gelombang panas laut dari efek pemanasan global. Gelombang panas laut menimbulkan suhu laut yang lebih panas diatas rata-rata, sehingga menyebabkan pemutihan karang massal. Pemutihan karang terjadi akibat pengaruh suhu panas yang mengganggu simbiosis antara karang dengan zooxanthellae atau alga. Simbiosis yang terjadi yaitu karang adalah habitat atau tempat tinggal untuk zooxanthellae, sedangkan zooxanthellae berperan untuk menghasilkan sumber energi.
ADVERTISEMENT
Akibat suhu yang panas melebihi batas toleransi, zooxanthellae keluar dari jaringan sel karang sehingga karang menjadi berwarna putih. Zooxanthellae berperan dalam pemberian pigmen pada karang, terutama klorofil yang memberikan warna hijau, serta pigmen lain yang menghasilkan warna-warna indah pada karang. Selain itu zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa organik untuk digunakan oleh terumbu karang sebagai sumber makanan dari proses fotosintesisnya.
Berdasarkan penelitian dari Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin, 2016 ditemukan pemutihan karang besar-besaran di Perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan akibat dari perubahan iklim. Dimana suhu air laut mengalami kenaikan yang tinggi sehingga mempengaruhi kehidupan terumbu karang. Akhirnya berdampak pada ekosistem terumbu karang yang meliputi komponen-komponen didalamnya.
Terumbu karang dapat kembali seperti semua setelah melewati masa yang panjang untuk pemulihan dengan beberapa syarat. Terumbu karang tersebut tidak mengalami masalah yang sangat serius dan tidak mendapat pengaruh suhu panas berkepanjangan. Saat karang sudah pada kondisi normal, karang dapat memperoleh zooxanthellae dan warna indahnya kembali. Akan berbeda kasusnya jika terjadi peningkatan suhu yang berkepanjangan, karena akan menyebabkan pemutihan yang lebih parah bahkan hingga kematian karang.
ADVERTISEMENT
Menurut ekologi kelautan, terumbu karang berperan sebagai rumah bagi berbagai biota laut sehingga dapat menjaga keanekaragaman hayati dan pelindung alami gelombang pantai untuk masyarakat pesisir. Mengingat peranan penting pada ekosistem laut maka perlu adanya kesadaran untuk sama-sama menjaga terumbu karang yang sudah banyak memberikan manfaat bagi makhluk hidup baik di laut maupun di darat.