Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Getah Tumbuhan Jarak Pagar Efektif Mengobati Luka
30 Mei 2024 7:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hidayah Dwi Cahyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan obat secara tradisional dinilai lebih aman dibanding obat medis. Hal ini karena penggunaan obat herbal relatif tidak memberi efek samping yang tinggi jika dibanding obat medis. Terbukti sejak zaman dahulu banyak yang menggunakan berbagai tumbuhan herbal sebagai obat tradisional.
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal dengan hasil bumi yang berlimpah. Kekayaan hayati tersebar disetiap penjuru, dimana di dalamnya terdapat banyak tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Salah satunya yang masih dipraktikkan sampai saat ini adalah pengobatan luka memanfaatkan getah tumbuhan jarak pagar.
Tumbuhan jarak pagar (Jatropha curcas L.) dari suku Euphorbiaceae adalah tumbuhan yang dapat tumbuh liar tanpa membutuhkan perawatan khusus. Oleh karena itu tumbuhan jarak pagar mudah ditemukan pada masyarakat lokal. Mereka memanfaatkan getahnya sebagai obat tradisional penyembuh luka.
Ciri khas dari tumbuhan ini memiliki batang silindris berkayu yang bercabang dan mengeluarkan getah. Daunnya tunggal, berbentuk oval cenderung bulat dan pertulangannya menjari berwarna hijau. Selain itu bunga pada tumbuhan jarak pagar adalah jenis bunga berumah satu, karena letak bunga jantan dan bunga betina berada di satu tanaman. Jarak pagar memiliki buah berwarna hijau berbentuk bulat telur dengan diameter sekitar 2-4 cm.
ADVERTISEMENT
Khasiat yang diambil untuk mengobatan luka ada pada bagian batangnya. Pemanfaatan getah yang ada pada batang tumbuhan jarak pagar dipercaya dapat menyembuhkan luka pada kulit. Getahnya sangat berkhasiat mengobati luka, baik luka akibat goresan ataupun luka bakar.
Sistem kerja getah batang tumbuhan jarak pagar pada luka adalah mempercepat proses berhentinya perdarahan dan penyembuhakan luka. Luka adalah terputusnya kontinuitas struktur anatomi jaringan tubuh. Bedasarkan letaknya luka dapat terjadi di lapisan epitel kulit, lemak, otot bahkan tulang yang akibatnya terjadi trauma atau cedera fisik (luka).
Penyembuhan luka adalah suatu proses untuk memulihkan kerusakan yang terjadi. Prosesnya yaitu dengan menyatuhkan kembali setiap tepi luka dan mengembalikan ke jaringan yang sehat. Menurut Qomar (2013) penyembuhan luka umumnya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap inflamasi, tahap proloferasi, dan tahap maturase.
ADVERTISEMENT
Tahap inflamasi terjadi pada jaringan penghubung sel-sel dengan pembuluh darah yang mengandung plasma. Pada saat jaringan terluka, pembuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan perdarahan. Tahap proliferasi adalah proses kedua penyembuhan luka. Terdapat fibroblas yang terangsang untuk pertumbuhan awal pembuluh darah baru dan jaringan granulasi memadati dasar luka yang mulai berkontraksi. Pada fase ini epitel berpindah dari tepi luka dan daerah sekitar folikel serta kelenjar sebaseous sampai akhirnya luka menutup. Selanjutnya tahap maturase adalah tahap dimana kolagen baru menyatu. Pembuluh darah ditekan dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata dan tipis.
Bedasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Widya Sari dkk (2021) “Uji Efektivitas Pengaruh Getah Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Terhadap Waktu Penutupan Luka Sayat pada Mencit” mengemukakan bahwa pada konsentrasi getah batang tumbuhan jarak pagar sebesar 40%, 80%, dan 100% dapat mempercepat waktu penghentian perdarahan. Namun konsentrasi yang paling efektif ada pada 100%, karena diyakini dapat maksimal untuk menghentikan perdarahan. Disimpulkan bahwa semakin banyak getah yang digunakan akan semakin efektif dalam memaksimalkan penyembuhan luka, terutama untuk memberhentikan perdarahan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Ridha (2016), bahwa getah tanaman jarak pagar memiliki kandungan fitokimia yang tinggi seperti flavonoid, saponin dan tannin. Ketiga fitokimia itu berperan langsung dalam proses penyembuhan luka karena bersifat antibakteri yang dapat meghambat pertumbuhan bakteri.
Flavonoid berperan pada tahap penyembuhan luka inflamasi. Tahap awal proses penyembuhan luka, dimana pertumbuhan bakteri pada fase inflamasi dapat dihambat dengan menutup jalan pada permeabilitas dinding sel bakteri. Selain itu saponin berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan dapat memacu pertumbuhan kolagen selama proses penyembuhan.
Saponin pada getah jarak bekerja dengan cara merangsang pembentukan sel-sel baru. Saponin juga dapat memacu pertumbuhan kolagen yang membantu di tahap maturase selama proses penyembuhan luka.
Tannin dimanfaatkan pada tahap proloferasi. Menjalankan tugasnya untuk mengganggu sel bakteri terhadap tekanan lingkungan dan melestarikan morfologi sel sepanjang siklusnya. Dinding sel menjadi tidak sempurna terbentuk yang mengakibatkan sel bakteri pada luka tersebut mati. Penutupan pori-pori juga diperankan oleh tannin sehingga luka lebih cepat tertutup.
ADVERTISEMENT