Konten dari Pengguna

Edukasi Digital Marketing pada Petani Anggur di Desa Margomulyo oleh PMM UMM

Inanda Tri Aulidasari
Halo semua, saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang jurusan Akuntansi angkatan 2020.
17 September 2022 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inanda Tri Aulidasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Foto Pribadi Kelompok 47 Gelombang 8 PMM UMM
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Foto Pribadi Kelompok 47 Gelombang 8 PMM UMM
ADVERTISEMENT
Dalam mengembangkan manajemen pemasaran dan digital marketing pada petani anggur di Desa Margomulyo, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 47 Gelombang 8 pada program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri melakukan pengembangan digital marketing melalui program PMM tersebut. Kelompok ini dibawah bimbingan dosen pembimbing lapang Bapak Setyo Wahyu Sulistyono, S.E., M.E.
ADVERTISEMENT
Dalam pengembangan digital marketing ini, kelompok PMM yang berjumlah 5 orang ini membantu dalam membangun digital marketing, terutama dalam membuatkan konten pada akun media sosial petani anggur tersebut, khususnya instagram. Sebelum melakukan edukasi kepada petani tersebut, kelompok ini telah melakukan survey pada kebun anggur tersebut.
Sumber : Akun Instagram Kebun Anggur yang dibuatkan oleh Kelompok 47 Gelombang 8 PMM UMM
Pada awalnya, akun instagram untuk kebun anggur ini masih tercampur dengan akun instagram pribadi pemilik, sehingga dengan izin dari petani anggur tersebut kelompok PMM ini berinisiatif untuk membuatkan akun baru khusus untuk kebun anggurnya.
Kebun anggur ini merupakan salah satu kebun anggur baru milik seorang warga bernama Ahmad Yanuar Ari Wibowo atau yang biasa dipanggil mas Bowo. Beliau masih belum terlalu mendalami dunia digital marketing, sehingga dalam pemasaran hasil kebunnya dan juga bibit-bibit pohon anggur hanya melalui pemasaran secara offline saja.
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya merupakan seorang pelaut mbak yang kemudian pada saat pandemi Covid-19 saya memutuskan untuk resign, kemudian secara otodidak saya membuat kebun anggur ini dengan modal belajar dari internet, sehingga saya sendiri juga belum terlalu mendalami bagaimana pemasaran secara digital marketing tersebut karena basicnya saya juga bukan lulusan dari Bisnis” Kata Mas Bowo, petani anggur Desa Margomulyo, Jumat (16/9/2022).
Dari hal ini, kelompok ini melakukan edukasi kepada beliau mengenai bagaimana cara memasarkan hasil kebunnya melalui instagram dan juga bagaimana cara membuat konten untuk di posting pada akun instagram tersebut. Selain itu, kelompok ini juga membuatkan contoh bagaimana konten yang akan di upload pada feeds nantinya.
Terdapat beberapa varietas tanaman anggur yang telah dibudidayakan di kebun anggur tersebut, diantaranya : Varietas Ninel (Ukraina), Transfiguration (Ukraina), Julian (Ukraina), Jupiter (Amerika dan Ukraina), Carnival (Ukraina), Fantasi (india), Helidor (Ukraina), Dikson (Ukraina), Akademic (Ukraina), Auntum Crispy (USA), Gosbi (UK), Everest (UK), Super Sonaka (India), New Bayconur (UK), Bayconur (UK), Ara 15 (USA), Alison, Gordey, Kioho (Jepang), Harol (UK ), ada juga varietas Vekes, Taldum, dan Oscar dari Ukraina.
Sumber : Foto Pribadi Kelompok 47 Gelombang 8 PMM UMM
“Namun dari semua varietas tersebut, varietas Ninel yang banyak menghasilkan buah daripada varietas lainnya, karena bisa dibilang varietas ini yang paling mudah dalam perawatannya” Katanya lagi saat dijumpai dalam survey yang dilakukan oleh kelompok kami.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan edukasi tentang digital marketing dan juga pembuatan konten pada feeds instagram, kelompok PMM ini juga membantu dalam membuatkan titik lokasi pada Google Maps dengan harapan setelah terdaftar pada Google Maps akan semakin luas pasarnya. Dimana sebelumnya, pemasaran hanya dilakukan kepada masyarakat sekitar dan juga masih belum terlalu banyak orang yang mengetahui dimana tepatnya lokasi tersebut berada.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).