Kualitas Ketenagakerjaan di Tulungagung Belum Dimanfaatkan dengan Baik

Sumber : Kantor Disnakertrans Tulungagung,Jawa timur (dari dokumen pribadi)

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan urutan keempat di dunia. Hal tersebut secara tidak langsung memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan jumlah sumber daya manusia yang ada.

Dengan jumlah usia produktif yang tinggi, dapat memberi kesempatan bagi Indonesia untuk mengembangkan potensi yang ada untuk kemajuan bangsa dan negara. Hal tersebut dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik apabila dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi, akan berimbas buruk apabila tidak dimanfaatkan dan tidak memiliki peluang untuk membawa Indonesia menuju peradaban yang cerah. Untuk itu, penting bagi suatu negara untuk memastikan dan membentuk kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya karena hal tersebut merupakan faktor penentu yang berpengaruh terhadap nasib negara itu sendiri.

Kualitas sumber daya manusia dapat dinilai dari beberapa indikator, yakni kemampuan secara fisik dan kemampuan secara non-fisik. Non-fisik disini berupa kemampuan intelektual dan kemampuan psikologis yang juga tidak kalah penting dari kemampuan fisik. Indikator yang dijadikan sebagai dasar penilaian atau parameter terhadap sumber daya manusia ini biasanya digunakan pada penilaian kualitas sumber daya manusia pada bidang ketenagakerjaan.

Salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup banyak, yakni kabupaten Tulungagung yang terletak di provinsi Jawa Timur. Daerah Tulungagung merupakan daerah yang memiliki potensi alam dengan peluang tinggi apabila dimanfaatkan dengan kemampuan yang baik.

Tulungagung selatan memiliki sumber daya alam berupa pegunungan kapur yang menghasilkan batu marmer yang nantinya dijadikan sebagai komoditas menjanjikan untuk dipasarkan, baik di dalam maupun luar negeri. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat asli daerah Tulungagung lebih memilih merantau ke luar daerah hingga luar negeri sebagai tenaga kerja di luar daerah tersebut.

Upah yang tinggi terkadang membuat para tenaga kerja rela meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib di luar daerah tersebut. Sebagian dari mereka yang merantau ke luar negeri biasanya ditemui hanya memiliki ijazah SMP hingga SMA saja. Dengan kemampuan non-fisik secara intelektual yang dimiliki tersebut, tenaga kerja asli daerah Tulungagung dapat dikatakan belum bisa bersaing dengan negara luar dengan tingkat kualitas pendidikan yang tinggi.

Selain itu, tak jarang ditemui para tenaga kerja yang hanya berijazah SD saja, tetapi bisa merantau ke luar negeri dengan cara memalsukan dokumen-dokumen seperti ijazah demi mendapatkan ijin pemerintah untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karateristik dari beberapa tenaga kerja belum bisa menjamin mampu bersaing dengan masyarakat luar negeri dengan latar belakang pendidikan dan karakter yang lebih baik.

Dari ulasan di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas sumber daya manusia memiliki peran besar dalam keberlangsungan nasib suatu negara, bahkan dalam kelompok kecil yakni kota atau daerah asal manusia tersebut. Untuk itu, pemerintah perlu meningkatkan kualitas dari rakyatnya dengan lebih memperbaiki kualitas pendidikan serta kemudahan pendidikan untuk bisa dijangkau oleh semua kalangan tanpa membeda-bedakan latar belakang dari setiap warganya.