Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Generasi Muda Saat Ini Banyak Putus Sekolah : Indonesia Emas atau Cemas 2045?
7 November 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Nifyani Fellyla Bimantari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tepat 100 tahun ulang tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia memiliki harapan di tahun 2045 untuk menjadikan Indonesia generasi emas. Generasi emas adalah bonus demografi yang artinya jumlah penduduk di indonesia 70%-nya dalam usia produktif. Indonesia 2045 memiliki visi untuk menjadi negara tangguh, berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Dikutip dari Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang dirilis Bappenas pada Agustus 2023 lalu, terdapat empat pilar visi, yaitu:
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya menggenjot berbagai kebijakan agar bisa menjadikan Indonesia generasi "Indonesia Emas 2045". Namun apakah Indonesia mampu mencapai hal tersebut? di dalam Visi Indonesia Emas 2045 terdapat “Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” namun apakah pendidikan di Indonesia sudah sesuai dengan visi tersebut? Pendidikan di Indonesia menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Kondisi pendidikan saat sangat cemas karena banyaknya tinggi angka putus sekolah, Kualitas pendidikan yang tidak merata, Keterbatasan akses pendidikan dan Kesejahteraan guru, dosen dan tenaga kependidikan yang belum optimal. Menurut data Badan Pusat Statistik 2023, persentase anak putus sekolah untuk SD mencapai 0,67% untuk SMP 6,93% dan untuk SMA mencapai 21,61% apa pemicu utamanya?
ADVERTISEMENT
Banyaknya masalah di pendidikan salah satu pemicu utama menuju indonesia cemas 2045. Anak-anak banyak putus sekolah dikarenakan kurangnya pendapatan ekonomi dan kurangnya kesadaran anak dan orang tua. Indonesia harus sangat berjuang keras untuk menggapai Generasi Emas 2045. Hal ini karena Indonesia masih terjebak sebagai negara dengan level pendapatan menengah atau dapat dikatakan Indonesia masih terjebak dengan middle income trap. Mengutip dari Bank Dunia atau World Bank, middle income trap atau perangkap pendapatan menengah merupakan istilah untuk menggambarkan bagaimana sebuah negara berpenghasilan menengah, namun tidak mampu keluar dari jeratannya untuk menjadi negara maju. Dampak dari middle income trap sendiri adalah bisa mengurangi adanya investasi pada pendidikan dan kepelatihan keterampilan, negara kita juga tidak bisa bersaing dengan negara-negara maju dan menjadikan negara kita miskin. Lalu bagaimana tindakan pemerintah dengan masalah ini? apakah pemerintah hanya tinggal diam saja?
ADVERTISEMENT
Indonesia kini tengah melakukan upaya akselerasi dan menargetkan untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi atau negara maju di tahun 2036-2038 sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. Middle income trap sendiri bisa diatasi dengan meningkatkannya kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan pendidikan, jika pendidikan di Indonesia belum optimal lalu bagaimana negara ini mau maju dan mencapai Indonesia Emas 2045?
Tahun demi tahun berganti banyak sekali isu-isu pembullyan, nikah dini, Married by Accident (MBA), judi online dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya ekonomi, pendidikan dan edukasi masyarakat. Seperti beberapa waktu lalu di kota Bekasi lebih dari 9.900 siswa lulusan SD Negeri maupun Swasta terancam putus sekolah, dari data setiap tahunnya lulusan SD sekitar 44.500 lulusan sedangkan daya tampung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri hanya sekitar 13.600 siswa dan Swasta tetap sekitar 21.000 siswa di tahun 2024. Pihak dinas wali kota Bekasi pun menyadari sekolah lulusan ini tidak sebanding dengan daya tampung, maka hal ini di atasi dengan siswa yang tidak diterima di sekolah negeri akan disarankan untuk mendaftar ke sekolah swasta, namun bagi orang yang kurang mampu akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 250,000,00 untuk biaya belajar di sekolah swasta. Hal ini sekolah pun tidak bisa berbuat apa-apa. Kenapa hal ini bisa terjadi?
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor terutama karena tidak meratanya sekolah di Indonesia, faktor lainnya karena terbatasnya infrastruktur seperti gedung tidak layak pakai, rendahnya kualitas tenaga pendidik di karenakan kesejahteraan yang sangat minim, dan motivasi generasi muda sangat malas untuk melanjutkan pendidikan sekolah yang lebih tinggi. Penyebab lain karena faktor kemiskinan di Indonesia memaksakan anak di bawah umur untuk bekerja sebelum waktunya untuk membantu ekonomi keluarganya. Hal ini menjadi PR bagi pemerintah untuk menciptakan pendidikan yang rata dan adil.
Solusi apa yang harus pemerintah ambil demi menyelamatkan pendidikan untuk generasi emas ini?
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai solusi lainnya pemerintah dapat menyelamatkan generasi muda melalui pendidikan dan kurikulum yang baik. Jika ingin generasi muda menjadi generasi emas 2045, pemerintah seharusnya lebih peduli dengan permasalahan pendidikan yang terus menurun. Hal ini layak mendapat perhatian dari seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan negara kita maju terpenting dalam hal Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan menguasai pengetahuan serta teknologi. Orang tua juga berperan penting dalam pendidikan anak, orang tua harus mengedukasi anak-anaknya tentang pentingnya pendidikan, memberikan dukungan dan dorongan positif kepada anak-anaknya, juga terlibat aktif dalam kegiatan anak disekolah. Optimalkan pendidikan dengan membenah permasalahan sekarang dengan evaluasi kinerja ataupun kebijakan pendidikan yang ada.
Live Update