Konten dari Pengguna

Bila Tak Jatuh Cinta

Novita Sari
Mahasiswa UMM
23 Januari 2021 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novita Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bila Tak Jatuh Cinta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bila kita tak pernah jatuh cinta adalah sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis yang bernama Alvin Syahrin. Buku ini banyak menginspirasi berbagai kalangan seperti anak muda dan dewasa dalam hal percintaan. Bila kita tak jatuh cinta, kita tak akan menjadi tangguh. Bila kita tak jatuh cinta kita tak akan pernah tau bagaimana rasanya tersakiti dan kita tidak akan tahu bagaimana cara orang menghargai diri kita. Cinta memang rumit karena memang sulit untuk di tebak. Keduanya bersimpangan, tetapi pasti kita rasakan. Kita tidak salah jika kita ingin memiliki rasa untuk bahagia, tapi jangan menumbuhkan rasa yang berlebihan pada akhirnya manyakiti diri kita sendiri, karna kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Inilah sedikit ulasan isi buku yang saya baca, pendapat saya mengenai cerita buku tersebut. Untuk seseorang yang terkadang khawatir setiap saat bila tidak bertemu dengan pasangan, khawatir dengan jodoh, buku ini banyak memberikan manfaat dan solusi baru untuk remaja saat ini yang masih mengkhawatirkan masalah cinta.
Buku ini sangat cocok untuk berusia muda yang masih labil. Topik yang dibahas mengenai kisah asmara, kehidupan, masa depan, dan lain-lain. Buku ini ditulis untuk orang-orang yang mengkhawatirkan diri dengan kisah cintanya. Buku ini bisa menjadi inspirasi remaja bahwa cinta bukanlah yang utama pembaca pun perlahan-lahan akan diberikan saran terbaik untuk segala permasalahan yang ada di setiap bab bukunya. Setelah saya membaca buku ini saya menyadari bahwa masih banyak orang termasuk saya sendiri yang terlalu dijerumuskan oleh hal cinta, yang saya sendiri rela mengorbankan segala yang saya punya tanpa berpikir panjang. Lalu setelah cinta berhasil merusak segalanya membuat hati kita patah kehilangan semua yang kita miliki, kemudian kita menyesal dan kita berharap apa yang kita lakukan itu tidak pernah tejadi. Tetapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Kita terpuruk dalam kekecewaan dan menganggap bahwa diri ini adalah orang paling menderita di dunia. Kita tidak akan bisa kembalikan apa yang telah terjadi. Maka, di buku inilah semua jawaban ada bahwa kita harus bangkit dari kesalahan.
ADVERTISEMENT
Cover buku ini simple dan menawan. Karena warna yang digunakan sesuai dengan kombinasi antar warna merah dan pink sehingga itu adalah perpaduan yang cocok sehingga banyak yang minat untuk membaca. Ada 45 bab dalam buku ini dari perbab memiliki versi cerita masing-masing. Isi buku yang didalamnya terdapat berbagai karakter tulisan yang menginspirasi para pembaca agar mereka lebih mengerti dengan apa yang disampaikan oleh penulis. Buku yang menceritakan mengenai isu cinta dari berbagai pengalaman remaja buku ini menyampaikan agar tidak terlalu menggantukan harapan kepada cinta. Setiap bab isu cinta yang dibagi turut mengajar pembaca untuk meletakkan cinta di tempat yang tepat agar kita tidak jalan dijalan yang salah serta bagaimana cara bercinta yang benar dan buku ini mengajarkan bahwa hidup ini bukan hanya tentang cinta dan pacaran saja tetapi buku mengajarkan bahwa masih ada hal yang lebih penting yang harus kita jalani. Kekurangan dari buku ini menurut saya adalah ketidak konsistenan penempatan point of view atau sudut pandang yang coba ditetapkan oleh penulis. Pada bab awal hingga beberapa bab setelahnya sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang dari penulis yang menetapkan pembaca sebagai seseorang perempuan. Tiba-tiba setelah itu penulis menetapkan pembaca sebagai seorang laki-laki kemudian kembali lagi menjadi seorang perempuan. Buku ini hampir menyerupai buku religi yang mendorong pembaca bahwa pacaran itu tidak baik padahal hal tersebut tidak dibenarkan karena perspektif pembaca beraneka ragam. Buku ini juga kurang universal dalam upaya menyampaikan pesan filosofis-religius karena dengan banyak dan hanya mengutip ayat dari salah satu kitab agama tertentu yang mana kita tahu bahwa pembaca yang membeli berbagai agama.
ADVERTISEMENT
Buku ini sangat cocok untuk menyadarkan kita dalam melakukan kesalahan yang kita lakukan agar kita dapat memperbaiki supaya kita tidak cuman fokus ke hal cinta saja. Cinta bukan hal segalanya karena sesungguhnya cinta bukanlah tujuan akhir kita dalam hidup, ada hal yang lebih besar dari sekedar mengharap datangnya cinta yang seharusnya dari sekarang kita persiapkan kedatangannya yaitu hari setelah kematian. Seseorang yang masih labil dalam hubungan cinta jangan terlalu menjerumuskan dirinya dan menganggap dunia hanya tentang cinta, karena masih ada masa depan yang harus kita capai dan untuk seseorang yang belum menemukan jodoh jangan telalu memikirkan karena pada hakikatnya jodoh itu sudah diatur oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
Pereview
Novita Sari mahasiswa prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang