Konten dari Pengguna

Gaji Dokter di Indonesia: antara Tantangan, Realita, dan Harapan

Adinda Rahma
Saya mahasiswa kedokteran Indonesia angkatan 2022 dari UAD
9 November 2023 8:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dokter. Foto: Andrei_R/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dokter. Foto: Andrei_R/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun terakhir, pendapatan profesi seorang dokter di Indonesia selalu menjadi topik hangat untuk dibahas. Bagaimana tidak, dengan tingkat kesulitan pendidikan dan tanggung jawab yang besar, seorang dokter fresh graduate hanya digaji kurang lebih 1,1 juta rupiah saja setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, akses layanan kesehatan, kondisi kerja, pendidikan medis, dan kerja sama antara pemerintahan dengan sektor swasta, dianggap menjadi faktor penentu gaji yang didapatkan dari profesi ini.
Dilansir CNN Indonesia, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin; menuturkan perlunya menetapkan fixed salary untuk profesi dokter sehingga bagi dokter internship yang bertugas di daerah terpencil, tidak mengalami perbedaan dengan dokter yang bertugas di kota-kota besar.
Isu pendapatan dokter ini tentu memiliki pengaruh besar terhadap sistem kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dokter adalah ujung tombak sistem kesehatan, yang bertanggung jawab atas diagnosis, perawatan, dan pemulihan pasien. Kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan juga bergantung pada ketersediaan dan motivasi dokter dalam menjalani kariernya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, range pendapatan yang diperoleh juga berperan dalam prospek kerja calon lulusan kedokteran. Jika gaji yang diberikan rendah, jumlah tenaga medis yang akan melayani masyarakat mungkin akan menurun.
Sebaliknya, jika gaji dokter adil dan kompetitif, orang mungkin akan termotivasi untuk mengejar pendidikan dan melanjutkan karier mereka di bidang medis. Dampak yang lebih besar lagi, rendahnya gaji dokter di daerah pedalaman dapat menjadi hambatan nyata bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan yang sesuai dan berkualitas di tempat terpencil.
Ilustrasi dokter. Foto: PopTika/Shutterstock
Di Indonesia, penentuan gaji dokter adalah sebuah tantangan tanpa henti. Ada berbagai faktor yang memengaruhi isu ini. Yang pertama adalah perbedaan regional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki diversitas besar dalam tingkat harga, biaya hidup, dan akses layanan kesehatan di bermacam-macam wilayah.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang pada akhirnya menciptakan perbedaan signifikan antara gaji seorang dokter di perkotaan besar dengan dokter yang bekerja di wilayah terpencil. Kedua, sektor publik dan swasta. Pendapatan dokter di sektor publik dinilai lebih rendah daripada di sektor swasta. Faktor inilah yang menyebabkan persaingan dua sektor terkait untuk merekrut dan mempertahankan tenaga medis terbaik. Ketiga adalah spesialisasi.
Dokter yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu seringkali memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan dokter umum. Masalahnya, kelangkaan dokter spesialis menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah penduduk yang ditangani dengan dokter yang tersedia.
Masyarakat yang memilih berobat di dokter spesialis akan membayar jasa yang lebih tinggi imbas dari kelangkaan profesi tersebut. Hal inilah yang menciptakan perbedaan gaji seorang spesialisasi dengan dokter umum.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan yang sering muncul adalah sejauh mana gaji dokter harus ditingkatkan dan apakah dengan adanya peningkatan gaji tersebut, layanan dan akses kesehatan akan meningkat juga. Pada beberapa kasus, sedikitnya pendapatan yang diterima seorang dokter dapat dijadikan alasan untuk menaikkan biaya jasanya, sehingga biaya pengobatan dan perawatan kesehatan akan menjadi tidak terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.
Di samping itu, kenaikan insentif akan mengurangi kemungkinan mereka menerima suap atau hadiah dari perusahaan relasi atau fasilitas kesehatan lainnya, yang dapat memengaruhi kredibilitas mereka sebagai tenaga kesehatan.
Ilustrasi menerima gaji. Foto: Shutterstock
Sebagai tolak ukurnya, kita bisa membandingkan gaji yang diterima dokter di Indonesia dengan negara maju lainnya. Di Benua Amerika, Eropa, dan Australia, pendapatan dokter yang tinggi mencerminkan keberhasilan investasi mereka di bidang pendidikan sekaligus menunjukkan tingginya biaya hidup di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Bekerja di luar negeri bisa menjadi pengalaman baru dan tantangan besar sepanjang karier mereka sebagai dokter. Di sana, ada kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan baru dalam praktik medis.
Namun, sebelum memutuskan bekerja di luar negeri, alangkah baiknya untuk mempersiapkan diri dengan cara beradaptasi dengan budaya dan sistem kesehatan yang berbeda. Perbedaan tersebut harus dipahami agar calon dokter di sana dapat bekerja dengan efektif dan efisien.
Tidak lupa, faktor sosial dan lingkungan kerja di negara tujuan juga harus dipertimbangkan. Beberapa negara memiliki persaingan yang tinggi dalam bidang kesehatan dan memerlukan komitmen kuat agar karier dapat berkembang di sana.
Banyaknya keuntungan yang ditawarkan pada prospek kerja di luar negeri menyebabkan pemerintah perlu meningkatkan kesejahteraan dokter di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dokter termotivasi untuk terus memberikan pelayanan terbaiknya. Selain itu, masalah kesehatan yang ada di Indonesia bisa segera diberantas dengan sumber daya yang mumpuni.
ADVERTISEMENT