Konten dari Pengguna

Strategi Komunikasi Bencana dan Program Mitigasi dalam Menghadapi Tanah Longsor

Mauri Subandi
Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta yang gemar menulis dan membaca.
16 Oktober 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mauri Subandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: BPBD Kabupaten Tana Toraja
zoom-in-whitePerbesar
Foto: BPBD Kabupaten Tana Toraja
ADVERTISEMENT
Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang menjadi perhatian serius di Indonesia, khususnya di wilayah yang memiliki kondisi geografis dan iklim tertentu. Seperti halnya daerah Tana Toraja yang menghadapi bencana tanah longsor yang mengancam keselamatan warga. Bencana ini menjadi masalah yang cukup serius, terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi dan teknologi. Situasi ini menyulitkan masyarakat Tana Toraja untuk mendapatkan peringatan dini terkait bencana yang terjadi, sehingga diperlukannya penyesuaian cara penyampaian informasi kebencanaan agar lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Meskipun pemerintah daerah di Tana Toraja sudah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhenti menggunakan racun dalam pembukaan lahan, karena hal tersebut dapat meningkatkan resiko tanah longsor. Sudah adanya upaya dari pemerintah, tetapi komunikasi yang terjalin kepada masyarakat dinilai masih kurang efektif, dalam situasi ini tujuan dari komunikasi kebencanaan adalah memastikan masyarakat dapat menerima informasi ancaman tanah longsor dan mendorong partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana.
Strategi Komunikasi
Dalam strategi komunikasi penanggulangan bencana tanah longsor diterapkannya model komunikasi linear dan model komunikasi interaktif
1. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini digunakan dalam strategi komunikasi yang berfokus pada penyampaian informasi satu arah yang cepat dan efektif, tanpa adanya timbal balik. BPBD sebagai pengirim pesan bertanggung jawab dalam menyamapikan peringatan dini, langkah mitigasi, dan panduan evakuasi kepada masyarakat. Namun, tantangan dari komunikasi ini adalah menyusun pesan yang jelas dan mudah dipahami masyarakat dan akses teknologi.
ADVERTISEMENT
2. Model Komunikasi Interaktif
Digunakannya model komunikasi interaktif ini untuk menyempurnakan model komunikasi linear. Dalam model ini, adanya timbal balik antara pengirim dan penerima pesan. Dalam konteks penanggulangan bencana, model ini sangat penting dalam melibatkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, dimana baik pemerintah dan masyarakat bisa saling berkomunikasi dan mendapatkan umpan balik.
Program Mitigasi
Pembuatan program edukasi dan konten terkait mitigasi bencana tanah longsor dapat melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, dan Youtube. Dengan menyebarkan konten yang memberikan pengetahuan serta mengajarkan tentang cara menghadapi bencana dan langkah yang harus mereka lakukan untuk menghadapi bencana, memberikan kesadaran masyarakat untuk kesiapsiagaan mereka terhadap bencana. Selain itu, membuka sesi diskusi dengan masyarakat dilakukan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari masyarakat tentang kebutuhan mereka dalam mitigasi serta kesiapsiagaan ini.
ADVERTISEMENT