news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenali Trust Issue dan Cara Mengatasinya

Aurora Ruth Praticia Sagala
Mahasiswi S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP)
Konten dari Pengguna
25 Januari 2023 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurora Ruth Praticia Sagala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Masalah Kepercayaan. Foto : https://www.pexels.com/search/trust%20issue/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Masalah Kepercayaan. Foto : https://www.pexels.com/search/trust%20issue/
ADVERTISEMENT
Ketika Anda sedang menjalin suatu hubungan bersama orang lain, apakah Anda selalu merasa curiga kepada orang itu? Apakah Anda selalu berpikir bahwa orang lain mempunyai niat yang buruk terhadap Anda? Apakah Anda pernah berpikir bahwa setiap orang akan mengabaikan Anda atau bahkan meninggalkan Anda sendirian?
ADVERTISEMENT
Jika ciri-ciri di atas sedang Anda alami, maka kemungkinan Anda sedang mengalami masalah kepercayaan atau trust issue.
Mengenali Trust Issue
Trust (kepercayaan) diartikan sebagai mempercayai atau mengandalkan orang lain karena merasa aman dan memiliki keyakinan bahwa orang tersebut tidak akan menyakiti kita dan mengabaikan kita.
Trust issue adalah suatu masalah ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya terhadap orang lain. Pada umumnya trust issue sering dialami oleh remaja sampai orang dewasa. Masalah kepercayaan ini dialami ketika seseorang memiliki kenangan buruk yang sulit dilupakan atau menyakitkan.
Contoh trust issue: Putri mempunyai seorang pacar bernama Putra. Namun Putri selalu curiga kepada Putra, Putri merasa bahwa Putra memiliki wanita lain selain dia. Putri selalu memeriksa HP Putra, membaca chat pribadinya, membaca chat Instagram-nya, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya Putra merasa risih dengan hal tersebut. Terlebih alasan Putri melakukan hal itu karena ia selalu teringat akan masa lalunya yang pernah diselingkuhi oleh mantan pacarnya. Hal tersebut mengakibatkan Putri tidak pernah percaya kepada Putra.
Itu adalah salah satu contoh trust issue di dalam hubungan asmara. Sering kali, kenangan buruk yang dialami seseorang sebagai penghalang untuk mempercayai orang lain. Seseorang yang memiliki trust issue cenderung mempunyai pandangan yang pesimistis terhadap orang lain. Seseorang dengan trust issue selalu beranggapan bahwa orang lain memiliki niatan buruk. Padahal, tidak semua orang memiliki niatan buruk terhadap kita.
Mengapa Bisa Terkena Trust Issue ?
Setiap orang memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda-beda. Masalah kepercayaan bisa mengarah ke emosi yang negatif dan jika terus-menerus akan menyebabkan kelelahan fisik dan emosi.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa faktor mengapa seseorang sulit mempercayai orang lain, antara lain
1. Pengkhianatan dalam suatu hubungan
Pengkhianatan sering dialami dalam pertemanan, hubungan asmara, bahkan keluarga. Akibat dari pengkhianatan ini dapat menyebabkan trauma pada orang yang mengalaminya, dan juga dapat memberikan dampak pada hubungan seseorang di masa depan.
2. Pengalaman hidup yang negatif
Pengalaman di masa lalu bisa sangat berdampak untuk masa sekarang. Apabila seseorang mengalami kekecewaan, pengkhianatan, rasa sakit di masa kecilnya, maka hal tersebut bisa berdampak saat dewasa.
Trust issue atau masalah kepercayaan tentunya memiliki dampak pada kehidupan seseorang. Merasa kesepian, banyak pikiran, tidak memiliki hubungan yang baik terhadap orang lain adalah beberapa dampak yang akan dialami oleh seseorang yang memiliki trust issue. Seseorang dengan trust issue juga rentan terhadap depresi, kecemasan bahkan PTSD (Post Traumatic Stress Disorders). Hal ini bisa memicu dampak psikologis yang negatif jika tidak segera diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Tips Mengatasi Trust Issue
1. Mengikhlaskan Pengalaman Buruk
Mengikhlaskan kenangan yang buruk memang tidak mudah. Normal jika kita merasa marah, sedih dan kecewa. Tetapi, kita tidak boleh terus bersedih masih ada hari esok yang harus dihadapi. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan, jadikan pengalaman buruk tersebut sebagai pembelajaran supaya lebih siap menghadapi masa depan. Cobalah untuk menerima masa lalu dan menyambut masa depan.
2. Lakukan Sesuatu yang Seru
Setelah kita bisa mengikhlaskan pengalaman buruk dan dapat menerima masa lalu. Hal selanjutnya adalah dengan melakukan hal yang menyenangkan seperti bermain alat musik, olahraga, memancing, memasak, dan lain-lain. Lakukan semua hal yang memberikan dampak positif untuk masa depan kita.
Tips di atas memang bukan hal yang mudah untuk diterapkan. Tetapi, jika kita yakin dan percaya,maka itu akan berhasil. Tidak harus terburu-buru untuk berubah, bisa dimulai dengan langkah yang kecil (baby steps).
ADVERTISEMENT
Aurora Ruth Praticia Sagala, Mahasiswi Institut Teknologi Telkom Purwokerto