Konten dari Pengguna

Menelaah Tatakelola Hubungan Tegang Iran dan Israel

Landy Zamahsyarie Alit
Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Udayana
22 Oktober 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Landy Zamahsyarie Alit tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Manajemen Konflik Internasional demi Mencegah Eskalasi Perang Global

Bagaimana  jika pemimpin negara Iran dan Israel saling berunding? .Ilustrasi Pribadi dibuat dengan deep ai generator.
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana jika pemimpin negara Iran dan Israel saling berunding? .Ilustrasi Pribadi dibuat dengan deep ai generator.
ADVERTISEMENT
Tatakelola hubungan tegang Iran dan Israel memiliki sejarah yang cukup mengejutkan. Tidak banyak yang tahu, Iran dan Israel sempat menjalin hubungan diplomatik yang supportif pada masa Dinasti Shah Phalavi (1925-1979). Hubungan itu berakhir pada Revolusi Islam 1979 saat Iran turut sepakat dengan negara kawasan timur tengah lainnya, bahwa Israel adalah negara penindas (Wirayudha, 2024).
ADVERTISEMENT
Saat ini, konflik yang terjadi antara Iran dan Israel sudah memasuki tahap perang langsung. Serangan missil Iran menjasi penanda dimulainya percikan peperangan.

Alasan Iran mengirim missil ke Israel

Minggu 14 April 2024 merupakan klimaks dari linimasa sejarah untuk konflik Iran dan Iseael. Secara mendadak, Iran mengirimkan ratusan drone dan serangan rudal ke kawasan Israel (Prasetyo, 2024). Persoalan ini sangat kompleks dan melibatkan banyak komponen, termasuk didalamnya penindasan terhadap Palestina, dan keikapuasan Iran atas kontradiksi negara Arab Saudi yang kurang memihak Palestina.
Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Bukan tanpa alasan, serangan tersebut dipicu oleh serangan pengeboman gedung Konsuler Kedutaan Besar Iran di Suriah pada 1 April 2024. Terdapat 16 korban jiwa pada pengeboman itu, termasuk didalamnya pemimpin Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) jenderal Iran yakni Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan perwira tinggi lainnya, serta Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi wajah Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi. dibuat oleh deep.ai
Selain karena korban jiwa yang timbul dari pihak pejabat militer Iran yang disebutkan sebelumnya, konflik ini dipicu oleh rasa empati terhadap korban palestina. Otoritas Iran menyebutkan akan berhenti jika Israel juga menghentikan operasi militernya ke Palestina (Prasetyo, 2024).

Dampak Konflik

Dalam suatu jurnal, terdapat peneliti yang menyatakan demikian :
yang dimaksudkan jurnalis sebelumnya ini sejalan dengan pemaparan dari sekretariat RI. Ringakasnya, perang ini akan beedampak pada⁰
1. Naiknya harga pasokan minyak bumi akibat jalur perdaganhan yang terhalang. Kemudian timbul efek domino dalam kenaikan harga bahan bakar minyak di Imdonesia. Jikalau kenaikan harga ini berlanjut dan memberatkan masyarakat, maka daya beli akan turun. titik akhie akan timbul inflasi.

Andil Iran dalam Konflik Israel Palestina

Setelah menyetujui bahwa Israel adalah antagonis dalam kawasan timur tengah, muncullah berbagai pergerakan daei Israel. Yang terbarukan ialah organisasi seperti Hamas dan Fatah sebahai unit berdenjata yang berasal dari Iran, terlibat dalam konfli Israel-Palestina dalam beberapa tahun terakhir. Kedua organisasi ini berdiri untuk membela Palestina. Namun, kedua organisasi ini sulit searah sebelum akhirnya disatukan oleh pihak ketiga. Intinya, Iran konsisten untuk mendukung kebebasan Palestina daei jeratan Israel.
ADVERTISEMENT

Refleksi Sejarah : Perang Dingin

Namun, akar dari konflik ini juga perlu ditelaah lebih lanjut. Soalnya, konflik antara kawasan ini hampir sama hal nya dengan masa perang dingin. Kedua negara yang berkonflik ini tidak lebih dari sekedar boneka.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Israel mendapat backingan dari Eropa, termasuk didalamnya Amerika Serikat. Namun, Iran sendiri baru baru ini memiliki hubungan baik dengan China. Hal ini ditandai semenjak Hamas dan Fatah mulai berkompromi berkat mediasi China. Secara tidak langsung Iran sebagai negara pengampung memiliki backingan dari China. Hal ini cukup didukung oleh tergabungnya Iran dalam kerjasama ekonomi BRICS berkat Inisiasi dari China dan Rusia (Shokri, 2024).
Maka, dapat diartikan bahwa konflik ini sangat berkaitan erat dengan negara penyokong yakni blok China maupun USA. Merekalah yang memunculkan kepercayaan diri untuk saling berseteru di kawasan timur tengah dan semakin berani beradu misil. Tidak mengherankan apabila ketegangan Iran dan Israel ini mengulangi hal yang sama pada saat perang dingin.
ADVERTISEMENT

Manajemen Konflik

Baik Iran maupun Israel perlu melakukan inisiasi dalam mengelola konflik ini. Gencatan senjata menjadi persoalan penting untuk dapat mengawali perdamaian, meski hanya sementara. Teori perdamaian juga menjelaskan bahwa gencatan senjata hanyalah solusi sementara dalam mengelola konflik. Perlu tindakan lebih komprehensif seperti kerjasama antar negara di kawasan timur Tengah, hingga komitmen utuh antara Israel dan Negara oposisi untuk menghentikan tindakan yang berpotensi perang besar, dan pembantaian massal.
Tabel Perdamaian negatif dan positif, langsung, struktural, budaya. dikutip dari Jurnal oleh Penny Kurnia Putri. Manajemen Konflik dan Resolusi Konflik: Sebuah Pendekatan Terhadap Perdamaian.

Langkah Lebih Lanjut

Bagaimana langkah lebih lanjut untuk kasus ini? Jawabannya tidak terlepas dari Diplomasi. Penyertaan pihak ketiga dalam proses diplomasi diperlukan untuk dapat menghubungkan kedua belah pihak. Perlu adanya pihak netral yang dapat mewadahi konflik antara keduanya. Indonesia menjadi salah satu opsi yang memungkinkan sebagai negara non-blok.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Hermawan, Y. P. (2024, April 16). Di Balik Serangan Iran ke Israel: Retaliasi, Strategi Konsolidasi Proksi atau Citra Domestik? https://pacis.unpar.ac.id/di-balik-serangan-iran-ke-israel-retaliasi-strategi-konsolidasi-proksi-atau-citra-domestik/?__im-gvQBjdsF=1014143693044715387. https://pacis.unpar.ac.id/di-balik-serangan-iran-ke-israel-retaliasi-strategi-konsolidasi-proksi-atau-citra-domestik/?__im-gvQBjdsF=10141436930447153
Putri, P. K. (2024). Manajemen Konfli dan Resolusi Konflik: Sebuah Pendekatan Terhadap Perdamaian.
Sipayung, R. S. G. S. (2024). Menghadapi Dampak Konflik Iran-Israel: Strategi dan Implikasi bagi Indonesiasetkab.go.id/menghadapi-dampak-konflik-iran-israel-strategi-dan-implikasi-bagi-indonesia/
Suhayatmi, Rahmatulummah, A., Resky, S. A. (2024). Eskalasi Konflik Iran-Israel di Damaskus: Implikasi terhadap Stabilitas Keamanan Regional dan Global
Shokri, U. (2024, Januari 2). Iran Becomes A Member Of BRICS, With Hopes And Challenges. Dikutip dari https://www.iranintl.com/en/202401020918
Wirayudha, R. (2024, April 15). Selintas Hubungan Iran dan Israel. Dikutip dari https://historia.id/politik/articles/selintas-hubungan-iran-dan-israel-PeMEE/page/1