Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap Perekonomian Indonesia

Maulyta Fadilla
Mahasiswa Politeknik Statistika STIS
Konten dari Pengguna
10 Desember 2022 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maulyta Fadilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: canva
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang kaya. Salah satu sumber daya alam yang keberadaannya melimpah di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain adalah hasil pertambangan dan penggalian.
ADVERTISEMENT
Sektor pertambangan dan penggalian Indonesia merupakan salah satu sektor yang mendorong roda perekonomian dan pembangunan negara. Namun, produksi batubara, emas, konsentrat tin, dan bijih nikel mengalami penurunan pada tahun 2020. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya bauksit dan konsentrat tembaga yang mengalami kenaikan produksi di tahun 2020.
Turunnya produksi sektor pertambangan dan penggalian dapat menyebabkan menurunnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian Indonesia. Pertumbuhan perekonomian Indonesia sendiri dapat dilihat melalui salah satu indikator ekonomi makro yaitu PDB (Produk Domestik Bruto) pada tingkat nasional dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) pada tingkat regional/provinsi (Putri et al., 2020). PDB/PDRB merupakan suatu nilai yang menggambarkan keseluruhan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Dengan memanfaatkan data PDB yang berasal dari BPS, dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana peran kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian Indonesia. Hasil dari analisis ini nantinya diharapkan dapat memberikan saran kepada pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dari hasil pertambangan dan penggalian, dimana sektor ini juga termasuk ke dalam sektor tunggal penyumbang PDB terbesar di Indonesia.
Berikut merupakan data yang kami gunakan untuk melakukan analisis:
Sumber: Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS)
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, nilai yang signifikan terhadap PDB dari sektor Pertambangan dan Penggalian yang mempengaruhi kenaikan dari PDB total adalah nilai PDB Pertambangan Batubara dan Lignit. Hal ini juga terlihat dari data di atas yang mana nilai dari PDB subsektor Pertambangan Batubara dan Lignit cenderung mengalami peningkatan. Selain itu, nilai PDB nasional Indonesia dari tahun 2017 hingga 2021 juga mengalami peningkatan. Oleh karena itu, nilai PDB subsektor Pertambangan Batubara dan Lignit memiliki kecenderungan untuk berpengaruh secara aktif terhadap peningkatan nilai PDB nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut merupakan grafik Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap Perekonomian Indonesia:
Sumber: Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS)
Berdasarkan gambar di atas, Kontribusi subsektor pertambangan minyak, gas, dan panas bumi terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2020 memang mengalami penurunan. Namun, apabila dilihat dari laju pertumbuhan triwulanan PDB-nya pada gambar 2, subsektor pertambangan minyak, gas, dan panas bumi mengalami pertumbuhan yang fluktuatif mulai dari triwulan I hingga triwulan IV. Selain itu, Pertambangan dan penggalian yang selama ini dianggap sebagai salah satu sektor besar ternyata hanya mampu berkontribusi terhadap PDB sebesar 7,39% pada tahun 2021. Kontribusi pertambangan minyak, gas, dan panas bumi terhadap PDB mengalami penurunan sebesar 0,20% pada tahun 2021. Begitu juga dengan kontribusi pertambangan dan penggalian lainnya yang menurun sebesar 0,03%.
ADVERTISEMENT