Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
27 Ramadhan 1446 HKamis, 27 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Matematika Itu Sulit atau Kita yang Belum Menemukan Cara yang Tepat?
24 Maret 2025 15:36 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Maulidatus Syfa Mufidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya matematika, manusia tidak hanya dilatih untuk berpikir logis, kritis, dan sistematis, tetapi juga menjadi solusi dalam mengatasi berbagai masalah di kehidupan sehari-hari (Muzaini et al., 2021). Akan tetapi, sebagian besar pelajar Indonesia menganggap matematika sebagai ilmu yang sulit dipahami, kurang menarik, hanya sebatas menghitung angka, banyak rumus dan simbol, bahkan dianggap kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hasil survei oleh Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 juga menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat 66 dari 81 negara dengan skor rata-rata kemampuan matematika adalah 366.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah benar matematika itu sulit atau kita yang belum menemukan cara yang tepat? Terkadang, kesulitan dalam mempelajari matematika bukan disebabkan karena konsepnya sendiri, bisa jadi dari cara penyampaian yang kurang sesuai dengan gaya belajar setiap individu. Persepsi awal yang kurang bagus juga jelas akan memengaruhi kemampuan penguasaan matematika dikarenakan sudah terlebih dahulu tidak tertarik untuk memahami pelajaran matematika. Dengan metode belajar yang tepat, latihan soal yang cukup, dan mindset yang positif, bukan suatu hal yang mustahil matematika bisa menjadi mata pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Artikel ini akan mengajak kita semua untuk melihat matematika dari sudut pandang yang berbeda. Kita akan menelaah lebih dalam mengenai faktor-faktor yang membuat matematika terasa sulit dan bagaimana metode pembelajaran yang tepat supaya setiap orang dapat mempelajari matematika dengan lebih mudah dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Mengapa Matematika Terasa Sulit?
Masalah kesulitan belajar memang umum sekali terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai kesulitan siswa dalam menerima informasi terkait pelajaran di sekolah (Nurul & Een, 2018). Banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, salah satunya dalam pelajaran matematika.
Ada beberapa alasan yang membuat pelajaran matematika terasa rumit:
• Kompleksitas Konsep yang Abstrak
Matematika identik dengan sifatnya yang abstrak dan hierarkis sehingga diperlukan pemahaman konsep yang baik. Seringkali matematika tidak disajikan secara tersurat, berbeda dengan mata pelajaran lain yang lebih konkret. Di dalam matematika, banyak konsep seperti bilangan atau limit yang sulit di bayangkan tanpa adanya pemahaman mendalam. Oleh karena itu, pemahaman konsep yang baik akan memberikan pengaruh dalam memahami konteks yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
• Metode Belajar yang Tidak Sesuai Kebutuhan
Gaya belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman konsep matematika, gaya belajar yang berbeda akan memberikan pemahaman konsep yang berbeda juga. Gaya belajar yang cenderung monoton dan hanya berfokus pada hafalan tanpa memahami konsep, cenderung membuat suasana belajar membosankan dan sulit menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, masih banyak sekolah yang menggunakan metode pembelajaran tradisional dengan menjelaskan teori dan latihan soal tanpa mengeksplorasi konsep belajar secara mendalam.
• Ketakutan terhadap Kesalahan
Ketakutan untuk melakukan kesalahan seringkali menghambat proses belajar dan pengembangan diri seseorang. Seseorang yang mengalami sindrom takut salah biasanya menunjukkan gejala seperti menunda-nunda, enggan berbicara di kelas, dan menghindari tantangan. Mereka khawatir akan mendapatkan teguran, kritik, atau hukuman apabila melakukan kesalahan.
ADVERTISEMENT
• Kurangnya Latihan yang Konsisten
Berbeda dengan mata pelajaran lain yang cukup dengan hafalan, matematika perlu banyak latihan soal supaya konsep-konsep materinya dapat dipahami dengan baik. Terkadang, jika seseorang belum paham konsep dasar matematika, ia akan malas untuk mengerjakan banyak soal latihan karena merasa kesulitan dalam mengerjakannya. Kebanyakan siswa merasa cukup hanya dengan menghafal rumus tanpa memahami cara penggunaannya untuk berbagai kondisi.
• Tidak Tahu Fungsi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
Kebanyakan orang belajar matematika mengenai konsep, rumus, dan menyelesaikan soal tanpa paham fungsi suatu materi dalam kehidupan sehari.hari. Kurangnya pemahaman dalam pengaplikasian materi di kehidupan nyata membuat seseorang merasa tidak begitu penting untuk menguasai materi tersebut. Alangkah baiknya, saat mempelajari suatu materi, dicari tahu juga hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Metode yang Tepat dalam Belajar Matematika
Meskipun matematika sering dianggap sulit, bukan berarti tidak bisa diatasi. Terdapat banyak cara agar siapa pun dapat menguasai matematika dengan lebih baik.
Berikut ini beberapa cara yang efektif dilakukan:
• Memahami Konsep Dasar Sebelum Melangkah Lebih Jauh
Kesulitan dalam belajar matematika kebanyakan terjadi karena seseorang belum benar-benar memahami konsep dasarnya dan langsung beralih ke materi yang lebih kompleks. Materi matematika saling berkesinambungan dari jenjang pendidikan awal hingga lanjut. Maka dari itu, penting untuk seseorang memahami konsep matematika dengan baik supaya memudahkan dalam belajar matematika.
• Menerapkan Gaya Belajar yang Sesuai
Setiap orang pastinya memiliki gaya belajarnya masing-masing. Beberapa orang mungkin lebih suka belajar dengan melihat gambar atau diagram (visual), sedangkan yang lainnya lebih suka belajar dengan mendengarkan materi (auditori) atau bahkan langsung mempraktikkan konsep yang dipelajari (kinestetik). Dengan menemukan gaya belajar yang sesuai, seseorang akan lebih mudah memahami matematika.
ADVERTISEMENT
• Mengubah Mindset terhadap Matematika
Pola pikir sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar dan pengembangan diri seseorang. Jika seseorang berpikir bahwa ia tidak ahli di bidang matematika, maka kemungkinan besar ia juga akan kesulitan dalam belajar. Namun, sebaliknya jika seseorang berpikir bahwa matematika bisa ditaklukkan dengan percaya diri dan usaha yang cukup, maka pikiran seseorang akan lebih terbuka untuk mencoba berbagai metode belajar yang sesuai dengan dirinya. Perlu dipami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, bahkan orang sukses juga pernah mengalami kegagalan sebelum mencapai keberhasilan.
• Perbanyak Latihan dan Konsisten
Latihan yang terarah dan berulang-ulang akan sangat berpengaruh dalam belajar matematika. Latihan yang dimaksud bukan hanya mengerjakan soal sebanyak-banyaknya, tetapi juga memahami konsep dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan setiap soalnya.
ADVERTISEMENT
• Menerapkan Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
Seringkali, seseorang hanya fokus dalam memahami materi, rumus dan menyelesaikan soal. Tanpa disadari bahwa kita sering bersinggungan dengan penerapan matematika di kehidupan sehari-hari. Dengan mengaitkan matematika sesuai situasinya, seperti menghitung total belanja dan lainnya, seseorang akan lebih paham relevansi dan manfaat matematika bukan hanya sekadar mata pelajaran.
Kisah Inspiratif: Dulu Takut, Kini Mahir
Siapa sih yang tidak kenal dengan Jerome Polin, seorang content creator sekaligus mahasiswa lulusan Waseda University Jepang. Jerome Polin dikenal sebagai seseorang yang pandai di bidang akademik, terutama matematika. Siapa sangka bahwa pada awalnya Jerome sama seperti kita yang tidak terlalu menyukai pelajaran matematika. Ia juga pernah mengalami kesulitan belajar, tetapi dengan tekad yang kuat dan strategi yang tepat hingga akhirnya ia bisa berhasil menguasai matematika dan bahkan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Waseda University Jepang di bidang Mathematical Engineering.
ADVERTISEMENT
Salah satu pesan dari Jerome Polin yang perlu diingat “Yang paling penting adalah kamu tidak menyerah walaupun usahamu tidak langsung membuahkan hasil. Jika terus berusaha dan bersabar, suatu hari nanti kamu akan merasakan manisnya perjuanganmu”.
Kisah Jerome Polin menjadi bukti bahwa matematika tidak hanya bisa dikuasai oleh mereka yang mempunyai bakat alami, tetapi juga oleh siapapun yang memiliki tekad, strategi yang tepat, ketekunan, dan pola pikir yang positif.
Matematika sering kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit, tetapi pada kenyataannya kesulitan tersebut bisa diatasi dengan metode yang tepat. Seperti yang ditunjukkan dalam kisah inspiratif seorang Jerome Polin, pemahaman matematika bukan hanya terkait bakat semata, tetapi tentang bagaimana cara kita berlatih dan belajar.
ADVERTISEMENT
Kesulitan dalam mempelajari matematika seringkali berasal dari metode pembelajaran yang kurang efektif, kurangnya latihan, serta pola piker yang negatif. Namun, dengan metode belajar yang tepat, latihan yang konsisten, dan pola pikir yang positif, siapa pun bisa menaklukkan dan menguasai matematika.
Jadi, pertanyaannya bukan lagi “Apakah matematika itu sulit?”, melainkan “Sudahkah kita menemukan cara belajar yang paling tepat?”. Mari ubah cara pandang kita terhadap matematika, eksplorasi metode belajar yang efektif, dan temukan banyak cara lainnya yang membuat kita lebih memahami ilmu matematika ini.
Referensi:
Amalia, N., & Een, U. (2018). Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Attadib Journal Of Elementary Education, 3(2), 123-133.
Lestari, R., Habibi., & Syaiful, B. (2024). Student Perceptions of Mathematics Subjects (Case Study of Grade VI Students of SD Negeri 03 Gumay Ulu). Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 21-28.
ADVERTISEMENT
http://dx.doi.org/10.58222/JURIP.v3i1.777
Muzaini, M., Hasbi, M., & Nasrun, N. (2021). The Role of Students’ Quantitative Reasoning in Solving Mathematical Problems Based on Cognitive Style. Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 3(2), 87-98.
https://doi.org/10.30736/voj.v3i2.380
Maulidatus Syfa Mufidah, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Untirta