Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Spesimen ke Diagnosis: Langkah Menarik ATLM di Laboratorium Patologi Antomi
1 Januari 2025 16:09 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Pinkan Halwatus Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laboratorium di Rumah Sakit ada berapa sih? Kan sama-sama menganalisis penyakit lalu apa bedannya? Apasih Laboratorium Patologi anatomi itu? Apa Bedannya Patologi Anatomi dan Patologi Klinik?
Laboratorium di rumah sakit memiliki berbagai jenis yang berfungsi untuk mendukung diagnosis dan pengobatan penyakit. Secara umum, laboratorium ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: laboratorium klinik dan laboratorium patologi.
ADVERTISEMENT
Laboratorium Patologi Anatomi adalah unit yang khusus menangani analisis jaringan tubuh. Di sini, spesimen yang diambil dari pasien diproses untuk membuat preparat yang akan diperiksa secara mikroskopis. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kelainan atau penyakit, terutama yang berkaitan dengan tumor atau kanker.
Laboratorium Patologi Anatomi adalah unit yang khusus menangani analisis jaringan tubuh. Di sini, spesimen yang diambil dari pasien diproses untuk membuat preparat yang akan diperiksa secara mikroskopis. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kelainan atau penyakit, terutama yang berkaitan dengan tumor atau kanker.
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) memegang peranan penting dalam laboratorium patologi anatomi. Mereka bertanggung jawab untuk memproses spesimen dengan benar, memastikan kualitas hasil pemeriksaan, serta bekerja sama dengan dokter spesialis patologi dalam memberikan diagnosis yang akurat. Tanpa ATLM, proses diagnostik akan terhambat, yang dapat berdampak pada penanganan pasien. Dengan demikian, laboratorium di rumah sakit memiliki peran yang sangat vital dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, dengan setiap jenis laboratorium memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
Tujuan artikel “Dari Spesimen ke Diagnosis: Perjalanan Menarik ATLM di Laboratorium Patologi Anatomi” adalah untuk menjelaskan peran penting Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dalam proses diagnostik di laboratorium patologi anatomi. Artikel ini akan menggambarkan cara spesimen diproses menjadi diagnosis akurat, serta menyoroti langkah-langkah pengolahan spesimen, kualitas, dan akurasi hasil laboratorium. Pembaca akan belajar menghargai kontribusi ATLM dalam meningkatkan keselamatan pasien dan efektivitas pengobatan melalui diagnosa yang tepat.
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) memegang peranan penting dalam laboratorium patologi anatomi. Mereka bertanggung jawab untuk memproses spesimen dengan benar, memastikan kualitas hasil pemeriksaan, serta bekerja sama dengan dokter spesialis patologi dalam memberikan diagnosis yang akurat. Tanpa ATLM, proses diagnostik akan terhambat, yang dapat berdampak pada penanganan pasien. Dengan demikian, laboratorium di rumah sakit memiliki peran yang sangat vital dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, dengan setiap jenis laboratorium memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
Proses kerja Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di laboratorium patologi anatomi dimulai dari penerimaan spesimen hingga diagnosis sebagai berikut:
1. Penerimaan Spesimen: ATLM menerima spesimen dari dokter, memastikan kelayakan dan mencatat informasi penting untuk administrasi.
2. Pengolahan Spesimen: Spesimen kemudian difiksasi untuk mempertahankan struktur sel, dilanjutkan dengan pematangan dalam parafin, dan pemotongan menjadi sediaan tipis
3. Pewarnaan: Sediaan yang telah dipotong diwarnai menggunakan teknik pewarnaan khusus (seperti Hematoxylin dan Eosin) untuk memvisualisasikan sel dan jaringan di bawah mikroskop.
4. Analisis Mikroskopis: Setelah pewarnaan, sediaan diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit berdasarkan penampilan seluler.
5. Pelaporan Hasil: Hasil analisis dicatat dan dilaporkan kepada dokter pengirim untuk menentukan langkah perawatan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Proses pengolahan spesimen di laboratorium patologi anatomi terdiri dari tiga tahapan utama:
1. Fiksasi: Spesimen jaringan direndam dalam cairan fiksatif, seperti formalin, untuk mencegah autolisis dan mempertahankan struktur sel.
2. Pemotongan: Jaringan yang telah difiksasi dipotong menjadi irisan tipis (sekitar 2 mikron) menggunakan microtome untuk memudahkan pemeriksaan mikroskopis.
3. Pewarnaan: Irisan jaringan diwarnai dengan teknik seperti Hematoxylin dan Eosin (H&E) untuk meningkatkan kontras dan membantu identifikasi kelainan.
Teknik yang digunakan dalam analisis sitopatologi:
1. Pengambilan Sampel: Menggunakan metode seperti Pap smear atau aspirasi jarum halus untuk mendapatkan sel dari cairan atau jaringan.
2. Pewarnaan: Sel-sel dioleskan pada slide dan diwarnai untuk analisis mikroskopis.
3. Pemeriksaan Mikroskopis: Sel diperiksa untuk menentukan jumlah, jenis, dan kelainan yang ada.
ADVERTISEMENT
Inovasi dan Teknologi dalam Patologi Anatomi
1. Penggunaan Teknologi Canggih dalam analisis:
- Sistem Patologi Digital: Teknologi seperti Whole Slide Imaging (WSI) dan mikroskop virtual memungkinkan patolog untuk bekerja dengan gambar resolusi tinggi dari sampel jaringan secara elektronik, meningkatkan efisiensi dan kolaborasi jarak jauh.
- Artificial Intelligence (AI): AI digunakan untuk mendeteksi kelainan, seperti metastasis kanker, dengan akurasi yang lebih tinggi. Kombinasi antara AI dan dokter spesialis patologi telah menunjukkan penurunan kesalahan diagnosis.
2. Dampak inovasi terhadap akurasi diagnosis.
-Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan: Teknologi digital dan AI mempercepat proses diagnosis, memungkinkan rekomendasi medis yang lebih cepat dan akurat.
- Konsistensi dalam Interpretasi: Penggunaan AI mengurangi variabilitas dalam interpretasi slide patologi, sehingga menghasilkan diagnosis yang lebih konsisten.
ADVERTISEMENT
Contoh kasus nyata yang menunjukkan perjalanan spesimen hingga diagnosis.
Studi Kasus: Perjalanan Spesimen hingga Diagnosis Karsinoma Lambung
Dalam penelitian yang dilakukan di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit di Palembang, sebuah kasus nyata mengenai karsinoma lambung dianalisis. Seorang pasien yang mengalami gejala seperti nyeri perut dan penurunan berat badan menjalani pemeriksaan endoskopi, di mana jaringan lambung diambil untuk analisis histopatologi.
Proses:
1. Penerimaan Spesimen: Jaringan lambung yang diambil dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
2. Pengolahan: ATLM memproses spesimen melalui fiksasi dalam formalin, pemotongan tipis, dan pewarnaan dengan Hematoxylin dan Eosin (H&E).
3. Analisis: Dokter spesialis patologi melakukan pemeriksaan mikroskopis dan menemukan adanya adenokarsinoma.
Hasil dan Dampak: Hasil diagnosis menunjukkan bahwa pasien menderita karsinoma lambung. Informasi ini memungkinkan dokter untuk merencanakan terapi yang tepat, seperti kemoterapi atau operasi lebih lanjut. Diagnosis yang akurat sangat penting untuk meningkatkan prognosis pasien dan memberikan perawatan yang efektif, sehingga berdampak positif pada kualitas hidupnya.
ADVERTISEMENT
Kasus ini menyoroti pentingnya peran ATLM dalam memastikan bahwa setiap langkah dari spesimen hingga diagnosis dilakukan dengan akurat dan efisien.
Kesimpulan
Peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dalam proses diagnostik di laboratorium patologi anatomi sangatlah penting. ATLM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa spesimen jaringan diproses dengan benar, mulai dari fiksasi hingga analisis mikroskopis. Dengan keterampilan dan pengetahuan mereka, ATLM berkontribusi secara signifikan terhadap akurasi diagnosis, yang berdampak langsung pada pengobatan dan perawatan pasien.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan inovasi dalam bidang patologi, diharapkan bahwa peran ATLM akan semakin berkembang. Penggunaan teknologi canggih seperti Artificial Intelligence dan sistem patologi digital diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam diagnosis. Harapan ini mencakup peningkatan pelatihan dan kompetensi ATLM agar dapat beradaptasi dengan perkembangan terbaru, sehingga mereka dapat terus memberikan kontribusi yang optimal dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT