Konten dari Pengguna

Kurangi Limbah: Manfaatkan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Media Tanam Hidroponik

Nada Salma Ardita Murti
Mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang
7 Februari 2024 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nada Salma Ardita Murti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa TIM I KKN UNDIP Tahun 2023/2024 Laksanakan Program Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Keden
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa TIM I KKN UNDIP Tahun 2023/2024 Laksanakan Program Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Keden
ADVERTISEMENT
Klaten, 26 Januari 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan pertanian.
ADVERTISEMENT
Limbah sabut kelapa adalah sisa hasil pengupasan buah kelapa yang memiliki tekstur keras dan berserat. Limbah sabut kelapa yang ada di Desa Keden sejauh ini terlihat hanya ditumpuk saja dan berakhir dibakar. Sabut kelapa tergolong sebagai limbah organik yang dapat terurai secara alami, namun proses penguraiannya tidak secepat limbah organik lain seperti sisa sayur atau buah-buahan.
Kegiatan Penanaman Hidroponik Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Keden
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN dari berbagai jurusan di UNDIP, yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk menciptakan solusi inovatif. Mereka melibatkan diri dalam pengolahan limbah sabut kelapa sebagai alternatif media tanam hidroponik, yang dapat mengurangi penggunaan tanah dan memanfaatkan sumber daya secara efisien.
ADVERTISEMENT
Pemaparan materi hidroponik ini dilaksanakan bersama dengan Ibu-Ibu PKK Desa Keden, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Metode pelaksanaannya adalah dengan pelatihan dan pendampingan kepada Ibu-Ibu PKK melalui Hidroponik dengan media limbah sabut kelapa. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat dan lembaga pendidikan lainnya untuk mengembangkan solusi inovatif demi keberlanjutan pertanian di Indonesia.