Konten dari Pengguna

Tradisi Ngobeng : Menghidangkan Makanan dalam Kegiatan Adat Palembang

Raihan Kamal
Mahasiswa ilmu komunikasi universitas Pamulang
16 Desember 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Kamal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam budaya, di setiap daerah pasti mempunyai kebiasaan atau budayanya masing masing contohnya di Palembang, Sumatera Selatan. Yang mempunyai budaya yaitu Ngobeng.
Ilustrasi Tradisi Ngobeng. Sumber : Dihasilkan menggunakan AI OpenAI (DALL-E) melalui ChatGPT.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Ngobeng. Sumber : Dihasilkan menggunakan AI OpenAI (DALL-E) melalui ChatGPT.
Tradisi "Ngobeng" adalah salah satu bentuk warisan budaya dari masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Tradisi ini menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan dalam kehidupan sosial masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ngobeng merupakan tradisi makan bersama yang biasanya dilaksanakan dalam acara besar seperti pernikahan, syukuran, atau perayaan adat lainnya. Dalam tradisi ini, makanan disajikan di atas dulang (nampan besar), dan beberapa orang berbagi makanan dari satu dulang. Filosofi tradisi ini mencerminkan kesetaraan, di mana semua orang berbagi makanan tanpa memandang status sosial.
Menu dalam Ngobeng biasanya terdiri dari makanan khas Palembang seperti pempek, tekwan, pindang, nasi minyak, hingga aneka kue tradisional. Hidangan ini mencerminkan kekayaan kuliner daerah sekaligus keramahan tuan rumah kepada para tamu.
Makna Filosofis di Balik Ngobeng
Ngobeng bukan hanya soal makan bersama, tetapi juga mengandung nilai-nilai mendalam:
1. Kesetaraan dan Kebersamaan:
Duduk melingkar dan berbagi makanan dari satu dulang melambangkan kesetaraan. Semua orang diperlakukan sama tanpa memandang status sosial.
ADVERTISEMENT
2. Kerja Sama:
Persiapan dan pelaksanaan tradisi ini melibatkan banyak orang, menekankan pentingnya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Penghormatan terhadap Tamu:
Dalam Ngobeng, tamu diperlakukan seperti anggota keluarga. Tuan rumah berupaya menciptakan suasana nyaman dan hangat bagi semua yang hadir.
Perubahan Ngobeng di Era Modern
Seiring berjalannya waktu, Ngobeng telah beradaptasi dengan perubahan zaman. Pada acara formal, dulang tradisional kadang digantikan dengan konsep prasmanan. Meski demikian, semangat kebersamaan yang menjadi inti tradisi ini tetap dijaga.
Generasi muda Palembang juga mulai mempromosikan Ngobeng di luar daerah sebagai upaya melestarikan budaya. Tradisi ini bahkan dijadikan daya tarik wisata dalam beberapa acara budaya, memungkinkan wisatawan merasakan pengalaman makan bersama yang khas.
Pentingnya Melestarikan Ngobeng
ADVERTISEMENT
Ngobeng adalah representasi identitas budaya masyarakat Palembang. Melalui tradisi ini, nilai-nilai luhur seperti kebersamaan, kerja sama, dan rasa hormat dapat terus diwariskan. Di tengah derasnya arus modernisasi, Ngobeng menjadi pengingat untuk tetap menghargai akar budaya.
Selain itu, tradisi ini memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya. Dengan mengenalkan Ngobeng kepada khalayak luas, masyarakat dari berbagai daerah dapat belajar dan menghargai kekayaan budaya Sumatera Selatan.
Penutup
Ngobeng adalah tradisi sederhana namun kaya akan makna, yang mencerminkan budaya Palembang. Lebih dari sekadar makan bersama, Ngobeng mengajarkan nilai-nilai universal seperti kebersamaan, kesetaraan, dan kerja sama.
Melestarikan Ngobeng bukan hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga merayakan identitas budaya yang menjadi bagian dari kekayaan bangsa. Semoga tradisi ini terus menjadi kebanggaan masyarakat Palembang dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT