Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
MMD UB 840 Bulakrejo adakan Pelatihan Pengolahan Sampah dan limbah secara Sains
4 Agustus 2023 14:37 WIB
Tulisan dari Gesit Alam Prayoga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MMD 840 DESA BULAKREJO MELAKUKAN PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH SECARA SAINS
Rabu, 27-7-2023 mahasiswa MMD UB 840 melaksanakan kegiatan sosialisasi serta pelatihan pengolahan limbah di balai desa bulakrejo.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa, Bapak Babinsa dan ibu-ibu PKK desa Bulakrejo.
Adapun kegiatannya meliputi sosialisasi pemilahan sampah beserta manfaatnya, dilanjut dengan pelatihan pembuatan lilin dari minyak jelantah dan pembuatan pupuk kompos secara sederhana (tanpa bahan kimia tambahan). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Zaenuri selaku Kepala Desa Bulakrejo, dalam sambutannya beliau mengatakan "Saya sangat mendukung dan mengapresiasi penuh kegiatan sosialisasi pengolahan sampah dan limbah secara sains oleh adik-adik mahasiswa (MMD UB) didesa kami, ditambah lagi hal ini (sampah dan limbah) terlihat sepele namun kalau dibiarkan akan mencemari lingkungan. Dengan adanya inovasi-inovasi dari mahasiswa hal ini tentu akan sangat berdampak baik bagi desa kami dan harapannya desa bulakrejo dapat menjadi desa yang bersih dan memiliki nilai kreatif dalam pengolahan sampah dan limbah"
Materi pengolahan sampah dan limbah secara sains dibawakan oleh 2 pemateri yaitu Gesit Alam Prayoga mahasiswa dari departemen fisika dan Siti Zulaikhah mahasiswa dari departemen kimia. Mereka berdua membawakan materi tersebut dikarenakan melihat kurangnya pengetahuan dan kesadaran dalam pemilahan sampah serta pengolahan sampah organik menjadi suatu hal yang bernilai dan bermanfaat.
Selain bisa mengurangi tingkat sampah ataupun pembakaran yang bisa menyebabkan debu dan polusi udara. "Penumpukan sampah didesa memang diterlalu terlihat namun jika dibiarkan akan mencemari lingkungan dan mengganggu pemandangan alam sekitar" - Gesit selaku pemateri
Pemilahan sampah didasarkan pada 3 jenis yaitu Organik, Anorganik dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Contoh dari sampah organik seperti Minyak Jelantah, sisa masak sayur dan buah, kertas bekas. Contoh dari sampah anorganik seperti Botol bekas, besi, kaleng. Contoh dari sampah B3 obat-obatan kadaluarsa, jarum suntik, cairan kimia.
Bahan yang diperlukan untuk membuat lilin dari minyak jelantah :
- Minyak jelantah 100 ml
- Bubuk stearin 50 gr (pengeras minyak)
- Crayon
- Essential oil (opsional)
- Benang woll
- Cetakan lilin (botol bekas)
- Lidi
Cara pembuatan:
1. Panaskan minyak jelantah dengan api kecil, lalu masukan 50 gram stearin dan aduk hingga merata, kemudian matikan api.
2. Campurkan crayon sebagai pewarnanya dan essential oil (opsional) sebelum minyak mengeras.
3. Kemudian tuang ke dalam cetakan yang telah diberi sumbu benang wol, juga lidi sebagai penggantung sumbu.
4. Diamkan sampai minyak dingin dan mengeras kurang lebih 12 Jam.
5. Lilin siap digunakan.
Catatan : untuk menghasilkan minyak jelantah lebih bersih bisa diendapkan dengan arang kemudian disaring
Alat bahan membuat kompos :
- Galon yang dilubangi pinggirnya dan di potong lehernya namun tidak sampai putus
- tanah gembur (lembab)
- sampah dari tanaman
Cara pembuatan :
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Masukan tanah setinggi 5 cm pada galon
3. Potong kecil-kecil sampah dari tanaman untuk memudahkan dan mempercepat proses penguraian
4. Aduk tanah dan sampah didalam galon hingga tercampur dan tambah tanah jika diperlukan
5. Tunggu hingga 1 bulan untuk menjadi kompos
Catatan : jika menambahkan sampah nasi, caranya sedikit berbeda yaitu nasi harus dip
ADVERTISEMENT
ecah-pecah menjadi kecil-kecil dan dicampur dengan tanah agar tidak menciptakan maggot atau belatung. Begitu juga jika ada tulang dari hewan harus dibersihkan dari daging untuk menghindari tumbuhnya belatung.
Dalam hal ini peserta sosialisasi (Ibu-ibu PKK) tentu sangat antusias dalam menikuti kegiatan ini, apalagi pengolahan yg disampaikan adik-adik mahasiswa juga menggunakan bahan2 bekas dan tanpa mengeluarkan biaya.
" Ibu-Ibu sangat tertarik dalam pembuatan lilin (dari minyak jelantah) dan kompos yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa karena memang bahan utamanya mudah ditemukan dan tentunya tidak perlu beli atau keluar uang" - Ujar Sunarsih selaku anggota PKK yang menyampaikan kesannya terkait kegiatan sosialisasi ini.
Mahasiswa berharap pelatihan membuat lilin dari minyak jelantah dan pembuatan kompos dapat terus berjalan, dan diaplikasikan seperti kompos sebagai pupuk tanaman sawah ataupun pupuk tanaman sekitar rumah dan lilin yang bisa digunakan sebagai penerangan saat listrik padam ataupun hanya sebagai aromaterapi. Selain itu diharapkan juga hasil pelatihan ini dapat dikembangkan hingga diperjualbelikan.
- Gesit Alam Prayoga