Konten dari Pengguna

Ekonomi Perilaku: Psikologi dalam Ekonomi

Rachmaddin Adam Farisa
Ordinary Person
28 Januari 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachmaddin Adam Farisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Dalam Teori Pilihan Konsumen, terdapat asumsi bahwa konsumen mengetahui barang dan jasa yang mereka perlukan atau disebut dengan rasional, namun pada kenyataannya terdapat bias dalam asumsi ini. Hal ini yang dinamakan "Bias Pengambilan Keputusan". Bias Pengambilan Keputusan adalah salah satu aspek dari sebuah bidang ekonomi yang mempelajari tidak hanya perkara permintaan dan penawaran, tidak hanya untung maupun rugi, tetapi terkait dengan status psikologi irasional yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan ekonomi.

ADVERTISEMENT
Berbeda dengan ekonomi pada umumnya yang kebanyakan teorinya berasal dari penurunan rumus-rumus matematika, teori ekonomi perilaku didapatkan melalui percobaan perilaku terhadap orang-orang. Dalam tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan ekonomi perilaku dalam beberapa bagian sebagai berikut:
Foto : Shutterstock, taken  by Sean Locke Photography
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Shutterstock, taken by Sean Locke Photography
Kewajaran/fairness
ADVERTISEMENT
Kewajaran adalah tindakan yang dilakukan oleh orang-orang di mana tidak ada manfaat finansial di dalamnya dan dianggap wajar. Orang-orang melakukan hal ini demi mencapai kepuasan lain atau untuk ketenangan jiwa. Contohnya menjadi relawan, memberikan donasi dan memberikan tips di sebuah restoran.
Bias Pengambilan Keputusan
Secara umum, bias pengambilan keputusan dibagi menjadi 3 jenis:
Pertama, penjangkaran atau anchoring. Anchoring adalah kecenderungan untuk bersandar pada bagian awal informasi (tersirat) ketika mengambil sebuah keputusan. Seperti contoh pada program donasi, di situ tertera beberapa jumlah donasi yang bisa diberikan, $20, $30, $100, $250 dan lainnya. Sebagian orang daripada menulis jumlah donasinya, semisal $44,52 maka mereka cenderung memilih opsi $50 yang lebih jelas dan praktis.
ADVERTISEMENT
Kedua, Hukum Bilangan Kecil. Hukum Bilangan Kecil adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan probabilitas suatu kejadian akan timbul ketika dihadapkan pada informasi yang relatif minim. Sebagai contoh seorang investor yang meyakini bahwa pengembalian tinggi selama beberapa tahun terakhir akan diikuti oleh pengembalian yang lebih besar lagi di tahun-tahun yang akan datang hanya karena mereka mempelajari beberapa tahun terakhir, padahal untuk dapat meyakini sebuah proyek akan menghasilkan pengembalian tinggi di masa mendatang memerlukan pengamatan selama beberapa dekade.
Di samping kedua teori di atas, terdapat juga teori aturan umum di mana orang-orang cenderung mempermudah sesuatu dengan mengabaikan hal-hal yang tampaknya tidak penting, hal ini berguna dalam pengambilan keputusan secara cepat. Contohnya adalah pembelian barang melalui aplikasi online, seringkali orang-orang mengabaikan biaya kirim barang tersebut dan menganggap harga barang lebih rendah daripada yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam Ekonomi Perilaku, terdapat juga Konsep Preferensi Risiko. Konsep ini menunjukkan seberapa besar seseorang memilih untuk mengambil sebuah risiko untuk mendapatkan hasil yang sesuai. pada akhirnya, konsep ini melahirkan tiga kelompok masyarakat yaitu risk averse, risk loving dan risk neutral.
Risk averse adalah kelompok orang yang cenderung menghindari risiko, kepuasan marjinal mereka cenderung menurun seiring dengan naiknya jumlah pendapatan. risk loving adalah kelompok orang yang mencintai risiko, dan risk neutral yang tidak terpengaruh dengan adanya risiko.
Bagaimanapun juga, risiko tetap memberikan ancaman kerugian untuk seseorang, beberapa cara untuk menghindari risiko adalah sebagai berikut:
Melakukan diversifikasi. diversifikasi adalah praktik mengurangi risiko dengan mengalokasikan sumber daya ke berbagai kegiatan yang hasilnya tidak saling terkait. Sebagai contoh, sebuah toko yang menjual pendingin ruangan, sebaiknya juga menjual pemanas ruangan sehingga disaat musim panas maupun dingin. tetap ada konsumen yang membeli produknya.
ADVERTISEMENT
Selain diversifikasi, asuransi adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi risiko. Orang yang cenderung menghindari risiko akan menggunakan asuransi ini karena dengan menggunakan asuransi ini orang tersebut mendapatkan jaminan sehingga dia dapat menghindari risiko-risiko yang ada.
Dan akhirnya, tambahan informasi sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi produksi serta mengurangi risiko melalui pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan tambahan informasi tersebut.
Sumber:
Pindyck, Robert S. dan Daniel P. Rubinfeld. 2012.Mikroekonomi, Edisi Kedelapan. Jakarta. PT Gelora Aksara Pratama