Persiapkan Dirimu untuk Menyambut Bulan Ramadhan

Shidqi Bimantara Mishbahuddin
Mahasiswa STIBA AR-RAAYAH sukabumi.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2021 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shidqi Bimantara Mishbahuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: arrahmah.com
zoom-in-whitePerbesar
foto: arrahmah.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban, dan sebentar lagi akan datang kepada kita tamu yang agung, yaitu bulan Ramadhan yang sering ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin diseluruh penjuru dunia baik orang tua, pemuda, sampai anak-anak pun menunggu kedatangannya. Bulan ini ialah bulan yang diberkahi, bulan di mana terjadinya pembebasan Makkah atau yang di kenal dengan Fathul Makkah, bulan diturunkan nya Al-Quran, bulan kemerdekaan Indonesia pun bertepatan dengan bulan Ramadhan dan masih banyak keberkahan yang lainnnya. Tidak lupa bahwa bulan Ramadhan ini merupakan bulan maghfirah, untuk mencapai ampunan dan pahala serta menjadi washilah kita untuk menjadi orang-orang yang mutaqiin. Kaum muslimin di bulan yang penuh keberkahan tersebut diwajibkan baginya untuk melaksanakan shaum (puasa) sebagai bakti dirinya mengabdi dan mematuhi perintah Tuhannya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu sepatutnya kita harus mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan bulan yang agung itu, sehingga kita bisa menggapai maghfirah-nya, dan meningkatkan nilai-nilai ketakwaan kita di hadapannya. Tetapi muncul lah sebuah pertanyaan, amalan-amalan apa yang harus di persiapkan untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan? Maka dari itu penulis akan mencoba menuliskan bekal-bekal yang harus di persiapkan untuk menyambut bulan yang suci penuh berkah tersebut, di antaranya:
Yang pertama yaitu memperbaharui niat, memperbaharui niat maksudnya mengintrospeksi diri dan niat, apakah niat kita ini sudah benar untuk menyambut bulan Ramadhan tahun ini, karena mengharap keridhoan allah dan ampunannya, atau hati kita berniat lain untuk menyambutnya dengan niat selainnya. Karena segala perbuatan itu tergantung niatnya seperti hadits yang sudah kita ketahui Bersama, yang diriwayatkan oleh Umar Bin Khotob, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Sesungguh nya amal seseorang itu tergantung dengan apa yang diniatkan nya”. Maka hal yang pertama, kita niatkan segala amalan yang kita kerjakan ini lillahi ta’ala dan untuk menggapai keridhoan ampunan serta maghfirah-nya.
ADVERTISEMENT
Yang kedua yaitu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, meminta kepadanya semoga masih bisa di beri waktu agar bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan serta diberi kekuatan untuk melaksanakan shaum Ramadhan. Dahulu para salafus sholeh selalu berdoa kepada Allah sebelum datang nya bulan Ramadhan agar mereka bisa bertemu dan melaksanakan shaum di bulan tersebut, dan mereka pun berdoa setelah bulan Ramadhan semoga Allah menerima amal ibadah mereka. Di antara doa mereka yang diriwayatkan dari Imam Yahya bin Abi Yasir: “Ya.. Allah antarkanlah aku agar bisa bertemu dengan Ramadhan dan antarkanlah Ramadhan untuk ku, dan terima amalanku”.(Lathaiful Ma’arif: 148).
Yang ketiga yaitu mempersiapkan bekal ilmu, tidak mungkin kita mengetahui tata cara sebuah ibadah tanpa ilmu, apalagi ibadah shaum Ramadhan ini termasuk ibadah yang di tentukan kaifiyyat-nya oleh syariat, maka wajib bagi kita mengetahui kaifiyyat-nya tersebut. Rasulullah Shalallahu ‘Alahi Wa Salam telah mengabarkan kepada kita beliau bersabda: “Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak diperintahkan maka amalan itu di tolak”. (HR.Muslim). Maka dari itu kita harus mempersiapkan ilmu dari mulai membaca buku-buku yang berkaitan dengan syariat, bila ada yang tidak dipahami kemudian tanyakan kepada ustaz-ustaz atau alim yang mengerti agama dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Yang ke empat, yaitu memperbanyak tobat dan istighfar, ketika seseorang ingin memasuki bulan Ramadhan di usahakan untuk bertobat agar menggugurkan penghalang-penghalang yang akan merusak di bulan Ramadhan, karena dosa-dosa yang di kerjakan, sering kali menjadi penghalang diterimanya ibadah seseorang. Tidak ada manusia yang terlepas dari kesalahan, semuanya pernah melakukan kesalahan tetapi sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan yaitu orang yang bertobat, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu’Alaihi Wa Salam: “Setiap bani adam (anak/keturunannya) pasti berbuat salah, dan sebaik-baiknya yang berbuat kesalahan adalah bertobat." (HR.Tirmidzi). Jikalau ada kesalahan yang berkaitan dengan sesama insan lainnya, maka selesaikanlah masalahnya bersama atau mengembalikan hak yang telah di ambil, sebelum meminta tobat kepada Allah Ta’alaa, sehingga bisa melaksanakan shaum Ramadhan dengan hati yang bersih tanpa adanya kebencian, hasad, permusuhan dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Yang kelima, yaitu mempersiapkan fisik dengan menjaga Kesehatan agar tetap sehat dan kuat dalam melaksanakan shaum Ramadhan, juga supaya ibadah yang akan dikerjakan di bulan yang agung itu bisa di kerjakan dengan baik dan optimal. Tetapi apabila seseorang sakit, maka dia tidak bisa melaksanakan ibadah itu dengan sempurna. Seperti orang yang sakit yang agak berat dia membutuhkan makanan serta obat-obatan, apabila dia melaksanakan shaum bisa mengakibatkan penyakitnya tambah parah, sehingga dia meninggalkan shaum tersebut dan dia tidak mampu mengerjakan ibadah dengan baik dan optimal.
Mungkin sekian yang penulis bisa paparkan dan apabila ada kesalahan penulis meminta terlebih dahulu sebelum memasuki Ramadhan, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita semua dan menjadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin sehingga kita bisa menggapai tujuan kita di bulan Ramadhan yang agung ini sebagai orang-orang yang bertakwa Aamiin.
ADVERTISEMENT
Terima kasih, semoga bermanfaat.