Konten dari Pengguna

Makanan Tradisional Sudah Tak memikat Gen Z , Benarkah?

Salsabila Abni
Mahasiswi Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid
22 Oktober 2024 12:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Abni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serabi Solo merupakan makanan khas dari daerah Solo | Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Serabi Solo merupakan makanan khas dari daerah Solo | Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara-negara kepulauan terbesar di dunia adalah negara Indonesia dengan jumlah pulau yang banyak dari Sabang sampai Merauke memiliki berbagai macam perbedaan seperti agama ,ras, suku, maupun budaya. Negara Indonesia juga dikenal banyaknya rempah-rempah, kekayaan ini harus bisa kita manfaatkan dengan adanya kuliner Nusantara titik tentu setiap daerah memiliki nilai sejarah, budaya dan ciri khas makanan tradisional tersendiri yang mencerminkan kehidupan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Sejarah dan kebudayaan karakter bangsa sangat penting dalam sebuah negara karena itu harus kita jaga dan lestarikan. Namun pada era globalisasi dan perkembangan zaman di mana teknologi semakin canggih membuat kebudayaan asli perlahan-lahan menghilang. Salah satunya bentuk kebudayaan Indonesia adalah makanan tradisional, makanan yang dihidangkan secara turun-temurun oleh nenek moyang. Tetapi bagaimana dengan generasi z yang tak minat makanan tradisional?
Kurangnya minat generasi z terhadap makanan tradisional disebabkan oleh beberapa faktor. Gaya hidup yang serba cepat, kurangnya edukasi, pengaruh media sosial dan tren kuliner modern menjadi faktor yang mempengaruhi gen z. Generasi z lebih suka makanan cepat saji yang didapat dari platform digital. Pembuatan yang mudah dalam waktu yang singkat berbanding terbalik dengan makanan tradisional yang membutuhkan waktu lama. Kurangnya edukasi tentang makanan tradisional memiliki nilai budaya yang sangat penting bagi kehidupan. Budaya asing juga menjadi pengaruh kehidupan, mereka tertarik makanan yang dibawa negara lain seperti churros, kebab pizza dan Onigiri daripada makanan tradisional.
Onigiri merupakan makanan khas dari negara Jepang | Sumber: dokumen pribadi
Bagaimana cara kita agar makanan tradisional tidak hilang dan diminati oleh generasi Z?
ADVERTISEMENT
1. Memberi pemahaman pentingnya nilai sejarah dan kebudayaan yang terdapat pada makanan tradisional sebagai ciri khas atau identitas sebuah negara. Dengan mengadakan kulineran di sekolah atau festival jajanan tradisional gratis menyambut hari kemerdekaan.
2. Dalam penyajian makanan tradisional harus bisa memodifikasi rasa, bentuk ,dan kemasan agar lebih praktis dan menarik dengan konsep kekinian. Misal makanan tradisional klepon yang diberi warna-warni dikemas dengan bentuk dessert box.
3. Memanfaatkan media sosial, berkolaborasi dengan generasi milenial yang terkenal atau artis-artis maupun konten kreator, karena generasi z akan cenderung mengikuti bias atau idola mereka.
4.Membuka gerai makanan tradisional agar mudah diakses oleh generasi z, dengan mempromosikan makanan tradisional melalui aplikasi makanan online
Kurangnya minat generasi z dengan makanan tradisional menjadi ancaman bagi sebuah negara dalam menjaga warisan leluhur dan juga akan berdampak pada generasi selanjutnya. Namun adanya upaya yang dilakukan dapat menjamin makanan tradisional tidak akan hilang dari generasi dan bisa diwariskan ke generasi mendatang sebagai ciri khas bangsa Indonesia yang memiliki banyak ragam budaya.
ADVERTISEMENT