Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Akhlak dalam Perekonomian Islam
25 Januari 2022 20:42 WIB
Tulisan dari Wahyulita Dwi Pradani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada artikel ini, saya akan membahas akhlak dalam perekonomian Islam. Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan berdasarkan tauhid yang terangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Ekonomi Islam mengarahkan bisnis atau dunia usaha yang sarat dengan nilai-nilai ekonomi dan etika atau moral, dengan kata lain Islam tidak pernah memisahkan ekonomi dari etika atau moralitas.
ADVERTISEMENT
Akhlak berasal dari bahasa Arab yang berarti tabiat, tingkah laku atau watak.Dalam semua ajaran Islam, akhlak menempati posisi khusus dan sangat penting. Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dengan fitrah manusia. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, bukan semu jika mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Al quran dan sunnah, dua sumber akhlak dalam Islam.
Akhlak Islam benar-benar menjaga eksistensi manusia sebagai makhluk yang terhormat, sesuai dengan fitrahnya. Doktrin moral menemukan bentuknya yang sempurna dalam Islam dengan titik tolaknya pada Allah dan akal manusia. Islam pada hakikatnya mengajak manusia untuk beriman kepada Allah dan mengakui bahwa Dia adalah pencipta, pemilik, pemelihara, pelindung, pengasih, penyayang, dan penyayang bagi seluruh makhlukNya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini, dari berbagai fenomena dan semua makhluk yang berbeda warna, dari benih dan hewan yang merayap di bumi hingga ke langit yang berlapis-lapis, semuanya milik Tuhan, dan diatur olehNya.
ADVERTISEMENT
Akhlak sebagai salah satu doktrin inti dalam Islam telah mendapat banyak perhatian. Akhlak adalah sisi yang mempengaruhi penilaian seseorang di mata Allah. Masyarakat Islam tidak boleh dirugikan dalam tatanannya, sebagaimana halnya dengan bangsa-bangsa sebelumnya, Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia, sebagai ajaran dalam Islam yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepribadian manusia. Akhlak yang mulia selalu melengkapi hubungan agama untuk menuju kesempurnaan kepribadian manusia.
Islam telah lama membahas dunia ekonomi. Terlihat dari orang-orang Arab yang melakukan kegiatan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, Islam mengarahkan mekanisme berbasis moral dan spiritual dalam menjaga keadilan sosial dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, semakin banyak materi yang dimiliki maka manusia akan hidup bahagia namun disisi lain akhlak Islam menunjuk pada kenyataan bahwa hak milik harus berfungsi sebagai pembebas manusia dari sifat materialistis. Dalam Islam keabsahan hak milik akan sangat bergantung dan sangat erat dengan pesan moral untuk menjamin keseimbangan hidup, konsep moralitas sangat erat kaitannya dengan hukum Allah SWT terkait halal dan haram. Tuhan menciptakan kekayaan untuk umatnya, tetapi tidak untuk disalahgunakan, manusia adalah perantara untuk penggunaan kekayaan yang diberikan oleh Tuhan dan penggunaannya harus mengutamakan kepentingan umat dan agama.
ADVERTISEMENT
Moralitas ekonomi juga merupakan tindakan ekonomi yang memadukan bidang ekonomi dan hukum agama, yaitu penetapan kebijakan ekonomi yang ditujukan kepada umat Islam yang melekat pada fitrah manusia. Moralitas ekonomi sumber daya yang dimanfaatkan secara rasional sesuai kebutuhan tidak boleh berlebihan dalam kegiatan sehari-hari tanpa disadari bahwa kita sebenarnya telah melakukan kegiatan ekonomi. Moralitas ekonomi dalam Islam digunakan untuk mencegah hal-hal yang dilarang dalam Islam. Dalam melakukan kegiatan ekonomi kita perlu mengetahui aturan-aturan apa saja yang diperbolehkan.