Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
COVID-19: Bagaimana Efek Kebijakan Pandemi Global pada Mantan Narapidana?
23 Juli 2021 21:41 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Shabrina Rahmi Noviyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Covid-19, pandemi global yang sejak 2020 hingga kini belum usai, tentunya berhasil memberi pandangan yang berbeda-beda bagi setiap orang.
ADVERTISEMENT
Setelah setahun lebih kita semua hidup berdampingan dengan virus Covid-19, beberapa dari kita ada yang menyikapinya dengan biasa dan ada juga yang terkejut, salah satunya ialah mereka yang sebelum pandemi ini hidup di balik penjara, dan keluar karena masa tahanannya berakhir saat pandemi tengah berlangsung.
Kehidupan saat sebelum dan sesudah pandemi ini sangat berbeda khususnya dari aspek sosial, bahkan mereka yang statusnya bukan narapidana juga belum terbiasa melihat situasi saat ini, ada banyak hal yang harus terus dipersiapkan.
Adaptasi yang baik sangat diperlukan karena virus ini terus bergerak dan menyebar dengan cukup pesat, kebutuhan kita khususnya masalah makanan yang terus bertambah, ya dikarenakan makanan ampuh menguatkan imunitas tubuh ketika virus sedang merajalela.
ADVERTISEMENT
Dengan bergabungnya kembali mantan narapidana ke tengah masyarakat, mereka butuh waktu untuk beradaptasi yang tidak singkat, selain harus beradaptasi kembali dengan masyarakat, mereka –mantan narapidana– juga diharuskan bisa beradaptasi dengan situasi pandemi global yang 'baru' bagi semua orang.
Setelah masa tahanannya selesai, mantan narapidana ini membutuhkan dukungan, dukungan moral yang datang dari kerabat dan teman dekat. Namun, karena situasi seperti saat ini, sulit rasanya untuk mendapatkan hal itu, padahal itu merupakan hal yang cukup krusial bagi kesehatan mental mereka.
Tidak ada hal yang mudah, bertahun-tahun di balik jeruji besi, sulit bertemu dengan keluarganya, dan saat keluar juga seperti terasingkan karena pembatasan sosial yang membuat jarak di antara satu sama lainnya semakin jauh. Mereka pun perlu mempersiapkan dirinya untuk kembali bekerja, karena bertahun-tahun di sana, mereka tidak bisa melakukan pekerjaan seperti orang kebanyakan dan akhirnya pemasukan tidak didapatkan sama sekali, nah bekerja adalah pilihan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Lagi dan lagi, seolah pandemi global ini menjadi tantangan yang cukup kuat bagi semua orang, tak mau dikalahkan begitu saja. Melihat kondisi sekarang ini, mereka yang bekerja seperti karyawan perusahaan, beberapa di antara mereka harus kehilangan pekerjaan karena atau jam kerjanya berkurang dari biasanya karena pendapatan perusahaan itu tidak sebanyak saat sebelum terjadi pandemi ini.
Efek dari hal ini tentu dirasakan oleh siapa pun, terlebih mantan narapidana yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali, karena harus mempertanggungjawabkan kesalahannya di masa lalu, dan kini mencari pekerjaan jadi hal yang cukup sulit.
Kebijakan dari pemerintah yang terbaru juga dirasa semakin menghimpit nih, orang biasa saja sudah cukup merasa terbebani, 'kan? apalagi mereka yang sudah dicap kurang baik karena memiliki catatan kriminal.
ADVERTISEMENT
Mencari pekerjaan, mendapatkan uang, mencukupi kebutuhan sehari-hari, semuanya harus diusahakan dengan ekstra, ibaratnya orang-orang mengerjakan sesuatu sampai 100% nah beda dengan mereka para mantan narapidana, mereka harus berusaha sampai 200% karena catatan kriminal yang selalu ada di belakang mereka.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, juga harus diperjuangkan dengan amat gigih, karena kini dunia bukan lagi seperti sedia kala. Banyak hal yang harus diperhatikan, sekarang kesehatan jadi hal yang utama, semua pihak berjuang agar pandemi global segera berakhir, dan begitupun mereka yang pernah menjadi narapidana, berharap diperhatikan agar mereka tidak berakhir mengulangi kesalahannya kembali.
Para mantan narapidana dirasa perlu mencari pekerjaan dengan lebih giat lagi, sebab memiliki catatan yang kurang baik bisa menjadi penghalang untuk mencari pekerjaan, meskipun kenyataannya bisa kita lihat sendiri, contoh: coffeeshop yang ada di mana-mana, angkringan yang banyak dibuka oleh anak muda, bisnis minuman boba yang banyak dikreasikan dengan rasa apa pun itu.
ADVERTISEMENT
Menjadi perhatian khusus, sebab kecemasan yang mereka rasakan berlipat ganda, cemas karena takut tidak diterima di masyarakat karena masa lalu kejahatannya, cemas karena harus mencari pekerjaan di tengah situasi yang tidak baik, selain itu juga cemas terkena virus yang merajalela.
Bayangkan, mereka yang sudah berstatus sebagai pengangguran, kesulitan mencari pekerjaan karena catatan kriminal yang ada, lalu harus terkena virus dan terbaring sakit. Sulit rasanya untuk bisa kembali bangkit dengan semangat yang tinggi, itu mengapa dukungan moral dari orang terdekat jadi hal sepele yang sangat penting bagi mereka. Kehadiran orang-orang mampu jadi obat yang tak ternilai harganya.
Selain kehadiran orang terdekat, bantuan dari pemerintah sangat diimpikan sekali sama mereka, misalnya dengan memberikan asuransi kesehatan, supaya bebannya bisa berkurang sedikit. Kalau mereka mendapatkan asuransi kesehatan, maka kekhawatirannya soal biaya rumah sakit yang harus dibayar, tidak ada lagi.
ADVERTISEMENT
Mereka jadi tidak perlu menahan sakitnya, apalagi jika sudah kronis dan merasa ketakutan karena biaya yang ditagih sangat tinggi, asuransi kesehatan bisa jadi solusi yang baik saat ini.
Apa pun itu, situasi pandemi global banyak membatasi ruang gerak siapa pun, pekerja kantoran, pelajar, ibu rumah tangga, tenaga pendidik, pengrajin, dan tak terkecuali mereka yang berstatus sebagai mantan narapidana ini, semuanya berjuang demi ekonomi yang terus stabil.
Alternatif lainnya kalau mantan narapidana ini tetap ditolak di masyarakat dan masih kesulitan mencari pekerjaan, mereka bisa pinjam modal ke bank untuk membuka usahanya. Buka gerai makanan kecil dulu bersama keluarga, biasanya itu jadi pilihan yang cocok untuk modal yang tidak terlalu banyak, kalau sudah dan dapat pelanggan tetap, terus maju sampai bisa membuka gerai cabang dan memperbesar gerai lainnya.
ADVERTISEMENT