Robot jadi Solusi untuk Dunia Kedokteran (Paru-paru dan Ginjal)

Shabrina Rahmi Noviyanti
S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Maju (2019)
Konten dari Pengguna
8 Mei 2022 14:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shabrina Rahmi Noviyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi robot bedah Monarch untuk operasi ginjal dan paru-paru (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi robot bedah Monarch untuk operasi ginjal dan paru-paru (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan teknologi kian pesat, terus mengalami inovasi-inovasi demi menciptakan kemudahan di dunia. Tidak terkecuali di bidang kesehatan, penting rasanya jika sektor yang paling erat dekat dengan kita turut mengalami peningkatan sistem sehingga menghasilkan derajat kesehatan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Begitupun dengan teknologi robot yang dikembangkan oleh Auris Health yang telah diakuisisi oleh Ethicon, salah satu perusahaan yang berada di bawah Johnson & Johnson (J&J).
Robot yang dikembangkan ini merupakan robot khusus untuk operasi paru-paru dan ginjal, yang mana akan membantu para ahli bedah atau dokter bedah agar dapat melihat juga menjangkau bagian-bagian yang sulit terlihat dalam proses operasi.
Robot ini dinamakan dengan 'Monarch'. Sistemnya mirip seperti live video nantinya para dokter bedah mengontrol bagian yang sulit dilihat dengan bantuan alat mirip remote (pengendali jarak jauh) atau game controller yang telah dipasangi kamera untuk mengawasi bagian-bagian terperinci itu.
Anak perusahaan Johnson and Johnson (J&J) ini telah berhasil mengantongi izin dari FDA (Food & Drug Administration) sebuah organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika, untuk mengoperasikan robot Monarch dalam proses operasi pengangkatan batu ginjal.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Auris Health, yang berada di bawah divisi Ethicon J&J, Monarch ini akan menjadi robot paling pertama dan satu-satunya yang serbaguna, fleksibel dan berguna untuk Bronkoskopi dan Urologi khususnya dalam proses operasi/bedah.
Sistem robot Monarch ini sebenarnya sudah selesai di 2018 lalu, untuk membantu para ahli bedah melihat bagian dalam tubuh mana saja yang berpotensi menjadi penyebab kanker paru-paru.
Sebelumnya untuk melihat bagian yang sulit dijangkau, tidak ada alat pembantu. Jelas ini menjadi inovasi yang sangat membantu dunia kedokteran, memudahkan dan mengatasi kesulitan yang pernah terjadi.
Vladimir Makatsaria, pemimpin perusahaan Ethicon mengatakan izin terbaru dari FDA ini memperluas kemampuan perangkat robotik di berbagai macam spesialisasi (penyakit), diharapkan rumah sakit (RS) dapat menggunakan satu alat (robot) ini untuk menangani dua penyakit ataupun lebih demi terciptanya efektivitas.
ADVERTISEMENT
Melalui izin terbaru untuk bidang Urologi, para dokter akan dapat menggunakan robot bedah ini untuk melakukan endoskopi pada ginjal, dengan cara memasang kamera di seluruh area (yang mudah hingga sulit terjangkau) sehingga para dokter akan mampu melihat dan memeriksa kondisi ginjal pasien dengan lebih leluasa tanpa takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan, disebabkan pandangan yang terbatas.
Monarch telah terbukti sangat berguna dalam prosedur Nefrektomi (operasi pengangkatan ginjal) atau PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy) yaitu teknik pengangkatan batu ginjal berupa sayatan kecil di bagian pinggang sepanjang satu meter. Melalui metode ini, para ahli bedah dapat menggunakannya seperti game controller untuk mengoperasikan endoskopi dengan aman dari kulit ke ginjal dan mengangkat batu ginjal yang rusak.
ADVERTISEMENT
Menurut Mihir Desai, seorang profesor dari klinik urologi di Universitas California Selatan dan penasihat berbayar di Auris, Monarch membantu mengurangi kesulitan dari mendapatkan akses perkutan (PCNL) yang berkualitas tinggi dan membantu efisiensi pembersihan batu (ginjal) melalui fragmentasi & penyedotan batu secara simultan dengan bantuan teknologi robot.
Berkat adanya platform ini, lanjutnya, ada kemungkinan dokter spesialis urologi mungkin bersedia memperluas praktik untuk menyertakan akses prosedur PCNL, sehingga dapat meningkatkan akses pasien ke fasilitas perawatan yang lebih efektif & lebih dekat dari rumah.
Setelah sukses mengantongi izin dari FDA, pihak Auris Health mengatakan akan meluncurkan studi klinis pertama pada manusia dari aplikasi sistem bedah berbasis robotik endourologi akhir tahun 2022 ini.