Kuda Renggong: Antara Menari dan Berkelahi Sang Kuda dalam Balutan Budaya Sunda

Epul Saepul
Mahasiswa di Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
7 Januari 2024 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Epul Saepul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuda Renggong dalam acara khitanan di Boncel, Bojongemas. Foto: Epul Saepul.
zoom-in-whitePerbesar
Kuda Renggong dalam acara khitanan di Boncel, Bojongemas. Foto: Epul Saepul.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kuda renggong merupakan kesenian dari Sunda yang menampilkan tarian kuda dengan diiringi oleh suara musik. Tidak hanya itu, biasanya kuda akan berkelahi dengan manusia yang disebut sebagai silat kuda.
ADVERTISEMENT
Sedikit tentang arti kuda renggong, kata ‘renggong’ dalam kesenian ini berasal dari kata ‘ronggeng’ yakni kamonesan (bahasa Sunda untuk ‘keterampilan”) cara berjalan kuda yang sudah dilatih untuk menari mengikuti alunan musik (khususnya kendang) yang umumnya digunakan sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak sunat.
Menurut salah satu pemilik Kuda Renggong di Kecamatan Solokanjeruk Muhammad Shobur Abdul Jalil, kesenian kuda renggong dapat menjadi sarana hiburan di acara Khitanan (sunat), acara ulang tahun, perayaan kemerdekaan, Imtihan (acara penutupan setelah masa belajar atau ujian dalam Islam), dan Rajaban (tradisi Sunda sambut Isra Mi’raj).
Di desa-desa, arak-arakan Kuda Renggong akan mengelilingi kampung si pemilik acara. Sepanjang jalan, kuda akan bergerak dikelilingi oleh sejumlah orang yang ikut menari. Semakin terampil sang kuda dalam menari, maka penonton semakin bersorak.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan tarian kuda, penonton juga akan bersorak ketika menyaksikan pementasan silat kuda (atraksi). Berbagai gerakan dalam silat kuda terbilang sangatlah ekstrem, salah satu contohnya yakni ketika sang kuda menginjak tubuh pawang.
Selain itu dalam penampilannya, kuda akan dipakaikan kostum yang beragam warna dihiasi oleh payet-payet  meriah. Begitu juga dengan penunggangnya (terutama dalam acara khitanan) akan dipakaikan kostum wayang seperti Gatot Kaca.
Musik yang dipakai dalam pementasan Kuda Renggong memiliki perbedaan di setiap daerah, tidak hanya menggunakan Kendang Penca saja, tetapi Bajidoran, Tanjidor, Dangdutan, ataupun musik yang lain sudah banyak digunakan dalam kesenian ini. Seperti Kuda Renggong di Kabupaten Bandung, saat pementasan silat kuda (atraksi) menggunakan musik Kendang Penca, sedangkan saat arak-arakan menggunakan lagu dangdut. 
ADVERTISEMENT